SOP PUSKESMAS disusun untuk mempersingkat proses kerja, meningkatkan kapasitas kerja, dan menertibkan kinerja supaya tetap dalam bingkai visi serta misi perusahaan (Ekotama, 2011: 21). SOP juga lahir dari pengelolaan usaha sehari-hari. Pengelolaan usaha sehari-hari yang belum tentu professional kemudian distandarisasi agar professional atau mendekati professional. Oleh karena itu, SOP dibuat untuk menyederhanakan suatu pekerjaan supaya berfokus pada intinya, tetapi cepat dan tepat. Dengan cara ini, keuntungan mudah diraih, pemborosan diminimalisasi dan kebocoran keuangan dapat dicegah. Hal ini biasa diterapkan pada perusahaan yang kompetitif yakni perusahaan yang semua pekerjaan bias diselesaikan secara tepat waktu (Ekotama, 2011: 20). Jadi, SOP dibuat untuk menyederhanakan proses kerja supaya hasilnya optimal tetapi tetap efisien. Kumpulan Lengkap SOP Puskesmas, Pengertian dan Cara Membuat SOP Puskesmas.
Di antara kotak-kotak dalam organisasi terdapat garis-garis yang menghubungkan satu sama lain. Garis-garis itu menunjukkan adanya kontak-kontak komunikasi antar pejabat yang ada dalam organisasi. Jenis-jenis komunikasi yang dilakukan antara lain berupa intruksi, laporan, koordinasi atau sekedar informasi. Di samping itu, ada hal lain yang cukup penting terkandung dalam garis-garis tersebut, yaitu adanya mekanisme baku yang harus dilakukan secara standar disertai formalitas tertentu, dalam melaksanakan keperluankeperluan tertentu. Mekanisme tersebut adalah apa yang biasa dinamakan sebagai SOP (Standard Operation Procedure). Dalam bahasa Indonesia istilah ini dikenal sebagai “sisdur” (sistem prosedur) (Hakim, 2010: 121). Jadi, SOP menjadi sebuah mekanisme vital, apabila tidak dibuat dan dilaksanakan dengan baik, maka manajemen sebuah perusahaan kemungkinan besar akan menjadi kacau.
Unsur-unsur SOP
Unsur-unsur dalam stadar operasional Prosedur sangat menentukan dalam efektifitas penyusunan dan penerapan SOP itu sendiri. Ketika unsur-unsur SOP diabaikan dalam suatu organisasi, maka pelaksanaan SOP itu sendiri tidak bermanfaat bagi organisasi. Unsur-unsur SOP tidak hanya bermanfaat untuk menjadi rujukan penyusunan, akan tetapi juga berguna sebagai senjata control pelaksanaan penyusunan SOP, yaitu untuk melihat apakah SOP yang disusun telah lengkap atau tidak. Dalam SOP itu sendiri, unsur-unsur tersebut tidak selalu merupakan urutan-urutan yang harus dipenuhi secara lengkap, karena setiap penyusunan SOP mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam setiap organisasi (Tambunan, 2013: 140).
Adapun unsur-unsur SOP yang bisa digunakan sebagai acuan dalam mengimplementasikan SOP antara lain sebagai berikut:
Di antara kotak-kotak dalam organisasi terdapat garis-garis yang menghubungkan satu sama lain. Garis-garis itu menunjukkan adanya kontak-kontak komunikasi antar pejabat yang ada dalam organisasi. Jenis-jenis komunikasi yang dilakukan antara lain berupa intruksi, laporan, koordinasi atau sekedar informasi. Di samping itu, ada hal lain yang cukup penting terkandung dalam garis-garis tersebut, yaitu adanya mekanisme baku yang harus dilakukan secara standar disertai formalitas tertentu, dalam melaksanakan keperluankeperluan tertentu. Mekanisme tersebut adalah apa yang biasa dinamakan sebagai SOP (Standard Operation Procedure). Dalam bahasa Indonesia istilah ini dikenal sebagai “sisdur” (sistem prosedur) (Hakim, 2010: 121). Jadi, SOP menjadi sebuah mekanisme vital, apabila tidak dibuat dan dilaksanakan dengan baik, maka manajemen sebuah perusahaan kemungkinan besar akan menjadi kacau.
Unsur-unsur SOP
Unsur-unsur dalam stadar operasional Prosedur sangat menentukan dalam efektifitas penyusunan dan penerapan SOP itu sendiri. Ketika unsur-unsur SOP diabaikan dalam suatu organisasi, maka pelaksanaan SOP itu sendiri tidak bermanfaat bagi organisasi. Unsur-unsur SOP tidak hanya bermanfaat untuk menjadi rujukan penyusunan, akan tetapi juga berguna sebagai senjata control pelaksanaan penyusunan SOP, yaitu untuk melihat apakah SOP yang disusun telah lengkap atau tidak. Dalam SOP itu sendiri, unsur-unsur tersebut tidak selalu merupakan urutan-urutan yang harus dipenuhi secara lengkap, karena setiap penyusunan SOP mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam setiap organisasi (Tambunan, 2013: 140).
Adapun unsur-unsur SOP yang bisa digunakan sebagai acuan dalam mengimplementasikan SOP antara lain sebagai berikut:
- Tujuan
- Kebijakan
- Petunjuk operasional
- Pihak yang terlibat
- Formulir
- Masukan
- Proses
- Laporan
- Validasi
- Kontrol [Baca Lengkap: Unsur-Unsur SOP Secara Luas...]
SOP disusun dan disajikan untuk tujuan sebagai berikut:
- Menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan organisasi sesuai dengan kebijakan dan ketentuan organisasi secara efektif dan efisien.
- Menjamin keandalan pemprosesan dan produksi laporan yang dibutuhkan organisasi
- Menjamin kelancaran proses pengambilan keputusan organisasi secara efektif dan efisien
- Menjamin terlaksananya aspek kontrol kegiatan yang dapat mencegah terjadinya penyelewengan maupun penggelapan oleh anggota organisasi maupun pihak-pihak lain (Tambunan, 2013: 143).
Sebagai sebuah pedoman, SOP berperan dalam memberikan acuan terkait dengan kegiatan kegiatan yang dijalankan dalam organisasi agar berjalan efektif, sehingga membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Secara terperinci, peran dan manfaat SOP sebagai pedoman didalam suatu organisasi adalah:
- Menjadi pedoman kebijakan
- Menjadi pedoman kegiatan
- Menjadi pedoman birokrasi
- Menjadi pedoman administrasi
- Menjadi pedoman evaluasi kinerja.
- Menjadi pedoman integrasi.
Baca Selengkapnya: Manfaat-manfaat SOP Secara Luas
Cara membuat SOP Puskesmas yaitu harus ada beberapa prosedur, diantaranya harus ada:
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah –Langkah
6. Bagan alir
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan
8. Unit terkait
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historisperubahan
Dibawah ini ada beberapa Contoh SOP Puskesmas dan Kumpulan Beberapa SOP Puskesmas yang wajib di miliki Oleh Puskesmas di Indonesia.
Cara membuat SOP Puskesmas yaitu harus ada beberapa prosedur, diantaranya harus ada:
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah –Langkah
6. Bagan alir
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan
8. Unit terkait
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historisperubahan
Dibawah ini ada beberapa Contoh SOP Puskesmas dan Kumpulan Beberapa SOP Puskesmas yang wajib di miliki Oleh Puskesmas di Indonesia.
SOP Menjaga Tidak Terjadi Pemberian Obat Kadarluarsa
Pelaksanaan Fifo dan Fefo Kartu Stok Kendali. Unduh
SOP Jika Terjadi Kebakaran, Ketersediaan Apar, Pelatihan
Penggunaan Apar, Pelatihan Jika Terjadi Kebakaran . Unduh
SOP Kontrol Peralatan, Testing Dan Perawatan Secara Rutin
Untuk Peralatan Klinis Yang Digunakan . Unduh
SOP Menjaga Tidak Terjadinya Pemberian Obat Kadaluarsa, Pelaksanaan FIFO Dan FEFO, Kartu Stok Kendali . Unduh
Itulah Artikel Singkat Tentang Cara Membuat SOP Puskesmas dan Beberapa Kumpulan SOP Puskesmas yang Wajib Di Miliki Oleh Lembaga Puskesmas Di Indonesia.
IKUTI BLOG Kami Supaya Tidak Ketinggalan Artikel-artikel menarik Lainnya, Khususnya tentang SOP Puskesmas. Terima Kasih Telah Berkunjung di Blog Kami.