Pendidikan. Indikator yang dijadikan
tolak ukur keberhasilan dalam menyatakan bahwa proses belajar-mengajar dapat
dikatakan berhasil, berdasarkan ketentuan
kurikulum yang disempurnakan yang saat ini digunakan adalah Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan
mencapai prestasi yang tinggi, baik secara individu maupun kelompok dan Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran khusus
telah dicapai siswa baik individu maupun klasikal.
Dari dua tolak ukur yang
dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan tingkat keberhasilan proses
belajar mengajar. Namun, yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan
dari keduanya ialah daya serap murid terhadap pelajaran.
Langkah-langkah Evaluasi Formatif Berjalan Efektif
Evaluasi formatif
merupakan model evaluasi yang tepat untuk mengetahui kemampuan atau daya serap
murid selama proses pembelajaran maupun setelah proses pembelajaran. Dan
untuk memastikan evaluasi formatif berjalan efektif, maka perlu
melakukan langkah-langkah berikut :
1. Merumuskan atau mampertegas tujuan-tujuan pengajaran,
guru perlu menentukan tujuan pengajaran yang harus dicapai dalam satu tahun akademik. Langkah yang
terbaik ialah menyusun materi (indikator) berdasarkan tingkat kompleksitas.
Materi pelajaran yang diajarkan dalam penelitian ini adalah pendidikan agama
islam, sedangkan rincian indicator dijabarkan dalam Rencana Kegiatan Harian
(RKH).
2. Menetapkan “tes situation” yang diperlukan langkah ini
menetapkan jenis-jenis situasi yang akan memungkinkan para siswa untuk
memperlihatkan tingkah laku yang akan memungkinkan para siswa untuk
memperlihatkan tingkah laku yang akan di evaluasi tersebut. Situasi yang
dimaksudkan dapat berupa lisan, tertulis, ataupun praktik sesuai dengan materi
pelajaran.
3. Menyusun alat evaluasi, berdasarkan rumusan tujuan dan
test situation yang telah ditetapkan dalam langkah sebelumnya, kemudian
ditetapkan dan disusun alat evaluasi yang cocok untuk digunakan dalam menilai
jenis-jenis tingkah laku yang tergambar dalam tujuan pembelajaran.
4. Menggunakan hasil evaluasi. setelah tes dilakukan,
hasilnya diolah sedemikian rupa agar dapat memenuhi tujuan diadakannya evaluasi
tersebut, baik untuk kepentingan bimbingan siswa maupun untuk perbaikan siswa. Ketika
siswa masih lemah dalam suatu materi, sebagai tindakan susulan, guru perlu
mengulang semua materi, atau mengubah pendekatan pengajaran agar pelajar dapat
mengulang semua materi tersebut. Jika ada siswa yang belum menguasai materi
pembelajaran, maka siswa tersebut harus
mengulang kembali materi yang diajarkan oleh guru. Tingkat penguasaan bagi
materi pengajaran yang ditetapkan adalah 56%, siswa yang telah menguasai materi
pelajaran minimal 56% atau memperoleh nilai 56% maka dinyatakan berhasil
Berhubung setiap sistem
pendidikan memiliki tujuan yang ingin dicapainya, akan lebih tepat bila hasil
evaluasi tidak dinyatakan dalam bentuk hasil keseluruhan tes tapi dalam bentuk
hasil bagian dari tes yang bersangkutan, sehingga terlihat bagian-bagian mana dari
sistem pendidikan yang masih perlu disempurnakan berhubung belum berhasil
mencapai tujuannya. Dari segi kepentingan siswa, pendekatan yang disebut
terakhir ini juga akan memungkinkan diketahuinnya bagian-bagian tertetu dari tujuan
yang masih belum berhasil dicapai oleh masing-masing siswa, sebagai
dasar untuk mengadakan bimbingan yang lebih terarah.
Karakteristik Evaluasi Formatif
Selain itu, dalam
evaluasi formatif juga memiliki karakteristik yaitu:
1. Penilaian bersifat membangun identifikasi objek baru dan
cara maju ke depan.
2. Sering dan informal.
3. Memberikan petunjuk apa yang siswa dan guru harus lakukan
kali berikutnya untuk menjadi lebih bermakna.
4. Memberikan masukan bagi guru dan siswa atas kinerja,
kekuatan, dan kelemahan mereka saat ini sehingga mereka tahu apa yang
harus dilakukan selanjutnya.
5. Bagian integral dari proses belajar mengajar sehari-hari.
6. Dirancang untuk positif, suportif, bermanfaat, serta
memotivasi guru dan siswa.
7. Dapat dikerjakan melalui proses negosiasi, diskusi, dan
perjanjian antara guru dan siswa.
8. Kadang di sebut diagnostik karena menolong guru untuk
memberikan diagnose di bidang apa siswa membutuhkan bantuan tambahan.
Penilaian formatif
memiliki sifat berkesinambungan dan mengidentifikasi objek pembelajaran baru
dan langkah ke depan untuk memenuhi objektif pembelajaran. Penilaian formatif
sering kali di sebut penilaian pembelajaran atau penilaian edukatif, karena digunakan untuk meningkatkan pembelajaran.