Strategi Pembelajaran The Power Of Two

Strategi pembelajaran the power of two termasuk kedalam jenis strategi cooperative learning dimana cooperative learning sendiri adalah sikap atau prilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.
Strategi Pembelajaran The Power Of Two
Image by Free-Photos from Pixabay

Cooperative learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan diantara sesama anggota kelompok. Keberhasilan belajar menurut model ini bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan indifidu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik.

Melalui belajar dari teman sebaya dan dibawah bimbingan pembimbing, maka proses penerimaan dan pemahaman peserta didik akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari.

Sedangkan Strategi the power of two sendiri adalah menggabungkan kekuatan antara dua kepala dimana pada saat pembelajaran siswa akan membentuk kelompok kecil yakni masig-masing siswa berpasangan.

Aktifitas belajar ini digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta sinergi dua orang dengan prinsip berdua lebih baik dari pada berfikir sendiri.

Menurut Melvin L Sibermen Strategi the power of two digunakan untuk meningkatkan sebuah pembelajaran menegaskan yakni bahwa dua kepala lebih baik daripada satu.

Lankah-langkah strategi pembelajaran the power of two.

Model pembelajaran the power of two ini merupakan prosedur untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Dalam proses pembelajarannya strategi pembelajaran the power of two ini mempunyai prosedur dalam pelaksanaannya yakni:
1) Berikan siswa satu atau beberapa pertanyaan yang memiliki pemikiran
2) Perintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan secara perseorangan.
3) Setelah semua siswa menyelesaikan jawaban mereka, aturlah menjadi sejumlah pasangan dan perintahkan mereka untuk berbagi jawaban satu sama lain.
4) Perintahkan pasangan untuk membuat jawaban baru bagi tiap pertanyaan, memperbaiki tiap jawaban perseorangan.
5) Bila semua pasangan telah menuliskan jawaban baru, bandingkan jawaban dari tiap pasangan dengan pasangan lain di kelas Variasi dalam prosedur strategi pembelajaran ini adalah
  • Perintahkan seluruh siswa untuk memilih jawaban terbaik untuk tiap pertanyaan.
  • Untuk menghemat waktu, berikan pertanyaan khusus kepada pasangan tertentu, bukannya memerintahkan semua pasangan menjawab semua pertanyaan
Ref:
Melvin L. Sibermen, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Terjemahan Raisul Muttaqien,
hal 173