Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Ekspositori
A. Pengertian Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada pengolahan materi pelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada peserta didik. Guru memberikan materi yang sudah siap, sehingga siswa tidak perlu mencari, menemukan, dan memecahkan sendiri. Kegiatan ekspositori lebih menekankan pada kegiatan guru.
B. Merancang Metode Pembelajaran IPS di SD Berdasarkan Pendekatan Ekspositori
Metode ceramah dalam pendekatan ekspositori mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangannya siswa membutuhkan konsentrasi untuk menangkap materi yang dijelaskan. Kelebihannya ceramah bisa digunakan jika materinya banyak, untuk materi/bahan ajar baru dan peserta didik dapat memahami informasi melalui kata-kata.
Langkah-langkah dalam melaksanakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan pendahuluan
2. Menyajikan bahan pelajaran dengan memperhatikan faktor-faktor berikut ini:
- Perhatian peserta didik
- Menjelaskan materi pelajaran
- Kegiatan bervariasi
- Feedback dari siswa
- Adanya motivasi
3. Menutup pelajaran dengan kegiatan berikut ini.
- Menarik kesimpulan
- Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
- Melaksanakan penilaian akhir
- Tindak lanjut
C. Menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD Berdasarkan Pendekatan Ekspositori
Sebagai contoh untuk menerapkan pendekatan ekspositori (metode ceramah) diambil dari kurikulum SD Kelas 6 semester II.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial Negara Indonesia dan Negara Tetangga.
2. Materi Pokok
Gejalal alam dan sosial Indonesia dan negara tetangga
3. Hasil Belajar
a. Membandingkan gejala alam Negara Indonesia dengan Negara-negara tetangga.
b. Mendeskripsikan gejalasosial Indonesia dan Negara-Negara tetangga.
4. Indikator
c. Menunjukkan pada peta letak dan nama negara-negara tetangga Indonesia
d. Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara tetangga
e. Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.
Setelah materi pokok, hasil belajar, dan indikatornya, guru dapat memilih materi apa yang dapat dijelaskan dan materi apa yang diberikan sebagai tugas. Kemudian melaksanakan langkahlangkah dalam pembelajaran.
Demikianlah rancangan dan bagaimana cara menggunakan kelima pendekatan pembelajaran yang dapat dilakukan dalam pembelajaran IPS di kelas tinggi sehingga mampu membuat peserta didik mencapai hasil yang maksimal dalam kegiatan pembelajaran.
Sulfemi, W. B. (2009). Modul Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bogor: STKIP Muhammadiyah Bogor, 1, 1-49.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2016). Modul Pembelajaran Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bogor : STKIP Muhammadiyah Bogor.
Sulfemi, W. B., & Nurhasanah. (2018). Penggunaan Metode Demontrasi Dan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran IPS. Pendas Mahakam: Jurnal Pendidikan Dasar, 3(2), 151-158.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar IPS Di SMP Kabupaten Bogor. Edutecno 18 (2), 1-8.
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Manajemen Kurikulum di Sekolah. Bogor : Visi Nusantara Maju
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Modul Manajemen Pendidikan Non Formal. Bogor: STKIP Muhammadiyah Bogor
WB Sulfemi, N Mayasari. (2019). Peranan Model Pembelajaran Value Clarification Technique Berbantuan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS. Jurnal Pendidikan 20 (1), 53-68
Sulfemi, W. B. (2019). Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping Berbantu Audio Visual Dalam Meningkatkan Minat, Motivasi dan Hasil Belajar IPS. Jurnal PIPSI (Jurnal Pendidikan IPS Indonesia), 4(1), 13-19.
Sulfemi, Wahyu Bagja dan Setianingsih. (2018), Penggunaan Tames Games Tournament (TGT) Dengan Media Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Journal of Komodo Science Education (JKSE. 1 (1), 1-14
Sulfemi, W. B., & Luthfianti, T. (2019). Asosiatif Layanan Tenaga Perpustakaan Sekolah dengan Motivasi Membaca Siswa di Kabupaten Bogor. Edutecno, 19(2), 1-10.