ACEH DAN ADAT PEUSIJUEK


ACEH DAN ADAT PEUSIJUEK

Aceh adalah salah satu wilayah yang penuh budaya seni dan kaya kearifan dan hasil alam lokal. Bicara tentang Budaya Aceh memang tak habis-habisnya dan tak akan pernah selesai sampai kapanpun. Topik yang satu ini memang menarik untuk dibicarakan terutama karena budaya itu sendiri sesungguhnya merupakan segala hal yang berhubungan dengan hidup dan kehidupan manusia. Jadi, selama manusia itu ada selama itu pula persoalan budaya akan terus dibicarakan.



Budaya Aceh Atau tradisi Aceh. Salah satunya ialah tentang Tradisi Peusijuek dalam masyarakat Aceh yang masih dilestarikan, meskipun ada beberapa daerah di Aceh yang tidak lagi mengindahkannya. Pada hakikatnya, peusijuek sudah menjadi bagian dalam Islam, khususnya masyarakat Islam di Aceh.
Penelitian ini ingin mengungkapkan bagaimana peusijuek diyakini sebagai sebuah kepercayaan masyarakat Aceh. Peusijuek diyakini oleh masyarakat Aceh sebagai salah satu ritual yang dikaitkan dengan kepercayaan terhadap agama, karena peusijuek tersebut berhubungan dengan nilai-nilai agama.
Hal tersebut dapat dilihat dari tiga unsur  pertama,  pelaku  peusijuek, biasanya dilakukan oleh para teungku (ustad) dan teungku inong(ustazah), yang paham agama. Kedua, momen peusijuek, dilakukan ketika akan melakukan pernikahan, khitanan, berangkat haji, dll. Ketiga, doa peusijuek, doa yang dibacakan adalah doa yang ditujukan kepada Allah swt. Dengan menggunakan doa-doa dari Alquran dan sunnah.
Melihat ketiga tinjauan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peusijuek sangat erat hubungannya dengan nilai-nilai keislaman dan keyakinan terhadap nilai-nilai islam sehingga menjadi sebuah kepercayaan masyarakat.
Masyarakat Aceh yang dikenal mayoritas beragama islam memiliki adat dan istiadat serta kaya dengan berbagai macam budaya. Hampir semua masyarakat Aceh dari dulu sampai sekarang masih melaksanakan prosesi peusijuek dalam kegiatan-kegiatan yang diyakini perlu diadakannya peusijuek, karena peusijuek dianggap sebagai adat yang harus dilaksanakan.