A. Pengertian Sarana Prasarana dalam Pendidikan Agama Islam
Sarana adalah segala sesuatu yang yang dapat yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, sedangkan prasarana adalah segala yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses baik itu usaha maupun pembangunan, proyek, dan sebagainya.
Dengan drmikian segala sesuatu yag digunakan sebagai alat atau penunjang suatu pelaksanaan pelaksanaan proses pendidikan Agama Islam disebut sebagai saran dan prasarana pendidikan Agama Islam.
Sarana diartikan oleh B. Suryosubroto sebagai semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak, maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan dapat tercapai dengan lancar, teratur, efesien, dan efektif. Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang subtantif menunjang proses pendidikan Agama Islam dan membantu tercapainya tujuan pendidikan Agama Islam, baik berupa benda-benda fisik maupun benda-benda non fisik Secara jelas, Muhaimin menjabarkan sarana sebagai alat yang dibutuhkan dalam proses pendidikan Agama Islam, menurutnya semua peralatan dan perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan dan pembelajaran disekolah yang meliputi : alat pelajaran, seperti bahan-bahan perangkat pelajaran, kamus-kamus, kitab suci al-quran, alat-alat peraga, alat-alat peraktik, dan alat-alat tulis, kemudian media pendidikan seperti : media cetak, audio visual, dan multimedia, semua itu meupakan sarana dan prasarana pendidikan Agama Islam.
Dengan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana pendidikan Agama Islam diartikan sebagai semua perangkat baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang secara langsung dapat digunakan untuk memotivasi belajar siswa terhadap pelajaran Agama Islam, memperjelas dan mempemudah proses pembelajaran pendidikan Agama Islam serta pemberian pengalaman beragama peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan Agama Islam.
B. Sarana Prasarana yang Menunjang Proses Pembelajaran
1. Sarana Yang Menunjang Proses Pembelajaran, meliputi :
- Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.
- Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.
- Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar, meliputi: Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran.Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru. Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu.
- Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.
2. Prasarana Yang Menunjang Proses Pembelajaran, Meliputi :
- Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus.
- Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka
- Ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus.
- Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan sekolah/madrasah.
- Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan menerima tamu. 21.
- Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
- Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di sekolah/madrasah.
- Tempat beribadah adalah tempat warga sekolah/madrasah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.
- Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik.
- Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.
- Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi, dan arsip sekolah/madrasah.
- Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olah raga.
- Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik dapat melakukan kegiatan bebas.
- Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi sekolah/madrasah.
C. Pengertian Lingkungan dan Lingkungan Pendidikan Dalam arti yang luas
Lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal, adat istiadat , pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain lingkungan ialah segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Ia adalah seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia, atau alam yang bergerak atau tidak bergerak, kejadian-kejadian atau hal-hal yang mempunyai hubungan dengan dengan seseorang.
Sedangkan menurut Sartain, yang dimaksud dengan lingkungan adalah
Meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan, atau life proccess kita kecuali gen-gen.
Dan Zakiah Daradjat berpendapat, bahwa:
sejauh mana seseorang berhubungan dengan lingkungaannya, sejauh itu pula terbuka peluang masuknya pengaruh pendidikan kepadanya. Tetapi tidak selamanya keadaan tersebut bernilai pendidikan, karena bisa saja malah merusak perkembangan seseorang.
Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan yang dapat menunjang suatu proses kependidikan atau bahkan secara langsung digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pendidikan. Dan dari sisi pendidikan Islam, lingkungan pendidikan Islam merupakan suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri keislaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik. Lingkungan pendidikan menunjuk kepada situasi dan kondisi yang mengelilingi dan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pribadi. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi dua:
1. Lingkungan sekitar (milieu) Yaitu segala keadaan: benda, orang, serta kejadian atau peristiwa di sekeliling peserta didik. Dan lingkungan sekitar ini terdiri atas lingkungan alam dan lingkungan sosial. Lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap pendidikan antara lain sebagai berikut:
- Kondisi iklim seperti daerah beriklim dingin, sedang, dan panas. Kondisi ini dapat menyebabkan orang mempunyai kebiasaan dan sifat tertentu.
- Letak geografis, seperti daerah pantai dan daerah pedalaman. Daerah pantai dengan kehidupan nelayan yang selalu bertempur melawan gelombang dapat membuat orang berwatak keras, sementara daerah pedalaman dengan kehidupan pertanian dapat membuat orang berwatak lemah lembut.
- Demikian pula keadaan tanah seperti kering, tandus, dan gersang, mempunyai pengaruh yang berbeda dari daerah-daerah yang subur, dimana penghidupan tidak merupakan beban yang berat.
2. lingkungan sosial Lingkungan sosial sendiri meliputi lingkungan sosial keluarga dan lingkungan sosial masyarakat.
Dan keadaan dalam lingkungan keluarga yang dapat berpengaruh terhadap pendidikan antara lain:
- Perlakuan orang tua terhadap anak
- Kedudukan anak dalam keluarga
- Status anak dalam keluarga
- Besar kecilnya keluarga
- Ekonomi keluarga dan pola hidupnya
- Pendidikan orang tua
Adapun lingkungan masyarakat yang turut berpengaruh terhadap perkembangan dan pendidikan antara lain:
- Situasi politik, seperti keadaan perang atau damai, dan pemerintahan yang memberi atau menindas kebebasan
- Situasi ekonomi, seperti negara miskin, negara berkembang, atau negara maju.
D. Pengaruh Lingkungan dalam Pendidikan.
Secara umum ada tiga macam pengaruh lingkungan dalam pendidikan, khususnya pendidikan Islam yaitu:
- Pengaruh positif, yaitu lingkungan yang memberikan dorongan atau memberikan motivasi dan rangsangan kepada anak untuk menerima, memahami, meyakini serta mengamalkan ajaran Islam.
- Pengaruh negatif, yaitu lingkungan yang menghalangi atau kurang menunjang kepada anak untuk menerima, memahami, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam.
- Pengaruh netral, yaitu lingkungan yang memberikan dorongan untuk meyakini atau mengamalkan agama, demikian pula tidak menghalangi anak-anak untuk meyakini dan mengamalkan ajaran Islam.
E. Pelaksanaan Pendidikan Agama di Sekolah dan Lingkungan Kependidikan lainnya
- Barangkali kita sepakat jika lembaga pendidikan formal sekolah dipandang sebagai lembaga enkulturasi generasi penerus bangsa, dimana peranannya dalam pembangunan nasional cukup besar bagi pembinaan karakter bangsa masa depan. Dengan demikian sekolah-sekolah kita dengan segala kelemahannya tetap kita percayai sebagai sentrum-sentrum civilisasi generasi penerus bangsa. Sekolah yang berfungsi tidak saja mentransfer dan mentansformasikan nilai-nilai kultural masyarakat. Jadi, sekolah tidaklah menjadikan generasi muridnya sebagai bank tabungan atau bank transfer nilai-nilai kehidupan bangsa program-program agama harus ditata kembali sehinnga mampu mengantisipasi kebutuhan bangsa yang lebih bermoral dalam modernisme. Tujuan pendidikan agama disemua lingkungan harus diarahkan terutama terutama kepada pendalaman dan pengalaman nilai-nilai iman dan takwa.
- pendidikan agama tidak hanya terbatas didalam dinding sekolah, melainkan meluas menjangkau dan melingkup kedalam keluarga dan masyarakat. Proses pendidikan agama harus didukung oleh situasi dan kondisi kehidupan ketiga lingkungan pendidikan tersebut secara s imultan interaktif. Tanpa situasi dan kondisi demikian, efektifitas pendidikan agama sulit mencapai tujuan maksimal.
- metode sebagai salah satu sarana penting dalam proses pendidikan, agama juga harus dikaji dan dikembangkan. Sejalan dengan tuntutan perkembangan jiwa anak didik atau remaja agar mampu membawa dirinya kearena kompetisi kehidupan modern. Kehidupan yang penuh tantangan dan pertentangan nilai-nilai etik sekularistik dan nilai sosialitis religius atau nilai-nilai relativisme yang berubah-ubah. Metode pendidikan agama yang menggunakan pendekatan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang satu sama lain terpisah berdiri sendiri dalam mengembangkan potensi keagamaan perlu dilakukan modifikasi dengan mengintegrasikan ketiganya ke dalam satunpola perkembangan yang utuh. Sasaran utamanya pada kemampuan mangamalkan dalam prilaku yang mengacu ke pada kebutuhan pembangunan masyarakat.
- sarana-sarana lainnya yang bersifat fisik seperti fasilitas peribadatan dan buku-buku bacaan yang bernilai moral religius dan memotivasi perilaku susila atau sopan santun sosial dan nasional. Sarana yang mendorong terciptanya kemampuan kreatif dalam berilmu pengetahuan. Hal ini perlu disediakan didalam semua lingkungan pendidiansecara terencana dalam setiap RIP ( Rencana Induk Pembangunan
- Sarana lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah organisasi POMG yang telah terbentuk di banyak sekolah kita adalah amat penting untuk di daya gunakan bagi efektifitas pendidikan agama di sekolah dan rumah. Organisasi ini merupakan wadah kerjasama antara sekolah dan rumah dimana pelaksanaan pendidikan agama ) sekolah dan masyarakat mempunyai arti sangat penting untuk penghayatan dan pengamalan yang berkesinambungan akan nilai-nilai pendidikan agama di kedua lembaga tersebut