BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah langkah berurutan dalam pencatatan kejadian akuntansi dari waktu terjadinya transaksi sampai tercermin dalam laporan keuangan (Sudibyo, 2002:22). Siklus akuntansi secara lebih lengkap terdiri dari:
a. Pencatatan ayat-ayat jurnal.
b. Membukukan ke buku besar.
c. Menyusun neraca percobaan.
d. Membuat ayat-ayat penyesuaian.
e. Menyusun laporan keuangan.
Keterangan:
Dokumen dicatat dalam buku jurnal untuk setiap transaksi kemudian juga dicatat dalam buku pembantu/buku tambahan. Pekerjaan mencatat dari dokumen ke dalam buku jurnal disebut menjurnal, pekerjaan mencatat dari dokumen ke dalam buku pembantu disebut memposting.
Dari buku jurnal, setiap periode direkap (di posting) ke dalam buku besar sesuai dengan akun masing-masing.
Fungsi buku pembantu adalah sebagai alat pengontrol kebenaran jurnal dalam buku besar. Jumlah saldo dalam buku besar untuk setiap akun harus sama dengan jumlah keseluruhan saldo buku pembantu/ buku tambahan untuk akun yang bersangkutan.
Pada setiap akhir periode (akhir tahun), saldo-saldo dalam buku besar dimaksukkan ke dalam kertas kerja. Kertas kerja merupakan saldo-saldo buku besar dalam bentuk daftar. Setelah di adjusment (penyesuaian) maka kertas kerja dapat disusun ke dalam neraca dan laporan laba-rugi. Neraca berisi elemen-elemen aktiva kewjiban dan ekuitas. Laporan laba rugi berisi elemen-elemen pendapatan/ penghasilan dan biaya.
2. Bukti-bukti Pembukuan Akuntansi
Sebuah badan usaha pasti banyak melakukan transaksi usaha yang kesemuanya harus didukung dengan bukti-bukti yang sah. Oleh sebab itu, bukti pembukuan merupakan dokumen penting dalam transaksi yang dilakukan badan usaha tersebut (Hendi, 2000:6). Untuk menjamin kelengkapan setiap pembukuan, maka harus dilakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Setiap transaksi harus dibuatkan bukti pembukuan.
b. Setiap pembukuan harus didasarkan atas suatu bukti pembukuan yang sah.
c. Semua bukti pembukuan haru s disimpan secara teratur dan aman.
Terdapat beberapa macam bukti-bukti pembukuan dalam akuntansi yang digunakan dalam setiap jenis transaksi yang dilakukan, yaitu:
a. Bukti Penerimaan Kas
Bukti penerimaan kas (KM= kas masuk) digunakan untuk setiap jenis transaksi penerimaan uang seperti:
1) Penjualan tunai.
2) Debitur membayar uangnya.
3) Penerimaan sumbangan berupa tunai.
4) Penerimaan unag dari bank.
5) Bank membayar bunga simpanan/ deposito.
6) Penerimaan komisi.
b. Bukti Pengeluaran Kas
Bukti pengeluaran kas (KK= kas keluar) di gunakan untuk setiap jenis transaksi pengeluaran uang tunai, seperti:
a. Pembelian barang dan bahan.
b. Pembayaran ongkos-ongkos
c. Pembayaran gaji.
d. Pembayaran utang
e. Pembayaran bunga bank.
c. Bukti Pembelian
Bukti pembelian di gunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pembelian barang atau jasa dari pihak ketiga untuk di jual kembali oleh koperasi. Bukti pembelian berbentuk sebuah buku dengan satu lembar asli dan tembusan, setiap lembaran tersebut di beri nomor berurutan (Suyoto: 1996:8).
d. Bukti Penjualan
Bukti penjualan (faktur) di gunakan untuk mencatat setiuap transaksi yang berhubungan dengan penjualan barang kepada pihak ketiga. Bukti penjualan berbentuk sebuah buku dengan satu lembar asli dan sejumlah tembusan yang setiap lembarnya di beri nomor berurutan.
3. Buku Besar
Kegiatan memposting buku besar adalah kegiatan mencatat dari dokumen transaksi-transaksi yang telah dilakukan ke dalam buku besar yang didasarkan pada standar akuntansi keuangan. Sudibyo (2002:30) menjelaskan bahwa di dalam buku besar terdapat penggolongan kode akun dan nama akun, seperti berikut:
a. Aktiva Lancar
Aktiva adalah sumber ekonomi yang di harapakan dapat memberi manfaat bagi pemilik usaha meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar meliputi: 1) Kas, 2) Bank, 3) Piutang, 4)Perlengkapan, 5) Persediaan barang dagang, 6) Pendapatan yang di terima, 7) Beban yang di bayar dimuka. Sedangkan aktiva tetap adalah sumber ekonomi yang tidak bergerak meliputi: 1) Peralatan, 2) Akumulasi penyusutan perlatan, 3)Kendaraan, 4)Akumulasi penyusutan kendaraan, 5) Gedung, dan 6) Akumulasi penyusutan gedung.
b. Kewajiban
Kewajiban diartikan besarnya kewajiban suatu perusahaan untuk melunasi sesuatu jumlah atau melaksanakan suatu jasa kepada pihak lain jika telah jatuh tempo yaitu kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban lancar meliputi: 1) utang, 2) Pendapatan diterima di muka. Sedangkan kewajiban jangka panjang meliputi: 1) Kredit modal kerja, dan 2) kredit investasi kecil.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah sumber permodalan dari suatu perusahaan, baik dari pemilik maupun kreditor sehingga berhak atas kekayaan perusahaan. Ekuitas meliputi: 1) Simpanan usaha, dan 2) Modal donasi.
d. Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh selama menjalankan usaha antara lain: 1)Penjualan, 2) Pendapatan bunga, dan 3)Pendapatan komisi.
e. Beban
Beban adalah biaya yang harus ditanggung selama mnejalankan usaha meliputi:
1) Beban pembelaian,
2) Beban pemakaian perlatan,
3) Beban penyusutan peralatan,
4) Beban penyusutan kendaraan,
5) Beban penyusutan gedung,
6) Beban listrik dan telepon,
7) Beban honor pegawai.
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang digunakan sebagai perbandingan dengan penelitian ini adalah Penelitian yang dilakukan oleh Perry Denburg, Mleke Brelekmans, Jack Levy dan Theo Wubels pada tahun 2006 tentang penilaian dan pengembagnan kualitas perilaku interpersonal guru menyatakan bahwa peningkatan kulitas interpersonal guru di sekolah terkait pula akreditasi dan kepentingan sekolah dalam memberikan beberapa informasi penting mengenai kualitas pelajaran dan pembelajaran yang telah berlangsung pada kurun waktu tertentu.
Hasil penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai pembanding adalah penelitian yang dilakukan oleh Hendi Soemantri (1994), dalam ”Peningkatan Mutu Siswa Dalam Memahami Pelajaran Akuntansi Dengan Cara Studi Kasus”. Peneliti memandang siswa perlu dilatih untuk berfikir dalam memahami pelajaran Akuntansi. Karena pelajaran Akuntansi sangat erat hubungannya, dengan pemahaman yang mendalam, dari teori, praktek dan bahasa matematika. Melihat permasalahan demikian, penelitian tindakan kelas ini menitikberatkan pada siswa yang diajak untuk melakukan studi kasus terhadap materi yang diberikan. Kesimpulannya adalah, siswa lebih memahami pelajaran Akuntansi dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini dikarenakan siswa, mengetahui permasalahan dari awal sampai akhir sehingga mengetahui apa yang sedang dipelajari.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan menerapkan metode langsung memposting dalam buku besar untuk transaksi penjualan dan pembelian, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah yang di pergunakan dalam menyusun rencana dalam arti teoritik dan metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan metode penelitian, yang akan diimplementasikan dalam pelaksanaan tindakan penelitian kelas ini.
D. Hipotesis Tindakan
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ini, penulis terlebih dahulu memberikan perkiraan yang bersifat sementara mengenai hasil penelitian yang akan diperoleh. Kesimpulan ini dianggap sebagai dugaan-dugaan terhadap pelaksanaan metode pembelajaran yang sesungguhnya. Peneliti memperkirakan bahwa hasil penelitian ini adalah:
a. Diduga bahwa pembelajaran akuntansi keuangan di kelas perlu ditingkatkan dengan menerapkan metode praktek langsung.
b. Diduga bahwa kemampuan dan pemahaman siswa dalam memposting taransaksi ke buku besar perlu ditingkatkan dengan menerapkan metode praktek langsung.
c. Diduga terjadi peningkatan kualitas dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan sehingga prestasi dan nilai akademik siswa dapat meningkat pula.