Pengertian
Investasi
Investasi
merupakan atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat
ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang
(Tandelilin:2000). Atau dapat juga didefinisikan sebagai penundaan konsumsi
sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu
tertentu dengan harapan dapat memberikan pendapatan atau keuntungan (Hartono:2000).
Investasi didefinisikan sebagai pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan
peralatan peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam
perekonomian yang akan digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa dimasa
yang akan datang. Dengan kata lain dalam teori ekonomi, investasi berarti kegiatan perbelanjaan untuk
meningkatkan kapasitas produksi dalam perekonomian. Secara umum investasi meliputi pertambahan barang dan jasa
dalam masyarakat seperti pertambahan
mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru, lahan baru dan sebagainya. Investasi tidak hanya untuk
memaksimalkan output tetapi
untuk menentukan distribusi tenaga kerja dan distribusi pendapatan, pertumbuhan dan kualitas penduduk
serta teknologi.
Investasi adalah permintaan barang dan jasa untuk menciptakan atau menambah
kapasitas produksi atau pendapatan
dimasa mendatang. Investasi
adalah pengeluaran oleh sektor produsen (swasta) untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok
yang digunakan atau untuk perluasan
pabrik.
Persyaratan umum pembangunan ekonomi suatu Negara adalah pertama, akumulasi modal. Dalam
hal ini termasuk akumulasi baru
dalam bentuk tanah, peralatan fisik dan sumber daya manusia. kedua, perkembangan penduduk yang dibarengi dengan
pertumbuhan tenaga kerja dan
keahliannya. Ketiga, kemajuan teknologi. Akumulasi modal akan berhasil apabila beberapa bagian atau proporsi
pendapatan yang ada ditabung dan diinvestasikan
untuk memperbesar produk (output) dan pendapatan di kemudian hari. Untuk membangun itu harus mengalihkan sumber-sumber dari
arus konsumsi dan kemudian mengalihkannya untuk investasi dalam bentuk “capital formation” untuk
mencapai tingkat produksi yang lebih besar. Investasi dibidang pengembangan sumberdaya manusia akan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia,
sehingga menjadi tenaga ahli
yang terampil yang dapat memperlancar kegiatan produktif.
Baca Juga:
Baca Juga:
Menurut Hartono
(2000) terdapat dua tipe investasi yaitu :
a). Investasi
Langsung
Investasi ini
berupa pembelian langsung aktiva keuangan suatu perusahaan. Investasi langsung
dapat dilakukan pada :
- Pasar uang (money market), berupa aktiva yang mempunyai risiko gagal kecil, jatuh tempo pendek dengan tingkat cair yang tinggi seperti Treasury bill (T-bill).
- Pasar modal (capital market), berupa surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed-income securities) dan saham-saham (equity income).
- Pasar turunan (deverative market), berupa opsi (option) dan futures contract.
b). Investasi
Tidak Langsung
Investasi tidak
langsung merupakan pembelian saham dari perusahaan investasi yang mempunyai
portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain. Perusahaan investasi
adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya kepada
publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam
portofolionya.
Jenis-jenis
Investor
a). Berdasarkan
kemampuan dalam menerima informasi :
- Sophisticated investor adalah investor yang canggih dalam menerima, menganalisis dan menginterprestasikan informasi yang ia terima.
- Naïve investor adalah investor yang kurang mampu dalam menerima, menganalisis dan menginterpretasikan informasi yang ia terima (Hartono:2000).
b). Berdasarkan
risiko yang akan diterima :
- Risk seeker merupakan investor yang menyukai risiko. Jika investor dihadapkan kepada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang berbeda, maka investor akan senang mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar.
- Risk averter merupakan investor yang tidak menyukai risiko atau menghindari risiko. Investor model ini akan mengambil investasi dengan risiko yang lebih kecil dengan tingkat keuntungan yang sama.
- Risk netrality merupakan investor yang bersikap netral terhadap risiko. Artinya investor akan meminta kenaikan tingkat keuntungan yang sama setiap kenaikan risiko (Sartono:1998).
Proses investasi
terdiri dari lima tahap yaitu :
- Penentuan tujuan investasi. Tujuan investor antara yang satu dengan yang lain tidak sama, tergantung dari keputusan yang dibuat.
- Penentuan kebijakan investasi. Tahap ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.
- Pemilihan strategi portofolio. Ada dua strategi yang dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indek pasar.
- Pemilihan asset. Tahap ini merupakan proses pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukan dalam portofolio.
- Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Tahap ini meliputi kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses benchmarking (Tendelilin:2000).
Portofolio yang
efisien adalah portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar
dengan risiko yang sudah pasti atau portofolio yang mengandung risiko terkecil
dengan tingkat return ekspektasi yang sudah pasti. Portofolio yang
efisien ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan
kemudian meminimumkan risikonya atau menentukan tingkat risiko yang tertentu
dan kemudian memaksimumkan return ekpektasinya.
SUMBER.
Pengertian Investasi dan Contohnya. Pengertian Investasi Jangka Panjang. Pengertian Investasi Menurut Para Ahli. Pengertian Investasi Saham. Pengertian Investasi Adalah. Pengertian Investasi. Pengertian Investasi Emas. Pengertian Investasi Jangka Pendek