Makalah Sistem Perakitan Manual Pada Produk Massal
akan menjelaskan tentang Apa Pengertian dan Prinsip Perakitan, Bagaimana
Metode Perakitan, Apa saja Macam dan jenis perakitan.
Sedangkan Tujuan dari Makalah Sistem Perakitan Manual Pada Produk Massal
adalah Untuk mengetahui Pengertian dan Prinsip Perakitan, Untuk mengetahui
Metode Perakitan dan Untuk mengetahui Macam dan jenis perakitan
Latar Belakang. Sistem Perakitan Manual adalah suatu sistem yang mana proses
perakitan suatu produk nya dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat
lewat melalui jalur (biasanya berupa konveyor).
Setiap komponen dasar berjalan melalui setiap stasiun dan pekerja
menambahkan komponen untuk membuat suatu produk. Sistem transport material
mekanis adalah yang paling sering digunakan untuk memindahkan komponen dasar
sepanjang jalur sampai menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke
stasiun lain).
Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling lambat. Kerja
dari stasiun yang dapat bekerja lebih cepat sangat dibatasi oleh stasiun yang
paling lambat.
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri,
dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka dapat
berpindah disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan kepada
mereka.
Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti mobil, truk,
dan aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana produk
digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui stasiun. Pekerja
memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang stasiun sampai tugas nya
selesai.
Pengertian dan Prinsip Perakitan
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian
komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu.
Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir
bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna.
Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap
bagian yang lain atau pasangannya.
Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua
bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses
inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil
perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan
penyiapan untuk pemakaian akhir.
Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur
lainnya, misalnya proses permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan
pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja.
Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur.
Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis,
misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan
lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi.
Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk
yang standar.
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan
kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah :
a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama
lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik
secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain
sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah
distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam
penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis
yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus
membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga
dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri
menurut batasan-batasan ukuran.
c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan
antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus
berurutan tergantung bagian yang sebelumnya.
Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu,
kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari
komponen yang pertama.
Macam dan jenis perakitan.
Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri,
hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk
dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan.
Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu :
Perakitan Manual
yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional
atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa
alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.
Perakitan otomatis
yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi,
elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan
membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan
dilakukan perakitan yaitu;
Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya
satu jenis saja
Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam
jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan
produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.
Kesimpulan
Dalam metode manual, unit dari produk dipindahkan dari stasiun ke stasiun lain
dengan tangan. Sedangkan dengan sistem mekanis berarti menggunakan sistem
mekanis untuk memindahkan unit produk ( biasanya berupa konveyor).
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri,
dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka dapat
berpindah disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan kepada
mereka. Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti
mobil, truk, dan aplikasi yang lainnya.
Contoh yang sering adalah saat dimana produk digerakan oleh konveyor pada
kecepatan yang konstan melalui stasiun. Pekerja memulai tugas perakitan dan
bergerak sepanjang stasiun sampai tugas nya selesai. Lalu kembali lagi ke unit
yang selanjutnya dan mengulangi kembali tugasnya.
Untuk perakitan produk yang lebih kecil (seperti peralatan elektronik, dan
perakitan bagian komponen kecil dari produk besar), stasiun kerja biasanya di
desain agar pekerja dapat duduk saat mereka melakukan pekerjaan. Hal ini lebih
nyaman dan lebih sedikit menimbulkan kelelahan pada pekerja dan secara lebih
luas lebih presisi dalam merakit.
Makalah Sistem Perakitan Manual Pada Produk Massal