Soal PPPK 2021 SKB Fisika Pedagogik Tahun 2021 Tipe B

Soal PPPK 2021 SKB Fisika Pedagogik Tahun 2021. Berikut ini adalah beragam soal dan pembahasannya. Soal yang disusun mengacu pada kisi-kisi Tes Ujian PPPK 2020 Untuk Guru Mata Pelajaran Fisika atau Tes Ujian Guru Fisika . Soal SKB Pedagogik Fisika Tahun 2021 dan soal pedagogik p3k pdf soal pedagogik pdf download soal pedagogik p3k soal pedagogik Fisika p3k 2021 kumpulan soal p3k dan jawabannya download kumpulan soal p3k dan jawabannya download soal p3k guru ppkn terbaru soal p3k 2021
Soal SKB Pedagogik Fisika Tahun 2021 dan soal pedagogik p3k pdf soal pedagogik pdf download soal pedagogik p3k soal pedagogik Fisika p3k 2021 kumpulan soal p3k dan jawabannya download kumpulan soal p3k dan jawabannya download soal p3k guru ppkn terbaru soal p3k 2021

Contoh Soal Tes CPNS 2021 (Calon Pegawai Negeri Sipil) Uji Pengetahuan (UP) Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) yang digunakan untuk mengukur hasil evaluasi para peserta tes. Download Soal Pedagogik Fisika 2021 SKB Fisika Pedagogik Tahun 2021


Soal PPPK Pedagogik Fisika Tahun 2021 Tipe B

Soal 11.
Sebuah benda digantung diujung pegas dan digetarkan sepertigambar di bawah ini!

Untuk dapat bergetar, maka posisi awal benda sepertigambar di atas dan dilepaskan. Grafi k gerak harmonis benda ini setelah bergetar seperempat fase adalah

Untuk dapat bergetar, maka posisi awal benda sepertigambar di atas dan dilepaskan. Grafi k gerak
harmonis benda ini setelah bergetar seperempat fase adalah …



Kunci : D
Benda di ujung pegas agar dapat bergetar perlu disimpangkan maksimum sepertigambar. Keadaan grafik getaran benda adalah
Fase gelombang menyatakan keadaan getaran suatu titik pada gelombang yang berkaitan dengan simpangan dan arah getarannya. Dua titik dikatakan fasenya sama, apabila arah getaran dan simpangannya sama. Demikian pula dua titik memiliki fase berlawanan, apabila simpangannya sama tetapi arahnya berlawanan.

Jika suatu gelombang memiliki periode T, dan gelombang sudah bergetar t sekon maka fase gelombang dinyatakan
φ=t/T
oleh karena itu, ketika gelombang memiliki fase ¼, maka gelombang ini sudah bergetar
¼=t/T
Atau t = ¼ T
Jika T adalah periode untuk satu panjang gelombang λ, maka selisih gelombang awal dengan yang
bergeser akan sebesar ¼ λ

Soal 12. 
Dua buah bola memiliki diameter dan massa yang sama, tetapi yang pertama bola pejal sedang yang kedua adalah bola berongga. Kedua bola semula dalam keadaan diam, lalu diputar pada sumbu rotasinya dengan gaya F. Perbandingan kecepatan sudut bola pejal dan bola berongga ketika keduanya sudah berputar selama t sekon adalah …
A. 5:3
B. 3:2
C. 5:2
D. 2:3
E. 3:5

Kunci : A
Momen Inersia adalah ukuran kelembaman/kecenderungan suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Besarnya momen inersia suatu benda bergantung terhadap beberapa faktor, yaitu:
Massa benda atau partikel
Geometri benda (bentuk)
Letak sumbu putar benda
Jarak ke sumbu putar benda (lengan momen)
Besarnya momen inersia (I) suatu benda bermassa yang memiliki titik putar pada sumbu yang diketahui dirumuskan sebagai berikut:
I = ΣmR2

Dimana, m adalah massa partikel atau benda (kilogram), dan R adalah jarak antara partikel atau elemen massa benda terhadap sumbu putar (meter). Untuk benda pejal (padat) dengan geometri yang tidak sederhana, besarnya momen inersia dihitung sebagai besar distribusi massa benda dikali jarak sumbu putar. Perhatikan gambar dibawah ini untuk mengetahui lebih jelas gambarannya.

m adalah massa partikel atau benda (kilogram), dan R adalah jarak antara partikel atau elemen massa benda terhadap sumbu putar (meter). Untuk benda pejal (padat) dengan geometri yang tidak sederhana, besarnya momen inersia dihitung sebagai besar distribusi massa benda dikali jarak sumbu putar. Perhatikan gambar dibawah ini untuk mengetahui lebih jelas gambarannya

Untuk benda yang terdiri dari beberapa partikel, maka momen inersianya merupakan jumlah dari semua momen inersia masing-masing partikel. Begitu pula jika suatu benda memiliki bentuk yang kompleks atau terdiri dari berbagai macam bentuk, maka besar momen inersianya adalah jumlah momen inersia dari tiap bagian-bagiannya yang dirumuskan sebagai berikut:

Untuk benda yang terdiri dari beberapa partikel, maka momen inersianya merupakan jumlah dari semua momen inersia masing-masing partikel. Begitu pula jika suatu benda memiliki bentuk yang kompleks atau terdiri dari berbagai macam bentuk, maka besar momen inersianya adalah jumlah momen inersia dari tiap bagian-bagiannya yang dirumuskan sebagai berikut


Soal 13. 
Grafik di bawah ini menunjukkan hasil percobaan hubungan antara gaya (F) dan pertambahan panjang pegas (ΔL) dari 3 jenis pegas yang panjang dan luas pegas mula-mula sama.

Grafik di bawah ini menunjukkan hasil percobaan hubungan antara gaya (F) dan pertambahan panjang pegas (ΔL) dari 3 jenis pegas yang panjang dan luas pegas mula-mula sama

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan ….
A. Konstanta pegas C dua kali konstanta pegas B
B. Konstanta pegas C dua kali konstanta pegas A
C. Ketiga diberi gaya 3 N ketiga pegas memiliki stres yang sama
D. Ketika diberi gaya 3 N ketiga pegas memiliki strain yang sama
E. Ketika diberi gaya 3 N strain pegas A dua kali strain pegas B

Kunci : C
Tegangan (Stress)
Suatu benda elastis akan bertambah panjang sampai ukuran tertentu ketika ditarik oleh sebuah gaya. Besarnya tegangan pada sebuah benda adalah perbandingan antara gaya tarik yang berkerja benda terhadap luas penampang benda tersebut. Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan benda berubah bentuk. Tegangan dibedakan menjadi tiga macam yaitu regangan, mampatan dan geseran.
Misalnya, jika ada dua buah kawat dari bahan yang sama tetapi luas penampang berbeda dan diberi gaya, kedua kawat tersebut akan mengalami tegangan yang berbeda. Kawat dengan luas penampang yang lebih kecil akan mengalami tegangan yang lebih besar daripada kawat dengan luas penampang yang lebih besar. Tegangan pada benda diperhitungkan dalam menentukan jenis dan ukuran bahan penopang suatu beban contohnya ada jembatan gantung dan bangunan bertingkat.

Regangan (Strain)
Regangan merupakan perubahan relatif ukuran atau bentuk suatu benda yang mengalami tegangan. Regangan dapat didefi nisikan sebagai pebandingan antara pertambahan panjang benda terhadap panjang benda mula-mula. Selain itu regangan menjadi tolok ukur seberapa jauh benda tersebut berubah bentuk.
Konstanta pegas, k, merupakan perwakilan dari bagaimana kekakuan pegas. Pegas yang kaku (lebih sulit untuk meregangkan) memiliki konstanta pegas yang lebih tinggi. Hukum Hooke adalah representasi dari deformasi elastis linear. Elastis berartibahwa pegas akan kembali ke bentuk aslinya setelah gaya luar (massa) dihilangkan. Linear menggambarkan hubungan antara gaya dan perpindahan.

Fakta bahwa konstanta pegas adalah konstan (itu adalah sifat dari pegas itu sendiri), menunjukkan bahwa hubungan yang linear.
• Berdasarkan grafi k di atas, maka konstanta pegas A dua kali pegas B, konstanta pegas B dua kali pegas C.
• Sedangkan pada beban yang sama Strain pegas B dua kali strain pegas A, strain pegas C dua kali pegas B.
• Pada beban yang sama, karena luas penampang pegas A, B dan C sama maka, stress ke tiga pegas sama.

Soal 14. 
Sebuah balok kayu dimasukan kedalam 3 zat cair yang berbeda jenisnya, seperti pada gambar.

Berdasarkan keadaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
A. Massa jenis zat cair 3 terbesar
B. Gaya angkat pada zat cair 1 paling besar
C. Gaya angkat pada semua zat cair sama
D. Berat balok menjadi berkurang ketika dimasukkan zat cair
E. Urutan massa jenis zat cair : ρ2>ρ1.>ρ3

Kunci : E
Bagian benda yang tercelup sama dengan rasio massa jenis

Soal 15. 
Perhatikan pipa venturi berikut ini!


Jika selisih ketinggian raksa pada gambar di atas adalah h, dan massa jenisnya maka kecepatan aliran
fluida dan arahnya adalah …

Kunci : E
Efek venturi terjadi pada sebuah aliran fl uida yang mengalami kenaikan velocity seiring dengan penurunan luas penampang aliran, hal tersebut diiringi juga dengan terjadinya penurunan tekanan statis (static pressure) fl uida tersebut. Hal tersebut sesuai dengan hukum aliran fl uida dinamik, kecepatan aliran fluida harus naik apabila terdapat restriksi pada pipa untuk memenuhi Hukum Kontinuitas, sedangkan besar tekanan harus turun untuk memenuhi Hukum Konservasi Mekanika Energi. Menggunakan persamaan Bernoulli untuk kondisi khusus

Dimana ρ adalah massa jenis fl uida, v1 adalah kecepatan fl uida yang lebih lambat, dan v2 adalah kecepatan fl uida yang lebih tinggi. Persamaan ini hanya dapat digunakan pada aliran fl uida yang tidak mampu mampat, dan tidak terjadi perubahan massa jenis.
Dalam sistem kontrol otomatis, melalui venturi meter didapatkan nilai tekanan di dua bagian venturi, yang selanjutnya dihubungkan dengan transmitier. Transmitier tersebut mengubah sinyal tekanan menjadi sinyal arus listrik, dan sistem kontrol data akan mengubah besaran arus yang ada tersebut menjadi besar aliran sesuai dengan standard yang sudah ditentukan.

Soal 16. 
Suhu es yang sedang melebur dan suhu air mendidih apabila diukur dengan termometer A masingmasing
besarnya 100A dan 1300A. Suhu suatu benda diukur dengan termometer skala Fahrenheit
sebesar 620F. Suhu benda tersebut jika diukur dengan termometer A adalah …
A. 200A
B. 300A
C. 400A
D. 500A
E. 600A

Kunci : B
Diketahui:
(tb)A = 100A
(ta)A = 1300A
tF = 620F
Titik tetap atas termometer Fahrenheit adalah 2120F dan titik tetap bawahnya adalah 320F sehingga:
(ta)F = 2120F
(tb)F = 320F
Ditanyakan: tA?

Soal 17. 
Pemasangan AC di rumah dan di gedung-gedung selalu diletakkan di dinding dekat dengan langit langit.

Jika dihubungkan dengan fi sika, alasan pemasangan sepertiini adalah ….
A. Supaya rapi dan aman dari jangkauan anak-anak
B. Perpindahan udara dingin dari AC mengikutiperistiwa radiasi
C. Perpindahan panas dari AC ke ruangan berdasarkan sifat konduktivitas termal bahan
D. Aliran udara pada pendingin ruangan mengikutisifat konveksi
E. Kompresi dan evaporasi pada AC akan mengambil suhu panas dari ruangan

Kunci : D
Perpindahan kalor secara konveksi ialah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Umumnya peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Zat yang menerima kalor akan memuai dan menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas. Saat zat yang lebih ringan tersebut pindah ke atas, molekul zat yang ada di atasnya akan menggantikannya. Peristiwa konveksi terjadi pada saat merebus air. Air yang letaknya dekat dengan api akan mendapat panas sehingga air menjadi lebih ringan. Air akan bergerak ke atas dan digantikan oleh air yang ada di atasnya.
Demikian seterusnya. Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin darat dan angin laut. Angin darat terjadi karena udara di darat pada malam hari lebih cepat dingin daripada udara di laut, sehingga udara yang berada di atas laut akan naik dan udara dari darat akan menggantikan posisi udara yang naik tadi. Angin laut terjadi karena pada siang hari daratan lebih cepat panas dibandingkan di laut, sehingga udara di darat akan naik dan udara dari laut akan mengalir ke darat menggantikan tempat udara yang naik tadi. Keadaan ini digunakan para nelayan untuk pergi melaut pada malam hari dan kembali ke darat pada pagi atau siang hari. Sedangkan contoh peristiwa konveksi yang lain adalah penggunaan cerobong asap pada pabrik.

Pemasangan AC di rumah tangga dan di gedung-gedung juga mengikutiproses konveksi. AC mengeluarkan udara dingin (suhu rendah), yang memiliki sifat massa jenisnya lebih besar daripada udara yang bersuhu panas. Udara ini ditiupkan mendatar, karena massa jenis yang lebih besar dari udara disekitarnya, maka udara dinin ini akan turun, digantikan oleh udara panas diruangan itu akan bergerak ke atas. Akibatnya ruangan menjadi dingin dan merata.

Soal 18. 
Pada suhu T dan tekanan p, gas ideal memiliki massa jenis ρ. Jika tekanan gas dinaikkan menjadi 2p dan suhunya diturunkan menjadi 0,5T maka massa jenis gas adalah …
A. 0,12ρ
B. 0,25ρ
C. 0,5ρ
D. 2ρ
E. 4ρ

Kunci : E



Soal 19. 
Diagram P−V dari gas ideal yang mengalami proses termodinamika ditunjukkan sepertigambar berikut!
Jika kalor yang diserap reservoir suhu tinggi adalah 1200 joule, maka perbandingan antara kalor yang dilepas dan usaha yang dilakukan adalah ….
A. 1:2
B. 2:3
C. 1:3
D. 3:1
E. 3:2

Kunci : E
Siklus Carnot
Berdasarkan percobaan joule diketahui bahwa tenaga mekanik dapat seluruhnya diubah menjadi energi kalor. Namun, apakah energi kalor dapat seluruhnya diubah menjadi energi mekanik? Adakah mesin yang dapat mengubah kalor seluruhnya menjadi usaha? Pada tahun 1824, seorang insinyur berkebangsaa Prancis, Nicolas Leonardi Sadi Carnot, memperkenalkan metode baru untuk meningkatkan efi siensi suatu mesin berdasarkan siklus usaha. Metode efisiensi Sadi Carnot ini selanjutnya dikenal sebagai siklus Carnot. Siklus Carnot terdiri atas empat proses, yaitu dua proses isotermal dan dua proses adiabatik.

Bentuk Siklus Carnot

Soal 20. 
Seutas tali panjang salah satu ujungnya A digetarkan sedangkan ujung yang lain B diikatkan longgar hingga ujung ikatannya dapat bergerak naik turun. Ketika ujung A digetarkan maka akan terbentuk gelombang 1 (gelombang datang), menuju ujung B. Gelombang ini oleh ujung B dipantulkan kembali menuju ujung A yang dinamakan gelombang 2 (gelombang pantul) Hubungan kedua gelombang ini adalah:
A. Kedua gelombang memiliki arah rambat, kecepatan, dan fase yang sama
B. Kedua gelombang memiliki kecepatan yang sama, tetapi arah rambat dan fase yang berlawanan
C. Kedua gelombang memiliki arah rambat yang sama, tetapi kecepatan dan fase yang berbeda
D. Kedua gelombang memiliki arah rambat berlawanan, tetapi kecepatan dan fase nya sama
E. Kedua gelombang memiliki fase sama, tetapi kecepatan dan arah rambat yang berbeda

Kunci : D
Y = A sin (ώt-kx)
Y = (+/- A) sin (ωt (+/-) kx) meter

Keterangan :
A = amplitudo/simpangan terjauh
A bernilai + jika gelombang pertama kali bergetar ke atas
A bernilai – jika gelombang pertama kali bergetar ke bawah
ω = kecepatan sudut (rad/s)
ω =2πf atau ω =2π/T
t = selang waktu (sekon)
k = bilangan gelombang ; k=2π/λ;
λ = panjang gelombang (meter)
K bernilai + jika gelombang pertama kali merambat ke kiri
K bernilai – jika gelombang pertama kali merambat ke kanan
x = jarak (meter)

maka
Y1 = 10 sin π (0,5t-2x)
Y2 = 10 sin π (0,5t+2x)
Berbeda nilai k atau bilangan gelombang. Karena k1 positif dan k2 negatif maka kedua gelombang berbeda arah rambatnya. Sedangkan kecepatan dan fasenya sama.