Sejarah Pertumbuhan Ulumul Qur’an Masa Kodifikasi

Artikel Islam - Masa kodifikasi. Di era ini, berbagai kitab tentang Ulamul Qur'an pun ditulis dan dikodifikasikan. Namun, poin yang menjadi prioritas utama para ulama dimasa itu adalah ilmu tafsir, karena ilmu ini dianggap memiliki fungsi yang sangat vital dalam proses pemahaman dan penjelasan isi al-Qur’an. Adapun para penulis pertama dalam bidang tafsir adalah Syu'bah bin al-Hajjaj (160 H), Wali bin al-Jarrah (197 H) dan Sufyan bin Uyainah (198 H). Tafsirtafsir mereka berisi tentang pandangan dan pendapat para sahabat dan tabi'in.

Hal ini menunjukkan betapa besarnya perhatian dan semngat para ulama untuk memahami dan menggali makna-makna yang terkandung dalam al-Qur’an. Kemudian pada abad ke-3 Hijriyah muncul tokoh tafsir pertama yang membentangkan berbagai pendapat dan mentarjih sebagiannya. Ia adalah Ibnu Jarir at-Thabari (310 H) dengan kitabnya, Jami' al Bayan fi Tafsir Ayi al-Qur'an. Kemudian proses penulisan tafsir ini terus berlangsung hingga saat sekarang dengan model dan karakter yang berbeda-beda antara satu masa dengan masa yang lainnya.
Karya karya Ulumul Qur’an Era Modern

Adapun terkait dengan cabang Ulumul Qur’an, ada beberapa ulama yang tercatat sebagai pioner dalam proses kodifikasi, antara lain:

a. Abad ke-2 Hijriyah antara lain:
1) Hasan al-Basri (w.110 H) mengarang kitab yang berkaitan dengan Qira'at.
2) Atha' bin Abi Rabah (w.114 H) menyusun kitab Gharib al-Qur'an.
3) Qatadah bin Di'amah as-Sadusi (w.117 H) berkaitan dengan Nasikh Mansukh.

b. Abad ke-3 Hijriyah, antara lain:
1) Abu Ubaid al-Qasim bin Salam (w.224 H) yang berkaitan dengan nasikh mansukh.
2) Ali bin al-Madini (w.234 H) menulis kitab tentang Asbab an-Nuzul.
3) Ibnu Qutaibah (w. 276 H) menulis Ta'wil Musykil al-Qur’an dan Tafsir Gharib al-Qur’an.

c. Abad ke-4 Hijriyah antara lain:
1) Abu Ishaq az-Zajjaj (w. 311 H) menulis tentang I'rab al-Qur’an.
2) Ibnu Darastuwiyah (w.330 H) menulis tentang I'jaz al-Qur'an.
3) Abu Bakar as-Sajistani (w.330 H) menulis Tafsir Gharib al-Qur’an.
4) Abu Bakar al-Bagillani (w.303 H) menulis tentang I'jaz al-Qur'an.

d. Abad ke-5 Hijriyah antara lain:
1) Ali bin Ibrahim bin Sa'id al-Hufi (w.430 H) menulis tentang I'rab al-Qur'an.
2) Al-Mawardi (w.450 H) menulis Amtsal al-Qur’an.
3) Abu al-Hasan al-Wahidi (w.767 H) menulis Asbab an-Nuzul.
4) Ibnu Naqiyah (w.485 H) menulis kitab al-Juman fi Tasybihat al-Qur’an.

e. Abad ke-6 Hijriyah antara lain:
1) Al-Karmani (w. sesudah tahun 500 H) menyusun kitab al-Burhan fi Mutasyabih al-Qur'an.
2) Ar-Raghib al-Ashfahani (w.502 H) menyusun kitab al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an.
3) Ibnu al-Badzisyi (w.540 H) menyusun kitab al-Iqna' fi Qira'at as-Sab'i.
4) As-Suhaili (w.581 H) menyusun kitab Mubhamit al-Qur’an.

f. Abad ke-7 Hijriyah antara lain:
1) Alam ad-Din as-Sakhawi, menyusun kitab tentang qira'ah.
2) Al-'Iz bin Abdussalam (w.660 H) menulis Majaz Al-Qur’an.
3) Ibnu Abi al-Ashba (w.654 H) menyusun kitab Bada'i al-Qur'an.
4) Muhammad bin Abu Bakar ar-Razi (w.660 H) menyusun As'ilat al-Qur'an wa Ajwibatuha.

g. Abad ke-8 Hijriyah antara lain:
1) Ibnu al-Qayyim (w.751 H) menyusun kitab At-Tibyan ft Aqsam al-Qur’an.
2) Al-Kharraz (w.711 H) menyusun kitab Maurid al-Zham'an fiRasm Akruf al-Qur’an.
3) At-Thufi (w.706 H) menyusun kitab al-Iksir ft Ilm at-Tafsir.
4) Abu Hayyan an-Nahawi (w.745 H) menyusun kitab Lughat al-Qur'an.
5) Ibnu Katsir (w.774 H), menyusun kitab Fadha'il al-Qur'an.
6) Badruddin az-Zarkasyi (w.794 H) menulis kitab al-Burhan fi Ulum al-Qur’an, terdiri dari 4 jilid dan dikaji ulang oleh Muhammad Abu al-Fadhl Ibrahim. Badruddin termasuk penulis terbaik dalam Ulumul Qur’an, terindah tata bahasanya dan sistematis penulisannya.

h. Abad ke-9 Hijriyah antara lain:
1) Ibnu Hajar (w. 852 H) menulis tentang Asbab an-Nuzul.
2) Al-Kaffaji (w.879 H) menulis kitab at-Tafsir fi Qawa'id Ilm at-Tafsir.
3) As-Suyuthi (w.911 H) menulis kitab Mufhimat al-Aqran fi Mubhamat al-Qur’an, Lubab an Nuqul fi Asbab an-Nuzul, at-Tahbir fi 'ulum at-Tafsir.
Dalam kitab ini terdapat 102 macam ilmu-ilmu al-Qur’an. Lalu as-Suyuthi menulis lagi sebuah kitab yang berjudul al-Itgan fi ‘Ulum al-Qur’an yang menyebutkan 80 jenis ilmu-ilmu al-Qur’an secara ringkas dan padat.

i. Abad ke-10 Hijriyah antara lain:
1) Al-Qasthalani (w.923 H) menulis kitab Lathaif al-Isyarat ft Ilm al-Qira'at.
2) Abu Yahya Zakariya al-Anshari (w.926 H) menulis kitab Fath ar-Rahmin bi Kasyfi ma Yaltabisu fi al-Qur’an.
3) Ibnu as-Syahnah (w.921 H) menulis tentang Gharib al-Qur’an.

j. Abad ke-11 Hijriyah antara lain:
1) Al-Banna' (w.1117 H) menyusun Ittihaf Fudhala’i al-Basyar fi Qira'at al- Arba'-'Asyar.
2) As-Syaikh Mar'i al-Karami (w.1033 H) menyusun kitab Qala'id al-Marjan fi an-Nasikh wa al-Mansikh min al-Qur’an.
3) Ahmad bin Muhammad al-Maqqari (w.1041 H) menyusun kitab I'rab al- Qur’an.

k. Abad ke-12, Hijriyah antara lain:
1) Abd al-Ghina an-Nablisi (w.1143 H) menulis kitab Kifayat al-Mustafid fi ‘Ilm at-Tajwid.
2) Al-Jamzuri (w.1197 H) menulis kitab Tuhfat al-Athfal wa al-Ghilman fi Tajwid al-Qur’an.
3) Muhammad bin 'Abdul Wahhab (w.1206 H) menulis kitab Fadha'i al- Qur’an.

l. Abad ke-13 Hijriyah antara lain:
1) Ad-Dimyathi (w.1287 H) menulis kitab Risalat fi Mabidi'i at-Tafsir
2) Al-Harrani (hidup sekitar 1286 H) menulis kitab al-Jauhar al-Farid fi Rasm al-Qur’an al Majid.
3) Ibnu Hamid al-'Amiri (w.1295 H) menulis kitab an-Nasikh wa al-Mansukh.

m. Abad ke-14 Hijriyah antara lain:
1) Musthafa Shadiq ar-Rafi'i (w 1356 H) menulis kitab I'jaz al-Qur’an wa al- Balaghat al-Nabawiyyah.
2) Dr. Muhammad Abdullah Darraz (w.1377 H) menulis kitab An Naba' al-Azhim.
3) Sayyid Guthub (w 1387 H) menulis kitab at-Tashwir al-Fanni fi al-Qur’an dan Masyahid al-Qiyamah fi al-Qur’an.
4) Muhammad Husain adz-Dzahabi (w.1397 H) menulis kitab at-Tafsir wa al-Mufassirun.15

Itulah para ulama dan karya-karya yang terkait dengan pembahasan Ulumul Qur’an di masa lampau, yang relatif cukup banyak jumlahnya. Dengan beredarnya karya-karya tersebut, maka berbagai karya terkait dengan disiplin ilmu Ulumul Qur’an pun semakin banyak ditemukan. Selanjutnya, cabang-cabang Ulumul Qur’an terus mengalami perkembangan pesat yang dibuktikan dengan lahirnya tokoh-tokoh yang selalu memberikan sumbangsih hasil karyanya untuk melengkapi pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan ilmu-ilmu dari Ulumul Qur’an tersebut.

Sumber