Artikel Pendidikan - Penilaian merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian merupakan istilah dari asassment sebagai kegiatan yang tersusun, terencana, sistematis, berkelanjutan, dan digunakan untuk mengumpulkan informasi dari siswa sebagai dasar membuat keputusan sesuai kriteria yang telah ditentukan (Arifin, 2012: 4).
Penilaian dijadikan upaya guru untuk mengumpulkan informasi dan dijadikan pertimbangan dalam menentukan tingkat keberhasilan kegiatan pembelajaran, berdasarkan teknik pembelajaran yang disusun secara sistematis dan untuk mencapai tujuan penilaian (Majid, 2014: 35).
Tujuan penilaian harus diintegrasikan dan sejalan dengan tujuan pembelajaran. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa penilaian tidak menilai objek pada kesempatan atau waktu tertentu, namun dilakukan sesuai ketentuan secara terencana dan terkonsep untuk mencapai tujuan penilaian. Penilaian merupakan kegiatan untuk mengukur objek sesuai ketentuan dan tujuan penilaian. Penilaian dalam pendidikan bertujuan untuk menilai ketercapaian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian membantu guru mengukur kemampuan siswa pada setiap kompetensi dengan menjadikan penilaian sebagai alat dan umpan balik antara guru, siswa, dan materi yang diajarkan.
Nurgiyantoro (2014: 30-33) menyebutkan setidaknya terdapat enam tujuan penilaian, di antaranya:
(a) untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran
(b) untuk menilai secara objektivitas perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran
(c) untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bidang tertentu
(d) untuk memonitor dan menentukan keefektifan pembelajaran
(e) untuk menentukan layak tidak layak, lulus-tidak lulus dari tingkat pendidikan, dan
(f) umpan balik dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Berlakunya Kurikulum 2006 menjadi langkah baru lahirnya perkembangan dalam pengajaran bahasa dan menjadikan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran penting di sekolah. Melalui Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) tahun 1994, pengajaran bahasa mengalami banyak pembaharuan. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dituntut terampil dan menjadikan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia berfungsi sebagai media untuk mengembangkan jaringan komunikasi di samping untuk membentuk perkembangan intelektual dan interaksi sosial siswa baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan di sekolah dan lingkungan masyarakat. Selanjutnya, mata pelajaran Bahasa Indonesia melatih siswa untuk percaya diri dalam menyampaikan gagasannya dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang diaplikasikan pada empat kompetensi, yaitu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan mencakup keterampilan berbahasa dan bersastra.
Baca Juga : Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan suatu hal yang harus dilakukan secara berkelanjutan, sesuai dengan prinsip penilaian. Penilaian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia haruslah dijalankan sebagai bagian integral kegiatan pembelajaran yang berarti dilakukan secara konsisten dalam perspektif kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dan pembelajaran merupakan satu kesatuan utuh, bukan estetis yang terpisah. Pada penerapannya, kegiatan pembelajaran memerlukan interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan agar kompetensi yang diajarkan dapat diterima secara utuh oleh siswa. Sementara, untuk mengetahui hasil tingkat ketercapaian tersebut membutuhan bantuan penilaian.
Berdasarkan penjabaran tersebut, dipahami bahwa penilaian sebagai kegiatan menilai dan menentukan nilai sesuai ketentuan dan tujuan penilaian. Penilaian merupakan kegiatan yang disusun secara terencana, terstruktur, dan terkonsep dalam menilai objek untuk mencapai tujuan penilaian. Pelaksanaanya bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang hasil belajar siswa dari kompetensi yang diujikan. Penilaian haruslah diintegrasikan dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia yang meliputi empat kemampuan berbahasa dan bersastra.
Penilaian dijadikan upaya guru untuk mengumpulkan informasi dan dijadikan pertimbangan dalam menentukan tingkat keberhasilan kegiatan pembelajaran, berdasarkan teknik pembelajaran yang disusun secara sistematis dan untuk mencapai tujuan penilaian (Majid, 2014: 35).
Tujuan penilaian harus diintegrasikan dan sejalan dengan tujuan pembelajaran. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa penilaian tidak menilai objek pada kesempatan atau waktu tertentu, namun dilakukan sesuai ketentuan secara terencana dan terkonsep untuk mencapai tujuan penilaian. Penilaian merupakan kegiatan untuk mengukur objek sesuai ketentuan dan tujuan penilaian. Penilaian dalam pendidikan bertujuan untuk menilai ketercapaian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian membantu guru mengukur kemampuan siswa pada setiap kompetensi dengan menjadikan penilaian sebagai alat dan umpan balik antara guru, siswa, dan materi yang diajarkan.
Nurgiyantoro (2014: 30-33) menyebutkan setidaknya terdapat enam tujuan penilaian, di antaranya:
(a) untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran
(b) untuk menilai secara objektivitas perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran
(c) untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bidang tertentu
(d) untuk memonitor dan menentukan keefektifan pembelajaran
(e) untuk menentukan layak tidak layak, lulus-tidak lulus dari tingkat pendidikan, dan
(f) umpan balik dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Berlakunya Kurikulum 2006 menjadi langkah baru lahirnya perkembangan dalam pengajaran bahasa dan menjadikan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran penting di sekolah. Melalui Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) tahun 1994, pengajaran bahasa mengalami banyak pembaharuan. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dituntut terampil dan menjadikan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia berfungsi sebagai media untuk mengembangkan jaringan komunikasi di samping untuk membentuk perkembangan intelektual dan interaksi sosial siswa baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan di sekolah dan lingkungan masyarakat. Selanjutnya, mata pelajaran Bahasa Indonesia melatih siswa untuk percaya diri dalam menyampaikan gagasannya dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang diaplikasikan pada empat kompetensi, yaitu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan mencakup keterampilan berbahasa dan bersastra.
Baca Juga : Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan suatu hal yang harus dilakukan secara berkelanjutan, sesuai dengan prinsip penilaian. Penilaian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia haruslah dijalankan sebagai bagian integral kegiatan pembelajaran yang berarti dilakukan secara konsisten dalam perspektif kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dan pembelajaran merupakan satu kesatuan utuh, bukan estetis yang terpisah. Pada penerapannya, kegiatan pembelajaran memerlukan interaksi antara guru dan siswa yang bertujuan agar kompetensi yang diajarkan dapat diterima secara utuh oleh siswa. Sementara, untuk mengetahui hasil tingkat ketercapaian tersebut membutuhan bantuan penilaian.
Berdasarkan penjabaran tersebut, dipahami bahwa penilaian sebagai kegiatan menilai dan menentukan nilai sesuai ketentuan dan tujuan penilaian. Penilaian merupakan kegiatan yang disusun secara terencana, terstruktur, dan terkonsep dalam menilai objek untuk mencapai tujuan penilaian. Pelaksanaanya bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang hasil belajar siswa dari kompetensi yang diujikan. Penilaian haruslah diintegrasikan dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia yang meliputi empat kemampuan berbahasa dan bersastra.