Makalah Tentang Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit
Larutan adalah campuran yang homogen terdiri dari dua zat atau lebih. Suatu larutan terdiri dari zat terlarut (solute), dan pelarut (solvent). Zat yang jumlahnya banyak biasanya disebut pelarut, sementara zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut.20 Larutan ada yang dapat menghantarkan arus listrik dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik bergantung pada jumlah ion yang dikandungnya.

Berdasarkan kemampuan menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik.
Larutan ini dapat menghantarkan listrik disebabkan karena zat elektrolit terurai menjadi ion-ion karena pengaruh arus listrik. Pada larutan elektrolit gaya tarik menarik antar molekul molekul air dengan partikel-partikel zat cukup kuat untuk memutuskan ikatan antar partikel zat sehingga partikel-partikel zat dapat lepas sebagai ion-ion bebas. Contoh larutan elektrolit adalah NaCl (Natrium klorida), H2SO4 (Asam sulfat), CH3COOH (Asam asetat), Na2SO4(Natrium sulfat), KI(Kalium iodida), CaCl2(Kalsium korida).

2) Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik disebabkan karena larutan tersebut tidak dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat menghantarkan arus listrik.

Pada non elektrolit gaya tarik menarik antar molekulmolekul air dengan partikel-partikel zat tidak cukup kuat untuk memutuskan ikatan antar partikel zat sehingga partikel-partikel zat tidak dapat lepas sebagai ion-ion bebas. Contoh larutan non elaktrolit adalah: C12H22O11(Sukrosa), C2H5OH(Etanol), CO(NH2)2( Urea), C6H12O6(Gula).

Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik
Sifat daya hantar listrik menurut Svante August Arrhenius (1859-1927) dari Swedia pada tahun 1884. Ia menemukan bahwa elektrolit dalam pelarut air akan terurai menjadi ion-ion sedangkan non elektrolit dalam pelarut air tidak terurai menjadi ion-ion.

Pada larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena adanya ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion inilah yang dapat menghantarkan arus listrik melalui larutan. Sedangkan pala larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion tetapi berupa molekul netral sehingga tidak bisa menghantarkan arus listrik Secara kuantitatif, kuat lemahnya suatu larutan elektrolit dapat dinyatakan dengan derajat disosiasi. Derajat disosiasi dari molekul-molekul terlarut menjadi ion-ionnya dilambangkan dengan α

Keterangan :
1) Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.(terionisasi sempurna).
2) Elektrolit lemah memiliki harga 0 < α < 1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion. (terionisasi sebagian).
3) Non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion. (tidak terionisasi).

Untuk dapat mengidentifikasikan suatu zat termasuk elektrolit dan non elektrolit, dapat dilakukan uji daya hantar listrik dalam larutan menggunakan uji elektrolit. Alat ini terdiri dari bola lampu yang terhubung dengan dua elektroda. Bola lampu dihubungkan ke arus listrik, pelarut dan zat terlarut. Baterai sebagai sumber arus searah memberi muatan yang berbada pada kedua elektrode. Katode bermuatan negatif sedangkan anode bermuatan positif. Menguji daya hantar listrik larutan dapat dilakukan dengan percobaan

sebagai berikut :
1) Menyusun alat penguji elektrolit sehingga berfungsi dengan baik. 
Alat Uji Elektrolit
Alat Uji Elektrolit
Keterangan :
1. Batu baterai
2. Kabel penghubung 
3. Bola lampu
4. Elektroda karbon
5. Elektroda karbon
6. Larutan yang diuji
7. Gelas kimia

2) Memasukkan ± 50 ml larutan kedalam gelas kimia kemudian menguji daya hantarnya. Mencatat apakah lampu menyala atau timbul gelembung pada elektrode.
3) Membersihkan elektrode dengan air dan mengeringkan, dengan cara yang sama. Pengujian daya hantar dilakukan dengan larutan lain yang tersedia

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dibagi menjadi dua sebagai berikut :
1) Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat yaitu larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar listrik besar, sehingga pada uji elektrolit menyebabkan lampu menyala terang dan banyak gelembung disekitar elektroda. Larutan elektrolit kuat dapat terurai sempurna atau hampir sempurna menjadi ion-ion dalam pelarutnya dan umumya menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang baik. Contoh larutan elektrolit kuat adalah larutan asam kuat (HCl(Asam klorida), HBr(Asam bromida), H2SO4(Asam sulfat), HNO3(Asam nitrat)), basa kuat (LiOH(Litium hidroksida), NaOH(Natrium hidroksida), KOH(Kalium hidroksida)), garamgaram (NaCl(Natrium klorida), KCl(Kalium klorida)).

2) Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah yaitu larutan elektrolit dengan daya hantar listrik lemah atau kecil. Larutan elektrolit lemah hanya terurai sebagian kecil menjadi ion-ion dalam pelarutnya dan menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang buruk, sehingga pada uji elektrolit menyebabkan nyala lampu redup atau hanya timbul gelembung gas saja. Hal ini disebabkan tidak semua zat terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.26 Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah: CH3COOH(Asam asetat), NH4OH(Amonium hidroksida), NH3(Amonia), HCN(Asam sianida).

Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit
Senyawa yang dalam larutannya dapat menghantarkan arus listrik berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar, karena senyawa-senyawa tersebut dapat terionisasi saat dilarutkan dalam air.
1. Senyawa Ion
Senyawa ion tersusun dari ion-ion yang bentuknya padat dan kering, penyusun senyawa ion dalam pelarutnya akan bergerak bebas sehingga larutan ion dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa ion dalam bentuk kristal, ion-ion tidak dapat bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Tetapi bila padatan senyawa ion dilarutkan atau dilelehkan maka senyawa ion tersebut dapat menghantar listrik.

2. Senyawa Kovalen Polar
Senyawa kovalen polar apabila dilarutkan dalam air, maka akan terurai menjadi ion-ion karena mengalami ionisasi, sehingga larutannya dapat menghantarkan listrik. Hal ini terjadi karena antar molekul polar tersebut terdapat suatu gaya tarik menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul tersebut.

Padatan dan lelehan senyawa kovalen polar tidak dapat menghantarkan listrik karena senyawa tersebut terdiri atas molekul-molekul yang bersifat netral. Contohnya adalah HCl (Asam klorida), NH3(Amonia), H2SO4(Asam asetat).

Makalah Tentang Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit doc


Unduh Makalah Tentang Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit doc.