Artikel Islam - Ada empat tahapan dan kadar Mukjizat terhadap orang-orang yang meragukan tentang kebenaran al-Qur’an sebagaimana firman-Nya.
Pertama, Allah swt. menantang untuk membuat semacam keseluruhan al-Qur’an sebagaimana yang dipahami dari QS. At-Tur/52:33-34 sebagai berikut:
Terjemahnya :
“Ataukah mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) membuat-buatnya". Sebenarnya mereka tidak beriman. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal al-Qur’an itu jika mereka orang-orang yang benar.”
Dalam tantangan pertama ini mereka tidak sanggup untuk melakukannya. Mereka berdalih bahwa mereka tidak mengetahui sejarah umat terdahulu (yang merupakan salah satu bagian kandungan dalam al-Qur’an). Karena tantangan pertama ini tidak mampu untuk dilayani oleh mereka yang meragukannya, maka Allah swt meringan tantangan tersebut dengan tantangan yang kedua.
Kedua, tantangan kedua sebagaimana tercantum dalam QS. Hud/11:13 sebagai berikut:
Terjemahnya :
“Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".
Setelah tantangan kedua ini pun tidak sanggup mereka hadapi dan mereka bersikeras tidak mau mengakui kebenaran al-Qur’an dan masih menganggap bahwa al-Qur’an hanyalah buatan Nabi Muhammad saja, sehingga datanglah tantangan yang ketiga.
Ketiga, merupakan tantangan yang lebih ringan daripada dua tantangan sebelumnya sebagaimna yang diterangkan dalam QS. Yunus/10: 38, sebagai berikut:
Terjemahnya:
“Atau patutkah mereka berkata,“ Dia (Muhammad) membuat-buatnya ? “Katakanlah (kalau benar tuduhan kamu itu), maka buatlah saru surah semacamnya dan panggillah siapapun yang dapat kamu panggil selain Allah, jika kamu benar (dalam tuduhanmu).”
Ketiga tahapan tantangan tersebut, yang semuannya disampaikan Nabi Muhammad saw. ketika masih berada di Makkah. Dan masih ditambah lagi dengan tantangan yang keempat dikemukakakan ketika Nabi saw. telah berhijrah ke Madinah.
Keempat, tantangan Nabi keempat diabadikan oleh al-Qur’an dalam QS. al-Baqarah/2:23, sebagai berikut:
Terjemahnya:
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang kami turunkan kepada hamba kami (Muhammad saw), buatlah walu satu surah yang lebih kurang semisal Al-qur’an. Ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu memang orang-orang yang benar (dalam keraguan kamu)”
Surah al-Baqarah ayat 23, hampir sama redaksinya dengan Surah Yunus ayat 38. Perbedaann kedua ayat ini terletak pada penggunaan kata min dalam Surah al-Baqarah ayat 23. Min disini diartikan sebagai “kurang lebih”, sehingga tantangan ini lebih ringan daripada tantangan sebelumnya yang menuntut untuk membuat sesuatu yang bobotnya sama dengan al-Qur’an.
Setelah semua tantang itu tidak ada satupun yang bisa dilakukan, maka Allah swt menutup pernyataan dengan sangat tegas dan jelas yang tidak hanya ditujukan kepada mereka yang hidup pada masa turunnya al-Qur’an, tetapi juga ditujukan kepada seluruh umat manusia yang meragukan tentang kebenaran al-Qur’an, dalam QS al-Baqarah/2:24 sebagai berikut:
Terjemahnya:
“Maka, jika kamu tidak dapat membuat (semacam al-qur’an) dan pastikamu tidak akan mampu, peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir”.
Tantangan yang sangat jelas dan tegas ini tidak mungkin dilakukan oleh seorang manusia biasa yang menantang seluruh umat manusia dan jin dari zaman dulu hingga akhir zaman. Hal ini hanya mungkin dilakukan oleh suatu dzat yang Maha Kuasa dan dan tak terbatas segala ilmu pengetahuannya. Hal ini menegaskan bahwa al-Qur,an merupkan wahyu allah swt dan merupkan salah satu mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw.
Pertama, Allah swt. menantang untuk membuat semacam keseluruhan al-Qur’an sebagaimana yang dipahami dari QS. At-Tur/52:33-34 sebagai berikut:
Terjemahnya :
“Ataukah mereka mengatakan: "Dia (Muhammad) membuat-buatnya". Sebenarnya mereka tidak beriman. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal al-Qur’an itu jika mereka orang-orang yang benar.”
Dalam tantangan pertama ini mereka tidak sanggup untuk melakukannya. Mereka berdalih bahwa mereka tidak mengetahui sejarah umat terdahulu (yang merupakan salah satu bagian kandungan dalam al-Qur’an). Karena tantangan pertama ini tidak mampu untuk dilayani oleh mereka yang meragukannya, maka Allah swt meringan tantangan tersebut dengan tantangan yang kedua.
Kedua, tantangan kedua sebagaimana tercantum dalam QS. Hud/11:13 sebagai berikut:
Terjemahnya :
“Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".
Setelah tantangan kedua ini pun tidak sanggup mereka hadapi dan mereka bersikeras tidak mau mengakui kebenaran al-Qur’an dan masih menganggap bahwa al-Qur’an hanyalah buatan Nabi Muhammad saja, sehingga datanglah tantangan yang ketiga.
Ketiga, merupakan tantangan yang lebih ringan daripada dua tantangan sebelumnya sebagaimna yang diterangkan dalam QS. Yunus/10: 38, sebagai berikut:
Terjemahnya:
“Atau patutkah mereka berkata,“ Dia (Muhammad) membuat-buatnya ? “Katakanlah (kalau benar tuduhan kamu itu), maka buatlah saru surah semacamnya dan panggillah siapapun yang dapat kamu panggil selain Allah, jika kamu benar (dalam tuduhanmu).”
Ketiga tahapan tantangan tersebut, yang semuannya disampaikan Nabi Muhammad saw. ketika masih berada di Makkah. Dan masih ditambah lagi dengan tantangan yang keempat dikemukakakan ketika Nabi saw. telah berhijrah ke Madinah.
Keempat, tantangan Nabi keempat diabadikan oleh al-Qur’an dalam QS. al-Baqarah/2:23, sebagai berikut:
Terjemahnya:
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang kami turunkan kepada hamba kami (Muhammad saw), buatlah walu satu surah yang lebih kurang semisal Al-qur’an. Ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu memang orang-orang yang benar (dalam keraguan kamu)”
Surah al-Baqarah ayat 23, hampir sama redaksinya dengan Surah Yunus ayat 38. Perbedaann kedua ayat ini terletak pada penggunaan kata min dalam Surah al-Baqarah ayat 23. Min disini diartikan sebagai “kurang lebih”, sehingga tantangan ini lebih ringan daripada tantangan sebelumnya yang menuntut untuk membuat sesuatu yang bobotnya sama dengan al-Qur’an.
Setelah semua tantang itu tidak ada satupun yang bisa dilakukan, maka Allah swt menutup pernyataan dengan sangat tegas dan jelas yang tidak hanya ditujukan kepada mereka yang hidup pada masa turunnya al-Qur’an, tetapi juga ditujukan kepada seluruh umat manusia yang meragukan tentang kebenaran al-Qur’an, dalam QS al-Baqarah/2:24 sebagai berikut:
Terjemahnya:
“Maka, jika kamu tidak dapat membuat (semacam al-qur’an) dan pastikamu tidak akan mampu, peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir”.
Tantangan yang sangat jelas dan tegas ini tidak mungkin dilakukan oleh seorang manusia biasa yang menantang seluruh umat manusia dan jin dari zaman dulu hingga akhir zaman. Hal ini hanya mungkin dilakukan oleh suatu dzat yang Maha Kuasa dan dan tak terbatas segala ilmu pengetahuannya. Hal ini menegaskan bahwa al-Qur,an merupkan wahyu allah swt dan merupkan salah satu mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw.