Al-Qur’an Memberikan Petunjuk Dalam Akidah, Syari’ah, dan Akhlak

Artikel Islam - Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada senin menjelang terbitnya fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka datang dengan mengendarai Gajah.
Al-Qur’an Memberikan Petunjuk Dalam Akidah, Syari’ah, dan Akhlak
Namun penyerangan itu gagal total karena Allah mengirim burung Ababil yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg diceritakan Allah swt pada surat Al Fiil. Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur berupa beberapa ayat dari sebuah surat atau sebuah surat yang pendek secara lengkap. Dan penyampaian Al-Qur’an secara keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun, yakni 13 tahun waktu nabi masih tingggal di makkah sebelum hijrah dan 10 tahun waktu nabi hijrah ke madinah.


Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira, Mekkah, Arab Saudi. Setelah itu Al-Qur’an turun berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Sebagian meriwayatkan Al-Qur’an turun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Selama itu, Al-Qur’an difirmankan Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebanyak 30 juz atau 114 surat atau sekitar 6666 ayat. Al-Qur’an turun di dua tempat, yaitu di Mekkah (yang kemudian ayatnya disebut Makkiyah) dan Madinah (disebut ayat Madaniyah).

Al-Qur’an memberikan petunjuk dalam akidah, syari’ah, dan akhlak, dengan cara meletakkan dasar dari prinsipil mengenai masalah tersebut; dan Allah memerintahkan Rasulullah saw. untuk memberikan keterangan yang sesuai mengenai dasar itu, “Kami telah turunkan kepadamu al-Zikr (al-Qur’an) untuk kamu terangkan kepada manusia apaapa yang diturunkan kepada mereka agar mereka berpikir.” (QS al-Nahl: 44).

Allah SWT menurunkan al-Qur’an kepada Rasul kita Muhammad saw. Untuk memberi pedoman kepada manusia. Turunnya al-Qur’an merupakan peristiwa besar yang sangat besar dan sekaligus menyatakan kedudukannya bagi seluruh alam semesta. Turunnya al-Qur’an tahap pertama pada malam lailatul qadar, merupakan pemberitahuan kepada penghuni alam semesta, yang terdiri dari malaikat-malaikat akan kemuliaan dari umat Muhammad saw. Turunnya al-Qur’an tahap kedua secara berangsur-angsur, berbeda dengan kitab-kitab samawi yang turun sebelumnya, al-Qur’an membawa pengaruh yang dahsyat, namun di sisi lain menimbulkan keraguan terhadapnya, sebelum jelas bagi mereka tentang rahasia ilahi yang ada dibalik itu. Rasulullah saw. tidak menerima risalah agung ini sekaligus, kaumnya pun juga tidak semuanya puas dengan keberadaan risalah tersebut, disebabkan karena kesombongan dan sikap permusuhan mereka, oleh karena itu wahyu pun turun secara berangsur-angsur untuk menguatkan hati Rasulullah SAW. dan menghiburnya kemudian membawanya untuk mengikuti peristiwa dan kejadian kejadian, sampai Allah menyempurnakan agamanya dan mencukupkan nikmatnya.

Diturunkannya al-Qur’an secara bertahap, tentunya juga mengandung hikmah-hikmah yang dikehendaki oleh Allah swt.untuk kepentingan umat manusia.

Dengan demikian, proses turunnya al-Qur’an (Nuzul al-Qur’an) merupakan pembahasan yang sangat penting dalam ilmu-ilmu al-Qur’an, bahkan boleh dikata inilah pembahasan ilmu-ilmu al-Qur’an yang paling urgen secara keseluruhan, karena pengetahuan tentang Nuzul al-Qur’an adalah dasar untuk meyakini al-Qur’an itu sendiri, dan bahwasanya al- Qur’an adalah betul-betul firman Allah swt., juga dasar untuk mempercayai kenabian Rasulullah saw. dan bahwasanya Islam itu benar. Kemudian Nuzul al-Qur’an merupakan pokok dari keseluruhan pembahasan-pembahasan ilmu-ilmu al-Qur’an yang lain.