Menganalisis konsep materi dan perubahannya serta mengklasifikasi perubahan materi berdasarkan sifat-sifatnya serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel Pendidikan. Alam dibangun dari materi dan
energi. Membahas materi selalu melibatkan energi. Dalam kehidupan, materi dapat
berfungsi sebagai bahan, dan ada juga yang berfungsi sebagai sumber energi.
Materi di alam selalu mengalami perubahan. Energilah penyebab perubahan itu.
Energi itu sendiri dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Pengetahuan tentang materi dan
hubungannya dengan energi menjadi penting untuk diketahui. Tujuannya agar
manusia dapat memahami gejala alam sekitar sehingga manusia mampu mengontrol,
mengendalikan, dan melestarikan alam. Dengan demikian, alam yang lestari akan
mendukung kelangsungan hidup (kualitas dan keselamatan) manusia serta dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia.
Baca Juga:
> Aturan Penyeteraan Persamaan Reaksi
> Contoh Soal Lambang Unsur, Unsur Kimia dan Persamaan Reaksi
> Materi Struktur Atom Kimia Kelas X
Baca Juga:
> Aturan Penyeteraan Persamaan Reaksi
> Contoh Soal Lambang Unsur, Unsur Kimia dan Persamaan Reaksi
> Materi Struktur Atom Kimia Kelas X
Sering kita jumpai benda-benda yang
mempunyai bentuk dan fasa yang berbeda-beda di lingkungan sekitar kita.
Benda-benda tersebut dapat memiliki fasa padat, cair, gas, atau plasma. Tahukah
Anda bahwa semua zat di bumi dapat dikelompokkan menjadi fasa-fasa tersebut?
Melalui pengelompokan tersebut, Anda dapat memahami melalui satu pertanyaan
dasar, yaitu “Apakah penyusun zat tersebut?” Pertanyaan tersebut menjadi dasar
manusia untuk melakukan penelitian terhadap zat-zat di alam.
Setiap zat di alam semesta ini
terdiri atas materi. Materi merupakan penyusun alam semesta yang mempunyai
massa dan menempati ruang. Perlu diperhatikan bahwa massa merupakan dimensi
yang berbeda dengan berat. Massa suatu benda di mana pun tempatnya sama,
sedangkan berat benda tersebut tidak selalu sama, bergantung pada gravitasi di
tempat tersebut. Misalnya, massa roket di bumi adalah 900 ton. Roket tersebut
memiliki massa yang sama jika sudah di bulan, tetapi beratnya berbeda. Berat
roket di bumi adalah massa dikalikan konstanta gravitasi bumi, yaitu 9,8 m/s2
sehingga berat di bumi sekitar 8.820 N, sedangkan berat roket di bulan dengan
konstanta gravitasi 1,6 m/s2 adalah 1.440 N. Hal tersebut menunjukkan bahwa
massa roket sama baik di bumi maupun di bulan, tetapi beratnya berbeda.
Selain massa, terdapat banyak
properti atau karakteristik dari materi yang menunjukkan kekhasan materi
sehingga dapat dibedakan antara materi satu dan yang lain seperti massa jenis,
kekentalan, titik didih. Properti merupakan ciri atau kekhasan suatu materi
atau zat yang memengaruhi sifat-sifat zat tersebut. Dalam ilmu Kimia, properti
zat juga menjadi bagian penting untuk dipelajari.
Baca Juga : Sifat Materi Dalam Perubahannya
Materi atau zat mempunyai properti fisika dan kimia. Contoh properti fisika adalah densitas, titik leleh, titik didih, titik beku, warna, dan bau. Contoh properti kimia adalah logam atau nonlogam, asam atau basa, dan bagaimana hasil reaksinya jika direaksikan dengan materi lain. Pertanyaan-pertanyaan pada tabel dibawah ini dapat memudahkan dalam memahami perbedaan properti fisika dan kimia.
Baca Juga : Sifat Materi Dalam Perubahannya
Materi atau zat mempunyai properti fisika dan kimia. Contoh properti fisika adalah densitas, titik leleh, titik didih, titik beku, warna, dan bau. Contoh properti kimia adalah logam atau nonlogam, asam atau basa, dan bagaimana hasil reaksinya jika direaksikan dengan materi lain. Pertanyaan-pertanyaan pada tabel dibawah ini dapat memudahkan dalam memahami perbedaan properti fisika dan kimia.
Fasa materi di alam semesta ada 4, yaitu padat, cair, gas, dan plasma.
Penjelasan dari keempat fasa tersebut adalah sebagai berikut.
Di dalam materi padat,
antar partikel penyusunnya saling tarik-menarik secara kuat sehingga tidak dapat
bergerak bebas. Hal ini mengakibatkan bentuk dan volume dari materi padat tidak
dapat berubah.
Di dalam cairan, antar partikel
penyusunnya memiliki energi lebih besar sehingga akan dapat bergerak bebas. Hal
ini mengakibatkan bentuk dari suatu cairan akan menyesuaikan atau mengisi suatu
wadah yang menjadi tempat dari cairan tersebut, tetapi volume dari cairan tidak
dapat berubah.
Di dalam gas, antarpartikel
penyusunnya tidak saling tarik-menarik sehingga dapat bergerak bebas. Partikel
dapat bergerak ke segala arah dengan kecepatan tinggi. Hal ini mengakibatkan
bentuk dan volume dari gas dapat berubah. Contoh gas menempati ruang
ditunjukkan pada eksperimen gas iodin: saat gas iodin diletakkan di dalam gelas
ukur yang ditutup rapat, gas tersebut akan tersebar.
Plasma merupakan bentuk gas yang
telah terionisasi. Plasma biasa disebut juga fasa keempat. Contoh plasma antara
lain neon, petir, sinar matahari, gelombang sinar matahari, dan aurora.
Perbedaan partikel pada fasa padat,
cair, gas, dan plasma ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Perbandingan partikel penyusun dari kiri ke kanan (padat, cair, gas, plasma) Sumber : http://jogpaper.com |
Partikel pada fasa padat lebih
berdekatan dan teratur, sedangkan pada fasa cair partikel lebih renggang dan
kurang teratur. Pada fasa gas, partikel sangat renggang dan tidak beraturan,
sedangkan plasma sama seperti gas, tetapi mengalami ionisasi.