Seorang
wirausahawan atau biasa disebut entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan
bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan
pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan, menggabungkan
sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya tersebut itu
bisa di kapitalisasikan.
Kreatif dan Inovatif
harus dimiliki oleh seorang wirausahwan dalam menemukan dan menciptakan
berbagai ide. Setiap pikiran dan langkah wirausahawan adalah bisnis. Bahkan,
mimpi dari seorang pebisnis sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan
dan menciptakan bisnis-bisnis baru.
Wanita wirausaha
adalah sekelompok wanita yang memulai, mengatur dan mengoperasikan perusahaan
bisnis. Banyak wanita yang terjun kedalam bidang bisnis dengan banyak alasan.
Alasan mereka menekuni bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor antara
lain, ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah
tangga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya.
Dua kriteria
wanita wirausaha yaitu berdasarkan pada keterikatan pada cita-cita
kewirausahaan dan peran gender secara konvensional.
Ada 4 tipe
wirausaha diidentifikasi berdasarkan kriteria wanita wirausaha, yaitu:
- Semuanya berkompeten pada mimpi kewirausahaan dan berfikir konvensional tentang peran gender. Mereka cenderung terlibat dalam sebuah aktivitas yang biasa disebut sebagai “pekerja wanita” yang terpaksa untuk berbisnis karena kebutuhan ekonomi.
- Wirausaha lokal menunjukan sedikit minat pada cita-cita kewirausahaan dengan berpegangan pada opini konvensional tentang peran gender. Mereka terlibat dalam aktivitas yang biasanya disebut dengan “pekerja wanita” yang bertujuan untuk mencari pengakuan diri dan ekspresi personal.
- Inovator adalah wanita profesional yang berpegang teguh pada cita – cita kewirausahaan dalam pencapaian diri melalui kesuksesan dalam berbisnis. Wanita ini tidak setuju dengan peran gender konvensional. Banyak dari wanita ini yang sebelumnya menerima rintangan dalam karirnya di organisasi besar dan bertekad untuk mengatasi rintangan melalui kepemilikan bisnis.
- Wirausaha radikal tidak berpegang secara teguh dalam cita-cita kewirausahaan atau percaya pada peran gender konvensional. Wanita ini secara umum menyatakan dirinya sebagai bagian dari pergerakan kewanitaan dan mereka berbisnis untuk meningkatkan derajat wanita di masyarakat.
Motivasi
merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian tujuan. Motivasi
berhubungan dengan dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia.
Motivasi berada dalam diri manusia yang tidak terlihat dari luar. Sikap dan
motivasi memiliki hubungan yang timbal balik dan akan menunjukkan kebutuhan
dalam motivasi untuk memenuhi kebutuhan karakter yang harus dimiliki seorang
wirausaha yaitu: pekerja keras (hard worker), tidak pernah menyerah (never
surrender), memiliki semangat (spirit), memiliki komitmen (committed) yang
tinggi.
Motivasi adalah
kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan
atau impuls. Motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya. Motif
dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang.
Kekuatan motif ini dapat berubah karena terpuaskannya kebutuhan, bila kebutuhan
telah terpuaskan maka motif akan berkurang, dan beralih kepada kebutuhan lain
dan seterusnya. Serta, karena adanya hambatan, maka orang mencoba mengalihkan
motifnya ke arah lain.
Atribut yang
Memotivasi Wanita Berwirausaha
Berdasarkan
Penelitian Jesurajan dan Gnanadhas (2011) yang memotivasi wanita dalam berwirausaha
adalah sebagai berikut:
1. Mandiri
Secara Ekonomi (Economic Independence)
Seseorang
dikatakan mandiri apabila dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya kebergantungan
pada pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi
kebutuhan hidupnya
2. Tidak Puas
Dengan Pekerjaan yang Ada (Dissatisfaction with the Existing Job)
Seseorang tidak
puas dengan pekerjaan yang sekarang, tidak ada peluang untuk maju, tidak ada kemungkinan
naik pangkat, atau konflik di tempat kerja, ini semua dapat memicu seseorang
memulai rintisan usaha sendiri
3. Pengangguran
(Unemployment)
Menunjukkan
bahwa orang-orang yang menganggur lebih memungkinkan untuk menemukan peluang berwirausaha
dibandingkan dengan orang-orang yang bekerja. Jika orang yang menganggur dan
tidak mendapatkan pekerjaan, mereka cenderung untuk memulai bisnis.
4. Mencari
Tantangan (Seeking Challenge)
Wirausaha adalah
orang yang menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuskesan atau
kegagalan daripada usaha yang kurang menantang
5. Keinginan
Pribadi (Self Interest)
Modal utama
seorang wirausahawan adalah kemauan yang kuat serta rasa percaya diri. Mereka
mempunyai keyakinan dan kepercayaan bahwa dengan tekad dan kemauan yang tinggi
akan mampu mengatasi semua permasalahan dilapangan.
6. Kebanggaan
Diri (Self Prestige)
Status sebagai
pemilik perusahaan tentunya akan memberikan kebanggaan tersendiri yang tidak
dirasakan jika dia bekerja dengan orang lain sebagai karyawan.
7.
Tradisional/Turun Menurun (Traditional/Hereditary)
Sikap dan cara
berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat
kebiasaan yang ada secara turun temurun, menurut tradisi (adat)
8. Kesempatan Kerja
(Employment Opportunities)
Entrepreneur
menciptakan pekerjaan dan bukan mencari pekerjaan, entrepreneur mampu
menciptakan pekerjaan mulai dari untuk beberapa tenaga kerja saja sampai dengan
ribuan pekerjaan
9. Bantuan Finansial
(Financial Assistance)
Dalam memasuki
arena bisnis atau memulai usaha baru, mencari sumber dana dan fasilitas, baik
barang, uang maupun orang/pemodal. Sumber dana tersebut adalah berasal dari
badan-badan keuangan seperti bank dalam bentuk kredit atau orang yang bersedia
menjadi penyandang dana
10. Pengetahuan
Teknis (Technical Knowledge)
Memiliki
kompetensi dalam bidang rancang bangun sesuai dengan bentuk usaha yang akan
dipilih
11. Dorongan
Keluarga (Encouragment From Family Members)
Keluarga sangat
berperan penting dalam menumbuhkan serta mempercepat seseorang untuk mengambil keputusan
berkarier sebagai entrepreneur, karena orang tua berfungsi sebagai konsultan pribadi,
coach, dan mentornya
12. Penggunaan
Dana Tidak Terpakai (Use of Idle Funds)
Salah satu
faktor yang memotivasi seseorang dalam berwirausaha merupakan faktor fasilitas.
Dimana salah satunya terdapat ketersediaan dana menganggur (dana yang tidak terpakai)
pada persediaan finansial (tabungan) wirausaha
13. Fasilitas
Infrastruktur (Infrastructural Facilities)
Infrastruktur
yang memadai mengacu adanya pasar, transportasi, fasilitas dan lain-lain yang
harus tersedia dalam mengembangkan kewirausahaan.
14. Pengalaman
Kewirausahaan (Entrepreneurial Experience)
Pendidikan
formal dan pengalaman bisnis kecil-kecilan yang dimiliki oleh seseorang dapat
menjadi potensi utama untuk menjadi wirausaha yang berhasil
15. Potensi
Pasar (Market Potentials)
Peluang pasar
sekecil apa pun harus diidentifikasi dengan baik, sehingga dapat mengambil
peluang pasar tersebut dengan baik
16. Keinginan
Keluarga (Family Members Interest)
Seseorang
memulai usaha karena keluarga mereka sudah memiliki usaha sebelumnya. Orang tua
atau saudara tersebut menganjurkan keluarga lainnya untuk membuka usaha sendiri
atau meneruskan usaha.
17. Status
Sosial (Social Status)
Alasan sosial
seseorang berwirausaha adalah untuk memperoleh gengsi atau status, agar dapat
dikenal dan dihormati, menjadi contoh bagi orang agar dapat ditiru orang lain,
dan agar dapat bertemu orang banyak.
18. Latar Belakang
keluarga (Family Background)
Jika ada anggota
keluarga, terutama yang berada dalam garis langsung keturunan keluarga, seperti
kakek, nenek, ayah atau ibu yang menjadi entrepreneur maka seseorang cenderung
akan meniru pola pikir, cara kerja, dan sikap entrepreneur dari keluarganya