Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat kerja, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Apalagi, manusia yang bekerja di sebuah perusahaan atau oraganisasi.
Perusahaan atau organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk kepentingan bisnis, profesi, sosial dan berbagai macam keperluan yang lain. Mereka bekerja sama untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai, menyusun rencana kerja, mengelola dan menjalankan operasi bisnis organisasinya termasuk menyusun peraturan, mengambil keputusan dan berhubungan dengan berbagai pihak. Untuk menjalankan tugas-tugas itu, mereka beraksi, berinteraksi dan berkomunikasi.
Lebih dari 70% dalam hari kerja para eksekutif dan staf perusahaan atau organisasi dipergunakan untuk melakukan kegiatan komunikasi (bisnis). Entah itu ketika memberikan instruksi kerja, melakukan presentasi bisnis, memimpin atau menghadiri rapat kerja, melakukan wawancara, menulis surat bisnis, memorandum serta menyusun laporan bisnis.
Kegiatan komunikasi bisnis yang dilakukan pimpinan puncak, manajer, eksekutif dan karyawan diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan rencana kerja, menuju tercapainya tujuan bisnis atau memonitor kinerja bisnis perusahaan. Ini berlaku bagi organisasi-oraganiasi lain seperti yayasan, koperasi, lembaga pendidikan, lembaga olah raga, lembaga sosial maupun lembaga politik.
Namun sayangnya, banyak eksekutif dan staf perusahaan yang tidak menyadari atau mempedulikan bagaimana cara melakukan komunikasi bisnis yang efektif, akibatnya tujuan utama komunikasi bisnis tidak tercapai. Padahal suatu perusahaan tidak dapat berfungsi dengan sempurna tanpa melakukan komunikasi yang efektif.
Pakar manajemen Prof. Richard C Huseman, mengatakan komunikasi yang efektif merupakan suplemen manajemen yang professional. Menurutnya, ketika dilahirkan tidak setiap orang mahir berkomunikasi secara efektif namun keterampilan manajemen itu dapat dipelajari. Ia juga mengatakan bahwa dewasa ini, salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak perusahaan didunia adalah kekurang mampuan para manajer untuk berkomunikasi secara efektif kepada bawahan atau pihak ketiga. Masalah komunikasi bisnis ini menjadi lebih pelik lagi ketika organisasi berkembang secara berarti, seperti meluasnya bidang usaha maupun ruang lingkup geografi (membuka cabang bisnis di tempat baru).
Begitu kompleksnya masalah komunikasi bisnis, bisa kita cara solusinya dengan cara mencari tahu, apa itu komunikasi bisnis. Dengan mengetahui definisi dari komunikasi bisnis, kita dapat membuat batasan masalah dari Komunikasi bisnis itu sendiri.
Berikut beberapa definisi mengenai Komunikasi Bisnis:
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri, baik itu komunikasi anatara atasan dengan bawahan, atau komunikasi antara rekan kerja, maupun dengan berbagai pihak diluar organisasi atau perusahaan, seperti pelanggan, konsumen, kreditur, pemasok, pesaing, masyarakat, pemerintah, dan sebagainya.
Ada juga yang mengartikan komunikasi bisni sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan untuk sustu urusan (bisnis) antara dua orang atau lebih, antara kelompok-kelompok kecil, dalam satu bidang atau lebih, yang ada dalam suatu organisasi.
Selain itu, Definisi komunikasi bisnis juga dapat berarti komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, yang terdiri dari komunikasi:
Menurut Tara Benson, Definisi dari Komunikasi Bisnis adalah,
Setelah kita mengetahui definisi dari komunikasi bisnis, maka kita juga perlu mengetahui tujuan utama dari komunikasi bisnis. Terutama tujuan utama komunikasi bisnis yang efektif. Dari beberapa sumber penelusuran tim penulis, maka didapatkan beberapa tujuan utama komunikasi bisnis yang efektif, yaitu:
Pesan dapat berbentuk berita, introduksi tentang sesuatu yang baru, pencapaian pendapat, informasi, penjelasan, rekomendasi, perintah, pertanyaan atau imbauan untuk berbuat sesuatu.
Perusahaan atau organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk kepentingan bisnis, profesi, sosial dan berbagai macam keperluan yang lain. Mereka bekerja sama untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai, menyusun rencana kerja, mengelola dan menjalankan operasi bisnis organisasinya termasuk menyusun peraturan, mengambil keputusan dan berhubungan dengan berbagai pihak. Untuk menjalankan tugas-tugas itu, mereka beraksi, berinteraksi dan berkomunikasi.
Lebih dari 70% dalam hari kerja para eksekutif dan staf perusahaan atau organisasi dipergunakan untuk melakukan kegiatan komunikasi (bisnis). Entah itu ketika memberikan instruksi kerja, melakukan presentasi bisnis, memimpin atau menghadiri rapat kerja, melakukan wawancara, menulis surat bisnis, memorandum serta menyusun laporan bisnis.
Kegiatan komunikasi bisnis yang dilakukan pimpinan puncak, manajer, eksekutif dan karyawan diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan rencana kerja, menuju tercapainya tujuan bisnis atau memonitor kinerja bisnis perusahaan. Ini berlaku bagi organisasi-oraganiasi lain seperti yayasan, koperasi, lembaga pendidikan, lembaga olah raga, lembaga sosial maupun lembaga politik.
Namun sayangnya, banyak eksekutif dan staf perusahaan yang tidak menyadari atau mempedulikan bagaimana cara melakukan komunikasi bisnis yang efektif, akibatnya tujuan utama komunikasi bisnis tidak tercapai. Padahal suatu perusahaan tidak dapat berfungsi dengan sempurna tanpa melakukan komunikasi yang efektif.
Pakar manajemen Prof. Richard C Huseman, mengatakan komunikasi yang efektif merupakan suplemen manajemen yang professional. Menurutnya, ketika dilahirkan tidak setiap orang mahir berkomunikasi secara efektif namun keterampilan manajemen itu dapat dipelajari. Ia juga mengatakan bahwa dewasa ini, salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak perusahaan didunia adalah kekurang mampuan para manajer untuk berkomunikasi secara efektif kepada bawahan atau pihak ketiga. Masalah komunikasi bisnis ini menjadi lebih pelik lagi ketika organisasi berkembang secara berarti, seperti meluasnya bidang usaha maupun ruang lingkup geografi (membuka cabang bisnis di tempat baru).
Begitu kompleksnya masalah komunikasi bisnis, bisa kita cara solusinya dengan cara mencari tahu, apa itu komunikasi bisnis. Dengan mengetahui definisi dari komunikasi bisnis, kita dapat membuat batasan masalah dari Komunikasi bisnis itu sendiri.
Berikut beberapa definisi mengenai Komunikasi Bisnis:
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri, baik itu komunikasi anatara atasan dengan bawahan, atau komunikasi antara rekan kerja, maupun dengan berbagai pihak diluar organisasi atau perusahaan, seperti pelanggan, konsumen, kreditur, pemasok, pesaing, masyarakat, pemerintah, dan sebagainya.
Ada juga yang mengartikan komunikasi bisni sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan untuk sustu urusan (bisnis) antara dua orang atau lebih, antara kelompok-kelompok kecil, dalam satu bidang atau lebih, yang ada dalam suatu organisasi.
Selain itu, Definisi komunikasi bisnis juga dapat berarti komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, yang terdiri dari komunikasi:
- verbal (lisan dan tulisan)
- non verbal
- individu, kelompok maupun organisasi
Menurut Tara Benson, Definisi dari Komunikasi Bisnis adalah,
“Business communication is the process of establishing a common understanding between or among people within a business environment”atau Komunikasi bisnis adalah sebuah proses dimana terjadi saling pengertian antara orang-orang yang berada dalam lingkungan bisnis.
Setelah kita mengetahui definisi dari komunikasi bisnis, maka kita juga perlu mengetahui tujuan utama dari komunikasi bisnis. Terutama tujuan utama komunikasi bisnis yang efektif. Dari beberapa sumber penelusuran tim penulis, maka didapatkan beberapa tujuan utama komunikasi bisnis yang efektif, yaitu:
- Mendapat pemahaman penuh tentang makna pesan yang diberikan kepada pihak lain, baik didalam maupun diluar organisasi perusahaan.
- Mendapat tanggapan, tindakan atau persetujuan dari penerima pesan seperti yang diharapkan pemberi pesan.
Pesan dapat berbentuk berita, introduksi tentang sesuatu yang baru, pencapaian pendapat, informasi, penjelasan, rekomendasi, perintah, pertanyaan atau imbauan untuk berbuat sesuatu.