Perkembangan Emosional Memiliki Peranan Penting dalam Pembelajaran

Belajar Bersama: Perkembangan emosional memiliki peranan penting dalam pembelajaran. Perkembangan emosi ini sangat dipengaruhi oleh faktor kematangan dan faktor belajar. Guru dalam melaksanakan/melakukan pembelajaran harus selalu mempertimbangkan potensi siswa berdasarkan karakteristik perkembangan emosinya. Karakteristik emosi siswa SD antara lain mudah marah, rewel, rasa takut berlebihan, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, dan kasih sayang. Selain itu, perkembangan sosial sangatlah dekat dengan perkembangan emosional yang harus diindentifikasi oleh guru berdasarkan karakteristik siswa. 

Karakteristik siswa berdasarkan perkembangan sosialnya antara lain:
  • Rentan terhadap penerimaan sosial
  • Kepekaan yang berlebihan dan mudah tersinggung
  • Sikap sportif dan tanggung jawab mulai tumbuh
  • Ada kecenderungan diskriminatif
  • Ada kecenderungan untuk menilai lebih rendah segala sesuatu yang menjadi milik orang lain
  • Bersikap antagonistis terhadap jenis kelamin atau cenderung bersama dengan siswa yang berjenis kelamin sama
  • Ada kecenderungan bersaing dengan kelompok lain
  • Mudah dipengaruhi karena ingin mendapat perhatian dari kelompok sebayanya


Pembelajaran yang efektif mengakomodasi karakteristik siswa berdasarkan perkembangan emosi dan sosial. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi perkembangan emosi dan keterampilan sosial siswa adalah:
  1. Mengidentifikasi siswa dengan memprioritaskan siswa yang memiliki kecerdasan emosi dan keterampilan sosial yang rendah.
  2. Memahami keragaman dalam kecerdasan emosi dan keterampilan sosial siswa
  3. Menjadi teladan dengan menampilkan perilaku yang mencerminkan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial yang tinggi.
  4. Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif bagi perkembangan kecerdasan emosional dan sosial.
  5. Merancang pembelajaran dengan memasukan aspek kecerdasan emosi dan keterampilan sosial melalui disiplin, bimbingan, dan pembiasaan yang disertai penguatan, serta pembelajaran berbasis kelompok yang memfasilitasi pengembangan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial.
  6. Membimbing siswa untuk mengekspresikan emosi yang bisa diterima secara sosial dan membantu siswa terisolir meningkatkan keterampilan sosial sehingga diterima secara sosial oleh teman sekelasnya.
  7. Bekerjasama dengan sejawat khususnya guru agama dan orang tua untuk mengembangkan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial.
  8. Bekerjasama dengan konselor pendidikan atau psikolog bila diperlukan.


Perkembangan moral dan spiritual siswa merupakan aspek penting yang harus diindentifikasi oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Karakteristik siswa SD berdasarkan perkembangan moral menurut Kohlberg adalah:
  1. Ketaatan siswa terhadap nilai-nilai moral dan aturan karena menghindari hukuman dan mengejar hadiah untuk kepentingan sendiri.
  2. Internalisasi ketaatan siswa masih setengah-setengah dan cenderung terhadap aturan yang ditetapkan oleh orang terdekat seperti orang tua.


Sedangkan karakteristik siswa SD berdasarkan perkembangan spiritual menurut Starbuch dan James (Makmun, 2009) terdiri dari:
  1. Sikap keagamaan bersifat reseptif dengan menerima apa saja yang dijelaskan orangtua atau guru kepadanya tetapi disertai pengertian.
  2. Pandangan dan paham ke-Tuhan-an diterangkan secara rasional sesuai dengan kemampuan berpikir siswa yaitu dengan cara yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari dan lebih konkret yang bersumber pada indikator alam semesta sebagai perwujudan dari keberadaan dan keagungan-Nya.
  3. Penghayatan secara rohaniah makin mendalam, melaksanakan kegiatan ritual keagamaaan diterima sebagai keharusan moral.

Perkembangan Emosional Memiliki Peranan Penting dalam Pembelajaran

Pembelajaran harus juga dilaksanakan dengan mempertimbangkan karakteristik siswa dari perkembangan moral dan spiritual dengan cara:
  1. Menjadi teladan atau panutan dengan menampilkan sikap dan perilaku yang mencerminkan keperibadian dan moral yang baik, serta cerdas secara spiritual.
  2. Menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi perkembangan moral dan kecerdasan spiritual siswa
  3. Memahami keragaman dalam perilaku moral dan kecerdasan spiritual siswa.
  4. Merancang pembelajaran dengan memasukan aspek moral atau karakter dan spiritual dalam pembelajaran.
  5. Mengembangkan perilaku moral dan spiritual melalui pembiasaan yang disertai pemahaman dan disiplin yang disertai konsekuensi yang mendidik
  6. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran dan mendorong siswa rajin beribadah, serta melibatkan mereka dalam kegiatan keagamaan dan sosial.
  7. Membuat tugas kelompok/kelas yang dapat meningkatkan sikap membantu orang lain dengan ikhlas.
  8. Bekerjasama dengan rekan guru, terutama guru agama dan orangtua untuk membantu meningkatkan perilaku moral dan spiritual.