Jamur merupakan salah satu faktor penyebab banyak petani mengalami gagal panen. Namun Beberapa petani pernah mendengar jamur bernama mikoriza, tapi sebagian besar petani bahkan tidak tahu apa manfaat dari Jamur tersebut. Selama ini jamur dikenal sebagai musuh petani. Mulai dari menyebabkan busuk buah, busuk batang, bercak daun hingga busuk akar. Penyakit-penyakit seperti ini banyak disebabkan oleh jamur. Namun jamur mikoriza berperan berbeda. Bukannya merugikan, jamur mikoriza justru membantu petani. Mikoriza merupakan hubungan simbiosis mutualisme antara tanaman dengan jamur. Mikoriza berperan dalam peningkatan pertumbuhan tanaman, yaitu dengan bertambahnya kemampuan akar dalam menyerap unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Selain itu mikoriza juga berperan untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen akar dan tahan terhadap kondisi cekaman tertentu,khususnya kekeringan. Klasifikasi mikoriza dibagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza. Baca Selengkapnya tentang Mikoriza
Baca Juga : Satu Lagi Jamur Bermanfaat Bernama Mikoriza
Sejak 460 juta tahun yang
lalu tanaman dan jamur mikoriza melakukan symbiosis mutualisme, yaitu membentuk
ikatan yang saling menguntungkan satu sama lain. Adanya interaksi ini
menjadikan tanaman dapat bertahan hidup dengan baik di permukaan tanah. Bahkan
jumlah varietas tanaman yang bersimbiosis dengan jamur mikoriza tersebut
mencapai 90%.
Mikoriza atau Mycorrhizal merupakan
salah satu jenis jamur penghuni tanah yang bentuknya seperti jaringan benang
halus. Nama Mycorrhizal sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu terdiri dari
kata fungus atau jamur dan rhiza yang berarti akar.
Jamur ini menghasilkan mycelia, yaitu
filamen atau serabut halus yang berfungsi sebagai penghubung antara akar
tanaman yang satu dengan lainnya.
Jamur mikoriza sekaligus menjadi
bagian perpanjangan dari sistem perakaran tanaman. Sehingga unsur hara makro
dan mikro yang tersimpan jauh di dalam tanah dapat dijangkau dan diserap.
Beberapa Masalah Yang Timbul Ketika
Jumlah Populasi Mikoriza Berkurang Namun sayang disayangkan aktifitas para pertanian
konvensional seperti membajak tanah, penggunaan pupuk kimia sintetis dalam
dosis tinggi, serta obat-obatan kimia seperti fungisida, herbisida dan
pestisida sangat berbahaya bagi jamur mikoriza, di mana jumlahnya di dalam
tanah pun terus berkurang.
Tidak jarang kita tenemui lahan
pertanian yang kondisi permukaan tanahnya cepat mengering. Bahkan ketika digali
tekstur tanah bagian dalamnya pun sangat keras dan tidak berongga.
Di samping itu meskipun dosis
penggunaan pupuk kimia sintetis terus ditambah, produktifitas tanamannya pun
tidak berubah secara signifikan. Tanah pertanian yang terus berkurang
kesuburannya itu akan mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik,
sehingga lebih mudah terserang penyakit. Belum lagi banyak hama atau OPT yang
telah resisten terhadap obat-obatan pestisida dan insektisida, yang dapat
mengakibatkan resiko gagal panen pada pertanian konvensional lebih besar lagi.
Pada dasarnya jamur mikoriza dapat
tumbuh dengan baik di lahan yang tidak banyak mengalami aktifitas pengolahan
tanah menggunakan alat berat. Contohnya seperti hutan hujan tropis
yang belum dijamah oleh manusia. Di sana meskipun tidak ada aktifitas
pengolahan tanah seperti membajak atau membalik tanah, namun semakin lama
kondisi tanahnya justru semakin subur. Nah, di situlah peran jamur mikoriza
dan mikroorganisme lainnya dalam menjaga dan mengolah tanah secara harmonis
dengan sangat baik. Mikoriza dan mikroorganisme akan
bekerja dalam membantu proses pengomposan bahan organik, serta mengikat
partikel tanah supaya porositasnya dapat meningkat.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan
supaya mikoriza dapat tumbuh dengan baik diantaranya;
- Mengurangi aktifitas membajak atau membalik tanah setiap musim tanam
- Rutin melakukan rotasi tanaman
- Pemberian pupuk organik dalam jumlah besar baik yang terbuat dari fermentasi kotoran ternak maupun sisa tanaman
- Pemberian pupuk hayati jamur mikoriza arbuskula pada media tanam pembibitan sayuran atau buah yang akan ditanam
- Tutup permukaan tanah dengan menggunaan mulsa dari sisa-sisa tanaman seperti jerami padi
- Hentikan penggunaan obat-obatan kimia sintetis seperti herbisida, fungisida, pestisida dan insektisida
- Kurangi dosis pupuk sintetis yang diaplikasikan ke tanaman
- Jangan menanam sawi-sawian atau sayuran dari keluarga Brassica secara terus menerus
- Peran Jamur Mikoriza Sebagai Perantara Pencegah Hama dan Penyakit Tanaman
Tanaman yang terhubung dalam jaringan
filamen jamur mikoriza akan memiliki kemampuan dalam mengaktifkan senyawa kimia
ketika terdapat ancaman berupa serangan hama maupun penyakit. Mekanismae
pertahanan diri tersebut hanya dimiliki oleh sekelompok tanaman yang
bersimbiosis dengan jamur mikoriza.
Hal ini berbeda dengan tanah yang
kurang subur dan sedikit mengandung jamur mikoriza. Tanaman yang hidup di tanah
tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mengaktifkan mekanisme pertahanan
diri.
Sehingga untuk mendalikan searangan
hama dan penyakit diperlukan bantuan manusia berupa penggunaan obat-obatan
kimia.
Selain itu sepanjang hidupnya tanaman
membutuhkan nutrisi berupa unsur hara makro dan mikro. Mulai dari NPK, kalsium,
boron, zinc dan besi. Sebenarnya unsur hara tersebut banyak tersimpan di dalam
tanah. Namun hanya sebagian kecil yang dalam kondisi terlarut dan dapat diserap
oleh akar tanaman.
Sebagian besar lainnya terikat dengan
dan terkunci oleh mineral tanah sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh akar
tanaman.
Jamur mikoriza arbuskula
Jamur Mikoriza melalui filamen dan
hyfanya yang panjang dan tipis akan merombak unsur hara makro yang terikat
denagan tanah tersebut supaya dapat diserap oleh tanaman. Khususnya unsur hara
makro Phosphor dan Kalium yang kebanyakan terikat permanen dengan mineral
tanah.
Sebagai gantinya jamur mikoriza
mendapatkan nutrisi berupa karbohidrat atau gula sebesar 10-30% yang dihasilkan
dari proses fotosintesis oleh tanaman.
Cara Jamur Mikoriza Menyuburkan Tanah
Leonardo da Vinci pernah berpesan
“supaya dapat menjadi petani sukses salah satu yang harus dipahami adalah sifat
alami tanah”. Dan ternyata memang kunci supaya tanaman dapat tumbuh dngan
sehat dan produksi buahnya optimal bukanlah seberapa banyak pupuk yang
diberikan, melainkan seberapa subur tanah tempatnya tumbuh.
Di mana ciri dari tanah yang subur
antara lain: berwarna coklat kehitaman, lembab, terdapat banyak rongga, serta
terdapat serabut putih yang tak lain adalah hifa atau jamur mikoriza yang mengikat
partikel tanah. Tanah dengan ciri tersebut dapat dipastikan memiliki kandungan
bahan organik yang cukup tinggi.
Keberadaan jamur mikoriza tersebut
juga dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air. Ketika partikel
tanah saling terikat dengan baik, maka saat ada angin kencang ataupun turun
hujan tidak akan terjadi erosi tanah.
Begitu pula ketika memasuki musim
kemarau panjang dan tidak turun hujan. Jamur mikoriza akan menjaga keldembaban
tanah sekaligus menyediakan nutrisi siap serap bagi akar tanaman. Hasilnya tanaman yang bersimbiosis
dengan jamur mikoriza dapat hidup dengan baik selama musim kemarau dibandingkan
dengan tanaman yang tidak bersimboisis dengan jamur mikoriza. Untuk itu kita harus menjaga
keberadaan mikoriza di dalam tanah. Dengan harpan aktifitas pertanian yang
dilakukan dapat memberikan keuntungan berlipat baik dari segi ekonomi maupun
kesehatan lingkungan.
Pennington (2016). Why and how to
improve grass roots with mycorrhizal fungi
Steenbergen, H. Organic consumers
association (2016). The fungi thing about soil
Fifth season gardening co (2016). The
fungal internet: mycorrhizal fungi and more
Jacoby, R. Peukert, M. Kopriva, S.
Frontiers in plant science (2017). The role ofsoil microorganisms in plant
mineral nutrition – current knowledge and future directions
Garden myths (2019). Mycorrhizae fungi
inoculant products
Rhs garden (2019). Mycorrhizal fungi
Britannica (2019). Fungus –
mycorrhizaz
Lepp, H. Australian national bonatic
gardens and Australian nasional herbarium, Canberra (2013). Mycorrhizas
Hepperly, R. P. Douds, D. Amaranthus,
M. Eco farming daily (2018). The huge impact of mycorrhizal colonization on
plant and soil health
Garden organic (2019). What are
mycorrhizal fungi ?
University Lancaster. Future learn
(2019). Mycorrhizal fungi – soils