Cooperative Learning memiliki definisi yang antara lain adalah belajar bersama yang melibatkan antara beberapa orang menuju kelompok kerja dimana tiap anggota bertangung jawab secara individu sebagai bagian dari hasil kerjasama antar kelompok. Dengan kata, anggota kelompok saling tergantung secara positif.
Pembelajaran kooperatif ini menggunakan pendekatan melalui kelompok kecil siswa untuk bekerja sama. Siswa memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dilatih untuk saling menghargai, mendengar dan menerima pendapat teman lainnya.
Pengertian Cooperative Learning
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) secara etimologi mempunyai arti belajarbersama antara dua orang atau lebih, sedangkan Cooperative Learning dalam artian yang lebih luas memiliki definisi yang antara lain adalah belajar bersama yang melibatkan antara beberapa orang menuju kelompok kerja dimana tiap anggota bertangung jawab secara individu sebagai bagian dari hasil kerjasama antar kelompok. Dengan kata, anggota kelompok saling tergantung secara positif.
Pembelajaran kooperatif ini menggunakan pendekatan melalui kelompok kecil siswa untuk bekerja sama. Siswa memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dilatih untuk saling menghargai, mendengar dan menerima pendapat teman lainnya.
Kerjasama yang dilandasi dengan pemikiran studi sosial yang diwujudkan dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan CL merupakan pemikiran yang sangat penting dalam pendidikan hususnya pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian maka mata pelajaran IPS yang memiliki kaitan erat dengan berbagai disiplin ilmu tentunya memiliki peranan yang cukup penting dalam membentuk individu yang mampu berpartisipasi dan memberikan sumbangan pada komunitasnya, masyarakatnya dan bangsa di mana peningkatan kelangsungan hidup, kemajuan dan peningkatan pribadi terbentuk. Tanpa adanya kerjasama yang efektif dengan orang lain, maka hal tersebut tentunya akan sulit diwujudkan.
Karakteristik cooperative learning
Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan strategi pembelajaran lain. Perbedaannya yakni proses yang pemebelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok.. Sesuai dengan sifatnya pembelajaran koopertif yang lebih mengedepankan aspek kerjasama memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Pembelajaran secara tim
Pembelajaran dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Keberhasilan suatu pembelajaran tidak ditentukan oleh individu tapi secara bersama-sama. Semua anggota harus saling memberi dan menerima sehingga keberhasilan dalam suatu kerjasama dalam tim akan terwujud.
2) Pembelajaran dengan manajemen kooperatif
Manajemen memiliki empat pilar yang menjadi fungsi manajemen, yaitu; fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi control.
Fungsi perencanaan dalam hal ini adalah pembelajaran dilakukan secara terencana. Pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, melalui dengan langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan dan disepakati bersama.
Fungsi organisasi dalam hal ini adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota dalam kelompok, maka dari itu tugas dan tanggung jawab setiap anggota harus terorganisir dengan baik.
Fungsi pelaksanaan dalam hal ini adalah dalam proses pelaksanaannya strategi pembelajaran cooperative learning merupakan suatu cara untuk melaksanakan suatu pembelajaran dengan menerapkan konsep kerjasama dalam suatu tim.
Fungsi kontrol sangat penting dalam pembelajaran ini, karenanya harus ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun nontes.
3) Kemauan untuk bekerjasama
Kerja sama dalam kelompok tidak akan berjalan lancer jika setiap anggota tidak memiliki kemauan untuk bekerja sama, dalam tim harus ditanamkan kebersamaan dalam kelompok yang bisa diwujudkan dalam bentuk saling membantu, saling mengingatkan dan sebagainya
4) Keterampilan bekerjasama
Kemampuan dan keterampilan bekerja sama dalam kelompok sangat dibutuhkan agar setiap anggota kelompok dapat menyumbangkan ide, mengemukakan pendapat dan dapat memberikan kontribusi kepeda keberhasilan kelompok agar hasil pembahasan dalam suatu kerjasama dapat memuaskan.
Sumber:
Muhammad Fathurrohman, Model-Model Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), Hal 45
Junaedi dkk, Strategi Pembelajaran, hal 10-11