Shalat Witir Menjadi Penutup Shalat Malam

RAMADHAN - Shalat Witir Menjadi Penutup Shalat Malam.

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

“Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari adalah shalat witir.” (HR. Bukhari no. 998 dan Muslim no. 751)
urutan shalat malam cara sholat tahajud dan witir sholat tahajud berapa rakaat niat sholat malam sebelum tidur tata cara sholat tahajud dan bacaannya waktu sholat tahajud tata cara sholat tahajud yg benar dan mustajab niat sholat tahajud dan witir Shalat Witir Menjadi Penutup Shalat Malam


Jumlah raka›at shalat witir minimalnya adalah 1 raka›at, maksimalnya adalah 11 rakaat. Jika berwitir dengan tiga raka›at, bisa dilakukan dengan dua raka›at salam, lalu ditambah 1 raka›at salam. Boleh pula shalat tersebut dilakukan dengan tiga raka’at langsung salam. Cara yang kedua dilakukan dengan sekali tasyahud dan bukan dua kali tasyahud. Karena jika dijadikan dua kali tasyahud, maka miriplah dengan shalat maghrib.

Padahal shalat sunnah tidak boleh diserupakan dengan shalat wajib.

Qunut Witir
Al Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarinya beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam shalat witir, yaitu

Qunut Witir

Allahummahdinii fiiman hadait, wa’aafinii fiiman ‘afait, watawallanii fiiman tawallait, wabaarik lii fiima a’thoit, waqinii syarro maa qadhoit, fainnaka taqdhi walaa yuqdho ‘alaik, wainnahu laa yadzillu man waalait, tabaarokta robbanaa wata’aalait.
(Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi).”

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengajarkan do’a qunut pada cucunya Hasan, beliau tidak mengatakan padanya: “Bacalah do’a qunut tersebut pada sebagian waktu saja”. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa membaca qunut witir terus menerus adalah sesuatu yang dibolehkan.”