Dalam menulis teks anekdot harus menerapkan struktur penulisan dengan baik sesuai dengan susunan yang sudah ditentukan, penulisan teks anekdot mempunyai struktur anekdot berupa cerita ataupun narasi singkat. Gerot dan Wignell dalam Wachidah (2004:10) menyatakan bahwa teks anekdot pada umumnya terdiri atas lima bagian atau struktur generik sebagai berikut.
a. Abstrak adalah bagian di awal paragraph yang berfungsi untuk memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukan hal unik yang ada di dalam teks.
b. Orientasi adalah bagian yang menunjukan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi.
c. Krisis adalah bagian dimana terjadi pada penulis/orang yang diceritakan.
d. Reaksi adalah bagian bagaimana penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi.
e. Koda adalah bagian akhir cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
Dalam penulisan teks anekdot harus meperhatikan struktur yang sudah ditetapkan, seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwa struktur teks anekdot harus berupa cerita atau dialog yang singkat dan memiliki tokoh, latar dan rangkaian peristiwa.
Kemindikbud (2013:194) menyatakan bahwa struktur teks anekdot sebagai berikut.
a. Abstraksi adalah berupa isyarat akan apa yang diceritakan berupa kejadian yang tidak lumrah, tidak biasa, aneh, atau berupa rangkuman atas apa yang akan diceritakan atau dipaparkan teks;
b. Orientasi adalah pendahuluan atau pembuka berupa pengenalan tokoh, waktu dan tempat;
c. Krisis adalah pemunculan masalah;
d. Reaksi adalah tindakan atau langka yang diambil untuk merespon masalah.
e. Koda adalah perubahan yang terjadi pada tokohan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita, dan
f. Reorientasi yaitu ungkapan yang menunjukan cerita sudah berakhir.
Berdasarkan struktur teks anekdot yang sudah dipaparkan mengenai abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, koda, dan reorientasi merupakan kesatuan yang utuh dalam penulisan teks anekdot. Penulis menyimpulkan bahwa dalam penulisan teks anekdot harus menggunakan struktur yang telah ditentukan dan sesuai diantaranya kejadian yang masuk akal, pengenalan situasi, permasalahan, tindakan masalah, dan berdasarkan fakta supaya dapat dijadikan pelajaran, nasihat untuk khalayak.
a. Abstrak adalah bagian di awal paragraph yang berfungsi untuk memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukan hal unik yang ada di dalam teks.
b. Orientasi adalah bagian yang menunjukan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi.
c. Krisis adalah bagian dimana terjadi pada penulis/orang yang diceritakan.
d. Reaksi adalah bagian bagaimana penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi.
e. Koda adalah bagian akhir cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
Dalam penulisan teks anekdot harus meperhatikan struktur yang sudah ditetapkan, seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwa struktur teks anekdot harus berupa cerita atau dialog yang singkat dan memiliki tokoh, latar dan rangkaian peristiwa.
Kemindikbud (2013:194) menyatakan bahwa struktur teks anekdot sebagai berikut.
a. Abstraksi adalah berupa isyarat akan apa yang diceritakan berupa kejadian yang tidak lumrah, tidak biasa, aneh, atau berupa rangkuman atas apa yang akan diceritakan atau dipaparkan teks;
b. Orientasi adalah pendahuluan atau pembuka berupa pengenalan tokoh, waktu dan tempat;
c. Krisis adalah pemunculan masalah;
d. Reaksi adalah tindakan atau langka yang diambil untuk merespon masalah.
e. Koda adalah perubahan yang terjadi pada tokohan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita, dan
f. Reorientasi yaitu ungkapan yang menunjukan cerita sudah berakhir.
Berdasarkan struktur teks anekdot yang sudah dipaparkan mengenai abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, koda, dan reorientasi merupakan kesatuan yang utuh dalam penulisan teks anekdot. Penulis menyimpulkan bahwa dalam penulisan teks anekdot harus menggunakan struktur yang telah ditentukan dan sesuai diantaranya kejadian yang masuk akal, pengenalan situasi, permasalahan, tindakan masalah, dan berdasarkan fakta supaya dapat dijadikan pelajaran, nasihat untuk khalayak.