Ciri kebahasaan Teks Anekdot

Dalam teks anekdot terdapat ciri-ciri kebahasaan yang membedakan teks ini
dengan teks-teks yang lain. Kemendikbud (2013:111) menyatakan bahwa ciri kebahasaan dalam teks anekdot sebagai berikut.

a. Disajikan dalam bahasa yang lucu.
Penyajian bahasa yang lucu adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan teks
anekdot dapat dipelesetkan menjadi bahasa yang lucu.
b. Berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel
Maksud dari peristiwa yang membuat jengkel adalah cerita dalam teks anekdot itu
dibuat konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Mengenai ciri kebahasaan teks
anekdot, pemilihan bahasa yang lucu sangat diperlukan.

Leanordosky (2014) di akses pada tanggal 5 mei 2014 pukul 14:30 WIB, menyatakan bahwa teks anekdot memiliki ciri sebagai berikut.
a. Anekdot selalu terilhami dari kejadian nyata yang diprovokasi menjadi sebuah kalakar.
b. Anekdot pada awalnya hanya melibatkan tokoh-tokoh terkenal, tetapi seiring
waktu penyajian anekdot mengalami modifikasi kearah fiktif.
c. Anekdot bersifat menghibur tetapi terutamanya untuk mengungkapkan kebenaran
yang lebih umum.
d. Anekdot terkadang bersifat sindiran alami.
e. Anekdot dekat dengan tradisi tamsil.

Dapat disimpulkan bahwa ciri kebahasaan dalam menulis teks anekdot adalah
penyajian yang lucu dan peristiwa yang nyata, melibatkan tokoh terkenal yang mengalami modifikasi kearah fiktif yang membuat jengkel bagi pembacanya atau konyol
tetapi di dalamnya ada kritik yang membangun yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca berupa sindiran.