Pelaksanaan penilaian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia harus disesuaikan dengan tujuan dan prinsip penilaian pendidikan. Penilaian merupakan kesatuan utuh dengan pengajaran dan pembelajaran, sehingga penilaian harus diintegrasikan secara integral dalam kegiatan pembelajaran bahasa dan sastra. Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia penilaian harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran bahasa dan sastra, yaitu pada aspek kebahasaan dan aspek kesastraan.
Hasil yang ditunjukan dari penilaian membantu guru memperbaiki kesulitan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran. Penilaian membantu guru dalam menyesuaikan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kemampuan siswa, meliputi strategi, pendekatan, teknik, dan materi yang diajarkan. Model tes yang digunakan untuk masing-masing kompetensi yang diujikan berbeda-beda. Hal ini didasarkan penekanan dan aspek yang dinilai pada masing-masing kompetensi tidaklah sama.
Penilaian berbasis kelas merupakan salah satu jenis evaluasi pendidikan yang melaksanakan penilaian secara berkelanjutan, sesuai dengan prinsip penilaian pendidikan secara akurat, otentik, dan konsisten sebagai akuntebilitas publik. Pelaksanaan penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia memberikan keseimbangan penilaian pada tiga ranah penilaian, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan berbagai model dan teknik penilaian secara terpadu, meliputi penilaian portofolio, penilaian produk, penilaian proyek, penilaian kinerja, penilaian sikap, penilaian diri, dan penilaian tertulis.
Penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu kegiatan pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang tingkat penguasaan hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip penilaian pendidikan. Pada pelaksanaannya, penilaian berbasis kelas mengidentifikasi tingkat pencapaian kompetensi siswa dalam aspek kebahasaan dan kesastraan meliputi empat kompetensi, yaitu membaca, menulis, mendengar, dan berbicara. Pada hal ini, pelaksanaan penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia harus sejalan dengan kegiatan pembelajaran.
Gunarto (2010: 11) mengatakan bahwa hubungan penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah penilaian berbasis kelas mengisyarakatkan kegiatan penilaian memiliki hubungan timbal balik dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan sebagai bagian dari kegiatan integral pembelajaran. Artinya, penilaian berbasis kelas dilaksanakan oleh guru sebagai kegiatan untuk menggambarkan keefektivan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia agar dapat menunjukkan hasil yang diharapkan.
Hasil yang ditunjukan dari penilaian membantu guru memperbaiki kesulitan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran. Penilaian membantu guru dalam menyesuaikan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kemampuan siswa, meliputi strategi, pendekatan, teknik, dan materi yang diajarkan. Model tes yang digunakan untuk masing-masing kompetensi yang diujikan berbeda-beda. Hal ini didasarkan penekanan dan aspek yang dinilai pada masing-masing kompetensi tidaklah sama.
Penilaian berbasis kelas merupakan salah satu jenis evaluasi pendidikan yang melaksanakan penilaian secara berkelanjutan, sesuai dengan prinsip penilaian pendidikan secara akurat, otentik, dan konsisten sebagai akuntebilitas publik. Pelaksanaan penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia memberikan keseimbangan penilaian pada tiga ranah penilaian, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan berbagai model dan teknik penilaian secara terpadu, meliputi penilaian portofolio, penilaian produk, penilaian proyek, penilaian kinerja, penilaian sikap, penilaian diri, dan penilaian tertulis.
Penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu kegiatan pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang tingkat penguasaan hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip penilaian pendidikan. Pada pelaksanaannya, penilaian berbasis kelas mengidentifikasi tingkat pencapaian kompetensi siswa dalam aspek kebahasaan dan kesastraan meliputi empat kompetensi, yaitu membaca, menulis, mendengar, dan berbicara. Pada hal ini, pelaksanaan penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia harus sejalan dengan kegiatan pembelajaran.
Gunarto (2010: 11) mengatakan bahwa hubungan penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah penilaian berbasis kelas mengisyarakatkan kegiatan penilaian memiliki hubungan timbal balik dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan sebagai bagian dari kegiatan integral pembelajaran. Artinya, penilaian berbasis kelas dilaksanakan oleh guru sebagai kegiatan untuk menggambarkan keefektivan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia agar dapat menunjukkan hasil yang diharapkan.