Pengertian, Proses dan Pengangkutan Sedimentasi

Erosi sebagai penyebab timbulnya sedimentasi yang disebabkan oleh air terutama meliputi proses pelepasan (detachment), penghanyutan (transportation), dan pengendapan (depotition) dari partikel-partikel tanah yang terjadi akibat tumbukan air hujan dan aliran air.
Pengertian, Proses dan Pengangkutan Sedimentasi

Proses sedimentasi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
1. Proses sedimentasi secara geologis
Sedimentasi secara geologis merupakan proses erosi tanah yang berjalan secara normal, artinya proses pengendapan yang berlangsung masih dalam batas-batas yang diperkenankan atau dalam keseimbangan alam dari proses degradasi dan agradasi pada perataan kulit bumi akibat pelapukan.

2. Proses sedimentasi yang dipercepat
Sedimentasi yang dipercepat merupakan proses terjadinya sedimentasi yang menyimpang dari proses secara geologi dan berlangsung dalam waktu yang cepat, bersifat merusak atau merugikan dan dapat mengganggu keseimbangan alam atau kelestarian lingkungan hidup. Kejadian tersebut biasanya disebabkan oleh kegiatan manusia dalam mengolah tanah. Cara mengolah tanah yang salah dapat menyebabkan erosi tanah dan sedimentasi yang tinggi.

Proses pengangkutan sedimen (sediment transport) dapat diuraikan meliputitiga proses sebagai berikut :
a. Pukulan air hujan (rainfall detachment) terhadap bahan sedimen yang terdapat diatas tanah sebagai hasil dari erosi percikan (splash erosion) dapat menggerakkan partikel-partikel tanah tersebut dan akan terangkut bersama-sama limpasan permukaan (overland flow).

b. Limpasan permukaan (overland flow) juga mengangkat bahan sedimen yang terdapat di permukaan tanah, selanjutnya dihanyutkan masuk kedalam alur-alur (rills), dan seterusnya masuk kedalam selokan dan akhirnya ke sungai.

c. Pengendapan sedimen, terjadi pada saat kecepatan aliran yang dapat mengangkat (pick up velocity) dan mengangkut bahan sedimen mencapai kecepatan pengendapan (settling velocity) yang dipengaruhi oleh besarnya partikel-partikel sedimen dan kecepatan aliran.
Konsentrasi sedimen yang terkandung pada pengangkutan sedimen adalah dari hasil erosi total (gross erosion) merupakan jumlah dari erosi permukaan (interill erosion) dengan erosi alur (rill erosion) (Foster dan Meyer, 1971 : Foster, Meyer, dan Onstad, 1977).

Pengangkutan Sedimen
1. Perhitungan debit melayang ( suspended load )
Suspended load adalah sedimen bergerak di dalam alur sungai sebagai sedimen tersuspensi (Suspended Sediment) dalam air yang mengalir dan sebagai muatan dasar (bed load ) yang bergeser atau menggelinding sepanjang dasar saluran. Metode perhitungan yang digunakan berdasarkan pengukuran sesaat.

2. Perhitungan sedimen dasar ( Bed Load )
Pengukuran sedimen dasar secara langsung adalah pengukuran dengan cara mengambil sampel secara langsung dari sungai (lokasi pos duga air) dengan menggunakan alat ukur muatan sedimen dasar.

3. Pengukuran sedimen dasar dengan cara tidak langsung.
a. Proses sedimentasi
Pengukuran dapat dilakukan dengan cara pemetaan endapan sedimen secara berkala. Pada evaluasi sedimen dasar, maka material halus terutama yang berasal dari endapan muatan sedimen melayang dipisahkan dari total volume endapan. Volume endapan sedimen dasar diperoleh dengan cara mengurangi volume endapan dengan volume sedimen melayang yang masuk dan keluar waduk.

b. Pemetaan dasar sungai
Laju dari muatan sedimen dasar dapat diperoleh dengan cara memperkirakan posisi gugus pasir yang dihitung dengan cara pemetaan dasar sungai secara berkala.

c. Pemetaan muatan sedimen dasar dengan rumus empiris.

Volume sedimen total
Volume sedimen total adalah penjumlahan dari volume angkutan sedimen melayang dengan volume angkutan dasar (Bendungan Tipe Urugan, DR.Suyono Sosrodarsono).

Secara umum erosi, dan juga sedimentasi, merupakan fungsi dari iklim, topografi, vegetasi, tanah, dan aktivitas manusia. Pengaruh masing-masing terhadap sedimentasi, antara lain sebagai berikut :
1. Iklim
Salah satu unsur iklim terpenting yang sangat berpengaruh pada erosi dan sedimentasi adalah hujan. Hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama akan menimbulkan gaya hunjam yang merupakan energi kinetik yang besar. Kemampuan energi kinetik hujan yang menyebabkan erosi disebut erosivitas hujan. Indeks erosivitas hujan (R) yang berkorelasi erat dengan erosi adalah 30.
2. Topografi
Unsur-unsur topografi yang mempengaruhi erosi adalah panjang dan kemiringan lereng. Semakin panjang lereng semakin besar volume air terakumulasi dan melintas di permukaannya. Semakin miring lereng semakin besar kemampuan mengangkut partikel tanah hasil erosi, tetapi semakin kecil kesempatan air meresap ke dalam tanah, sehingga lebih banyak air yang mengalir di permukaannya. Dengan demikian, tanah di bagian bawah lereng akan mengalami erosi lebih besar dari pada di bagian atas lereng.