Ada Beberapa perubahan akibat dari
perubahan kimia diataranya Perubahan Reaksi Kimia Menghasilkan Perubahan Warna, perubahan Reaksi Kimia Menghasilkan Perubahan Suhu, perubahan Reaksi Kimia Menghasilkan Endapan dan perubahan Reaksi Kimia Menghasilkan Gas. Untuk lebih jelas dapat di baca pembahasan di bawah ini.
Mengapa suatu reaski kimia dapat
menghasilkan warna yang berbeda? Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, akan
terjadi perubahan komposisi dan terbentuk zat baru yang mungkin memiliki warna
yang berbeda.
Contoh reaksi kimia yang memberikan
warna yang khas adalah reaksi antara tembaga sulfat (CuSO4) dan air (H2O).
Warna tembaga sufat adalah putih. Apabila ditambahkan air, warna tembaga
berubah menjadi biru. Warna biru tersebut adalah warna senyawa baru yang
terbentuk, yaitu CuSO4 . 5H2O.
Pernahkah Anda memperhatikan
perubahan warna yang terjadi pada beberapa buah segar seperti pisang, apel,
pear, dan salak yang dipotong dan dibiarkan beberapa saat? Berubah warna
menjadi warna apa? Buah-buah tersebut berubah menjadi warna cokelat. Proses
perubahan ini dinamakan proses pencokelatan (browning). Pencokelatan ini
terjadi akibat dari senyawa-senyawa kimia (enzim) yang terkandung di dalam buah
bereaksi dengan oksigen atau teroksidasi pada saat kulit buah (dinding dan
membran sel) robek atau rusak. Mengapa warna cokelat? Pencokelatan pada buah
disebabkan oleh pengaruh aktivitas enzim Polypenol Oxidase (PPO) yang jika
berekasi dengan oksigen, akan mengubah gugus Monophenol menjadi gugus
O-hidroksi Phenol, yang selanjutnya diubah menjadi gugus O-kuinon. Gugus inilah
yang membentuk warna cokelat.
Jika kita perhatikan beberapa alat
rumah tangga yang terbuat dari logam, alat-alat tersebut lama-kelamaan akan
berubah warna seperti terlihat pada Gambar 1.10. Alat dari logam besi akan berkarat dan
berubah warna menjadi hitam; alat dari logam tembaga akan berubah warna menjadi
kehijauan; dan alat dari logam perak akan berubah warna menjadi hitam.
Perubahan warna tersebut menunjukkan bahwa terjadi reaksi kimia antara
alat-alat logam tersebut dengan lingkungannya.
Reaksi kimia disertai perubahan
energi. Salah satu bentuk energi yang sering menyertai reaksi kimia adalah
energi panas. Dengan demikian, terjadinya perubahan kimia akan ditandai dengan
perubahan energi panas, atau aliran kalor dari atau ke lingkungan. Akibatnya,
suhu hasil reaksi dapat menjadi lebih tinggi atau dapat menjadi lebih rendah
daripada suhu pereaksinya.
Pernahkah Anda melihat petasan yang
meledak? Terdengar ledakan dan beberapa petasan menghasilkan kilatan cahaya?
Ledakan dan kilatan cahaya dari petasan merupakan hasil dari reaksi kimia.
Semua reaksi melibatkan energi, baik menyerap energi maupun melepaskan energi.
Energi yang menyertai reaksi kimia dapat berupa panas, cahaya, suara atau
energi listrik.
Suatu reaksi kimia yang
menghasilkan energi dinamakan reaksi eksoterm. Pada reaksi eksoterm, terjadi
proses perpindahan kalor dari suatu sistem (proses kimia) menuju lingkungan.
Sebagai contoh, reaksi pada proses pembakaran. Pembakaran terjadi ketika suatu
bahan bakar berekasi sangat cepat dengan oksigen yang akan menghasilkan gas
karbon dioksida, uap air, dan panas. Reaksi pembakaran dapat dituliskan sebagai
berikut:
Bahan bakar + O2 → CO2 + H2O +
panas
Contoh reaksi pembakaran
ditunjukkan pada pada Gambar dibawah ini. Dari gambar tersebut perubahan apa saja yang
dapat Anda temukan?
Suatu reaksi kimia yang memerlukan
energi dinamakan reaksi endoterm. Pada reaksi endoterm, terjadi proses
perpindahan kalor dari lingkungan menuju sistem (proses kimia). Sebagai contoh
reaksi pada proses fotosintesis. Reaksi fotosintesis merupakan reaksi
penyusunan zat anorganik (CO2 dan H2O) menjadi zat organik (glukosa) yang
dilakukan oleh klorofil dengan bantuan energi cahaya matahari. Proses
fotosintesis dapat dilihat pada pada Gambar dibawah ini.
Reaksi pengendapan adalah reaksi
yang menghasilkan suatu senyawa yang berbentuk padatan. Padatan tersebut tidak
larut (tidak bercampur secara homogen) dengan
cairan di sekitarnya sehingga
disebut endapan. Salah satu contoh reaksi yang dapat membentuk endapan ialah
reaksi antara barium klorida (BaCl2) dan natrium sulfat
(Na2SO4). Reaksi
tersebut berlangsung sebagai berikut:
Barium klorida + Natrium sulfat →
Barium sulfat + Natrium klorida (endapan putih)
BaCl2 (aq) + Na2SO4 (aq) → BaSO4
(s) + 2NaCl (aq)
Pernahkah Anda mengamati sebuah
panci yang digunakan untuk merebus air setiap hari? Terdapat perubahan apakah
pada panci tersebut? Di dalam panci tersebut, terdapat zat yang menempel dan
mengeras di dasarnya. Zat tersebut merupakan senyawa karbonat yang terbentuk
akibat reaksi kimia antara air yang mengandung kapur yang dipanaskan dan
material logam penyusun panci. Zat tersebut mengendap dan mengeras seperti
kerak berwarna kekuningan di dasar panci akibat pemanasan air secara
terus-menerus.
Reaksi kimia bersifat unik.
Beberapa reaksi kimia tertentu dapat membentuk gas. Contoh reaksi kimia yang
membentuk gas ialah reaksi logam magnesium (Mg) dan asam klorida (HCl). Reaksi
tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Magnesium + Asam klorida → Magnesium
klorida + Gas hidrogen
Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2 (aq) +
H2 (g)
Gas yang terbentuk dapat Anda lihat
dalam wujud gelembung-gelembung kecil. Gas tersebut adalah gas hidrogen. Contoh
reaksi pembentukan gas yang lain adalah reaksi elektrolisis air (H2O) menjadi
gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2)
Ketika Anda sedang membuat kue,
pernahkah Anda memperhatikan bagaimana kue dapat mengembang? Ketika membuat
kue, Anda menambahkan soda kue dalam adonan kue. Pada saat adonan kue
dipanaskan, soda kue akan terurai menghasilkan gas karbon dioksida. Gas inilah
yang menyebabkan kue dapat mengembang.
Buah yang akan dipercepat proses pemasakan dengan karbit |
Pernahkah Anda memasakkan
buah-buahan yang belum masak dengan karbit? Bagaimana prosesnya? Karbit
dilarutkan dengan air akan menghasilkan gas karbit. Gas karbit akan mempercepat
proses pemasakan karena gas karbit berupa energi panas. Ketika gas karbit
kontak dengan buah-buahan, akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan
buah-buahan lebih cepat masak.