Konsep Dasar Komunikasi


ARTIKEL PENDIDIKAN. Manusia adalah makhluk sosial dan membutuhkan orang lain agar dapat bertahan hidup. Untuk dapat membina hubungan dengan orang lain, maka butuh komunikasi sebagai alat untuk berinteraksi. Komunikasi dapat mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang. Pada proses keperawatan, komunikasi menjadi sangat penting karena merupakan faktor penentu dalam keberhasilan memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Oleh karena itu, seorang perawat perlu mempelajari konsep dasar komunikasi sebagai dasar ilmu bagi perawat untuk melakukan pendekatan kepada klien dalam asuhan keperawatan. Selengkapnya Tentang Konsep Dasar Komunikasi Kesehatan.


Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare. communicatio dan communicatus yang berarti suatu alat yang berhubungan dengan sistem penyampaian dan penerimaan berita, seperti telepon, telegraf, radio, dan sebagainya. Secara sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran, penyampaian, dan penerimaan berita, ide, atau informasi dari seseorang ke orang lain. Dalam berkomunikasi, diperlukan ketulusan hati antara pihak yang terlibat agar komunikasi yang dilakukan efektif.

Pihak yang menyampaikan harus ada kesungguhan atau keseriusan bahwa informasi yang disampaikan adalah penting, sedangkan pihak penerima harus memiliki kesungguhan untuk memperhatikan dan memahami makna informasi yang diterima serta memberikan respons yang sesuai.

Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli:
1) Ross (1974), “communication is a transactional process involving a cognitive sorting, selecting, and sending, of symbols in such a way as to help a listener elicit from his own mind a meaning or response similar to that intended by communicator”

2) McCubbin dan Dahl (1985), “komunikasi merupakan suatu proses tukar menukar perasaan, keinginan, kebutuhan dan pendapat”.

3) Yuwono (1985), “komunikasi merupakan kegiatan mengajukan pengertian yang dikirimkan dari pengirim pesan kepada penerima pesan dan menimbulkan respon tingkah laku yang diinginkan dari penerima pesan”.

4) Burgerss (1988), “ komunikasi adalah proses penyampaian informasi, makna dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan”.

5) Taylor, dkk (1993), “komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti”. 

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi yang diinginkan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan dan menimbulkan respon tingkah laku sesuai dengan informasi yang dicerna oleh penerima pesan.

Komunikasi mempunyai beberapa tujuan. Tujuan utama komunikasi adalah untuk membangun/ menciptakan pemahaman/ pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti, bukan berarti harus menyetujui, tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, perilaku, ataupun perubahan secara sosial. Secara keseluruhan komunikasi bertujuan untuk menyampaikan ide/ gagasan/ berita, mempengaruhi orang lain, mengubah perilaku orang lain, memberikan pendidikan, memahami (ide) orang lain.

Komunikasi adalah suatu proses yang kompleks untuk mengirim pesan dari komunikator kepada komunikan. Vecchio (1995, dalam Anjaswarni, 2016) menguraikan bahwa proses komunikasi merupakan urutan tahap-tahap komunikasi kompleks meliputi idea generation, encoding, transmitting via various channels, receiving, decoding, understanding, dan responding yang merupakan suatu siklus yang selalu berulang. Dalam model ini, dijelaskan bahwa komunikasi dimulai dengan munculnya ide (gagasan) dari komunikator (sender). Ide ini selanjutnya diproses/ diolah di otak dan keluar dalam bentuk gelombang suara atau tulisan atau dalam bentuk kode-kode tertentu (encoding).

Informasi yang telah diolah dalam bentuk kode-kode tersebut selanjutnya ditransmisikan/ disalurkan oleh komunikator melalui media (channel). Media ini akan membantu proses penyampaian pesan dari komunikator dan proses penerimaan pesan
oleh komunikan. Pesan/informasi yang sampai atau diterima dalam bentuk gelombang suara, tulisan, atau kode-kode tersebut diproses dan dipersepsikan oleh komunikan (decoding). Setelah dipersepsikan, komunikan akan sampai pada tingkat pemahaman (understanding) dan selanjutnya berespons terhadap pesan yang diterima sebagai umpan balik untuk komunikator. Respons yang diberikan oleh komunikan akan menstimulasi munculnya ide baru dan seterusnya ide atau informasi akan diproses kembali sebagai suatu siklus yang berulang. Model proses komunikasi ini dapat dilihat pada Gambar dibawah ini:

Model Proses Komunikasi Vecchio
Model Proses Komunikasi Vecchio

Penulis : 
Ns. Rika Sarfika, S.Kep., M.Kep

Ns. Esthika Ariani Maisa, S.Kep., M.Kep
Ns. Windy Freska, S.Kep., M.Kep