Bimbingan Konseling dan Layanan Bimbingan Konseling

Artikel - Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Layanan tersebut saat ini, pada saat jaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konsling dengan cara-cara yang lebih menarik, interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling. Baca SelengkapnyaMakalah Layanan Informasi Bimbingan Konseling.

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini kita hidup dalam era informasi global. Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu. Berbeda dengan era agraris dan industri, kemajuan suatu bangsa dalam era informasi sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas. Karakteristik masyarakat seperti ini lebih dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-basedsociety). Siapa yang menguasai pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam era global.

Makalah Layanan Informasi Bimbingan Konseling

Oleh karena itu, setiap negara berlomba untuk mengintegrasikan media, termasuk teknologi informasi dan komunikasi untuk semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk untuk membangun dan membudayakan masyarakat berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global.
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Layanan tersebut saat ini, pada saat jaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konsling dengan cara-cara yang lebih menarik,interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling
Pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan dari manusia untuk manusia dan oleh manusia (Prayitno, 1994). Proses Bimbingan dan Konseling seperti itu melibatkan manusia dan kemanusiaan sebagai totalitas yang menyangkut potensi-potensi dan kecenderungan-kecenderungannya, perkembangannya dinamika kehidupannya, permasalahan-permasalahannya dan interaksi dinamis antar berbagai unsur yang ada. Maka untuk dapat tercapainya pelayanan Bimbingan dan Konseling dibutuhkan pemahaman terkait pelayanan-pelayanan yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pelayanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan terhadap sasaran layanan baik secara individu maupun kelompok.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang :
1. Pengertian layanan Informasi Untuk Keperluan Bimbingan
2. Macam-macam layanan informasi untuk keperluan bimbingan

BAB II PEMBAHASAN
Layanan Informasi
1. Pengertian Layanan Informasi
Dalam menjalani kehidupan dan perkembangan diri, individu memerlukan berbagai informasi baik untuk keperluan kehidupannya sehari-hari, sekarang, maupun untuk perencanaan kehidupannya kedepan. Individu bisa mengalami masalah dalam kehidupannya di masa depan, karena tidak menguasai dan tidak mampu mengakses informasi.
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian layanan informasi diantaranya sebagai berikut:
Menurut Jogiyanto HM informasi secara umum didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan layanan informasi adalah layanan yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh individu. Informasi yang diperoleh individu sangat diperlukan agar individu lebih mudah dalam membuat perencanaan dan pengambilan keputusan.
Yusuf Gunawan mengatakan layanan informasi adalah layanan yang membatu siswa untuk membuat keputusan yang bebas dan bijaksana. Informasi tersebut harus valid dan dapat digunakan oleh siswa untuk membuat berbagai keputusan dalam kehidupan mereka.
Sedangkan menurut Tohrin mengungkapkan bahwa layanan informasi merupakan layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan. Layanan informasi juga bermakna usaha-usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan anak muda.
Sedangkan Prayitno dan Erman Amti menjelaskan bahwa layanan informasi adalah kegiatan memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian, layanan informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman dalam bimbingan dan konseling.
Dari berbagai pengertian tentang layanan informasi yang telah dikemukakan diatas dapatlah diartikan sebagia salah satu kegiatan bimbingan konseling yang mampu mencakup berbagai informasi, baik informasi pribadi, sosial, karier maupun belajar. Hal ini secara tidak langsung dapat menyelesaikan masalah yang dialami siswa secara keseluruhan. Layanan ini dapat menbah wawasan siswa, mengenali dirinya, dan mampu menata masa depannya sebaik mungkin.

2. Tujuan Layanan Informasi
Penguasaan akan berbagai informasi dapat digunakan untuk mencegah timbulnya masalah pemecahan suatu masalah, untuk memelihara dam mengembangkan potensi individu serta meningkatkan individu yang bersangkutan membuja diri dalam mengaktualisasikan hak-haknya. Ada beberapa pendapat mengenai tujuan layanan informasi, diantaranya sebagai berikut :
Menurut Yusuf Gunawan, ada dua tujuan layanan informasi yang bersifat umum dan khusus diantaranya sebagai berikut :
Tujuan layanan informasi yang bersifat umum adalah :
  1. Mengembangkan pandangan yang luas dan realistis mengenai kesempatan-kesempatan dan masalah-masalah kehidupan pada setiap tingkat pendidikan.
  2. Menciptakan kesadaran akan kebutuhan dan keinginan yang aktif untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai pendidikan, pekerjaan, dan sosial pribadi.
  3. Mengembangkan ruang lingkup yang luas mengenai kegiatan pendidikan, pekerjaan dan sosial budaya.
  4. Membantu siswa untuk menguasai teknik dan memperoleh dan menafsirkan informasi agar siswa semakin maju dalam mengarahkan dan memempin dirinya sendiri.
  5. Mengembangkan sifat dan kebiasaan yang akan membantu siswa dalam mengambil keputusan, yang produktif dan memberikan kepuasan pribadi.
  6. Menyediakan bantuan untuk membuat pilihan tertentu yang progresif terhadap aktivitas khusus sesuai dengan keamampuan bakat dan minat individu.


Sedangkan tujuan khusus dari Layanan Informasi adalah sebagai berikut :
  • Memberikan pengertian tentang lapangan pekerjaan yang luas dimasyarakat
  • Mengembangkan sarana yang dapat membantu siswa untuk mempelajari secara intensif beberapa lapangan pekerjaan atau pendidikan yang tersedia dan yang selektif
  • Membantu siswa agar lebih mengenal dekat dengan kesempatan kerja dan pendidikan dilingkungan masyarakat
  • Mengembangkan perencanaan sementara dalam bidang pekerjaan dan pendidikan yang didasarkan pada belajar eksplorasi sendiri
  • Memberikan teknik-teknik khusu yang dapat membantu para siswa untuk menghadapi kebutuhan-kebutuhan dan masalah-masalah setelah meningkalkan sekolah, seperti memperoleh pekerjaan, melanjutkan program berikutnya akan membentuk rumah tangga.
Sedangkan menurut Winkel, tujuan diberikannya layanan informasi adalah membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta dibidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan, dan bidang perkembangan pribadi sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri.
Bisa disimpulkan, bahwa tujuan layanan informasi adalah membekali siswa agar mampu merencanakan, dan memetuskan rencana masa sekarang  maupun masa depan dengan mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan bakat, kemampuan dan minatnya secara positif, objektif dan dinamis. Secara tidak langsung, hal ini dapat menyelesaikan masalah siswa baik masalah pribadi, sosial, belajar maupin karier.

3. Macam-macam Layanan Informasi
Macam-macam informasi yang menjadi isi layanan ini bervariasi. Demikian juga keluasan dan kedalamannya. Hal ini tergantung kepada kebutuhan pada peserta layanan(tergantung kebutuhan siswa). Informasi yang menjadi isi layanan harus mencakup seluruh bidang pelayanan bimbingan dan konseling.
Ada tiga macam layanan informasi menurut Budi Purwoko menjelaskan, jenis-jenis informasi yang penting bagi para siswa waktu masi sekolah, misalnya informasi tentang:
Kondisi fisik sekolah, fasilitas yang tersedia, guru-gurunya, para karyawan, bagian administrasi, dan sebagianya.
  • Informasi tentang program studi disekolahnya, yang bersumber dari kurikulum yang berlaku.
  • Informasi tentang cara belajar yang efesien, yang bersumber dari para pembimbingnyam
  • Informasi tentang usaha kesehatan sekolah yang bersumber dari doktor, perawat kesehatan
Sedangakn menurut Winkel dan Sri Hastuti memberikan gambaran bahwa data fakta yang disajikan kepada siswa sebagai informasi biasanya dibedakan atas tiga tipe dasar, yaitu :
  • Informasi tentang pendidikan sekolah yang mencakup semua data mengenai variasi program pendidikan sekolah dan pendidikan prajabatan dari berbagai jenis, mulai dari semua persyaratan penerimaan sampai dengan bekal yang dimiliki pada waktu tamat.
  • Informasi tentang dunia pekerjaan yang mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada dimasyarakat, mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan, mengenai persyaratan tahap dan jenis pendidikan, mengenai sistem klasifikasi jabatan, dan mengenai prospek masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat akan corak pekerjaan tertentu.
  • Informasi tentang proses perkembangan manusia mencakup semua data dan fakta mengenai tahap-tahap perkembangan serta lingkungan hidup fisik dan psikologis, bersama dengan hubungan timbal balik antara perkembangan kepribadian dan pergaulan sosial diberbagai lingkungan masyarakat.


Depdiknas juga berpendapat bahwa tujuan layanan informasi adalah:
  • Informasi pendidikan, meliputi data dan keterangan yang valid dan berguna tentang kesempatan dan syarat-syarat berkenaan dengan bebagai jenis pendidikan yang ada sekarang dan yang akan datang.
  • Informasi jabatan, meliputi penyampaian tentang, pengetahuan dan penghayatan tentang pekerjaan atau jabatan yang akan dimasuki.
  • Informasi sosial budaya adalah informasi yang berhubungan dengan masalah- sosial budaya yang perlu dipahami oleh siswa untuk menyusaikan diri dan membuat keputusan.

Sedangkan menurut Prayitno dan Erman Amti, jenis-jenis layanan informasi dibedakan tiap tingakatan khususnya memasuki SMA/SMK/MA ialah :
  • Jurusan atau program yang telah disediakan 
  • Mata pelajaran dan pembidangnya, seperti mata pelajaran umum, persiapan keperguruan tinggi, keterampilan
  • Hubungan antara satu jurusan atau program dengan pekerjaan atau kegiatan dimasyarakat yang lebih luas
  • Tersedianya latihan-latihan khusus
  • Jadwal kegiatan belajar dan latihan
  • Kegiatan ko dan ekstrakulikuler 
  • Tuntutan pengembangan sika kebiasaan belajar
  • Peraturan sekolah,hak dan kewajiban siswa
  • Fasilitas sumber belajar
  • Pelayanan bimbinga dan konseling
  • Fasilitas penunjang(pelayanan kesehatan, makanan, bursa, buku/alat-alat pelajaran beasiswa
  • Kemungkinan melanjutkan keperguruan tinggi
  • Ingin bekerja  
  • Keadaan fisik sekolah
  • prosedur penerimaan


Bisa disimpulkan bahawa macam-macam layanan informasi adalah materi layanan informasi pada dasarnya tidak terbatas. Khusus dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, layanan informasi yang diberikan kepada siswa dibedakan menjadi empat bidang yaitu, informasi dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier. Namaun demi tercapainya tujuan dari layanan informasi maka materi informasi sebaiknya disesuaikan dengan tujuan dari pelaksanaan layanan informasi itu sendiri.

4. Metode Layanan Informasi
Layanan informasi diselenggarakan secara langsung dan terbuka oleh pembimbing atau konselor kepada seluruh siswa disekolah. Metode yang digunakan bervariasi serta flexibel dapat digunakan melalui format klasikal maupun kelompok. Format mana yangakan digunakan tergantung jenis informasi dan karakteristik peserta layanan. Beberapa teknik yang bisa digunakan untuk layanan informasi menurut beberapa ahli, diantarax sebagai berikut :
Menurut Prayitno dan Erman Anti, dalam pemberian layanan informasi kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti metode ceramah, diskusi, panel, wawancara, karya wisata, alat-alat peraga, dan alat-alat bantu lainnya, buku paduan, kegiatan sanggar karier, dan sosiodrama.
Sementara menurut Tim Pengembangan MKDK IKIP semarang menjelaskan bahwa teknik yang digunakan dalam layanan informasi adalah sebagi berikut:
  • Ceramah
  • Diskusi, atau tanya jawab
  • Bacaan buju, selebaran dan brosur
  • Gambar, slide, pemutaran flim
  • Karyawisata
  • Melalui mata pelajaran tertentu
  • Melalui kelas khusu
  • Hari karier    
  • Hari perguruan tinggi
  • Wawancara dalam rangka konseling.


5. Pelaksanaan Layanan Informasi
Pelaksanaan layanan informasi menempuh tahapan-tahapan sebagai berikut:
  • perencanaan : Identifikasi kebutuhan akan informasi bagu calon peserta layanan, menetapkan materi sebagai isi layanan, menetapkan subjek, menetapkan narasumber, menyiapkan prosedur, perangkat dan media layanan dan menyiapkan kelengkapan administrasi.
  • pelaksanaan : Mengorganisasikan kegiatan layanan, mengoptimalkan penggunaan metode dan media.
  • Evaluasi : Menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur evaluasi, menyusun instrumen evaluasi, mengapliskasikan instrumen evaluasi, mengelolah hasil aplikasi instrument
  • Analisis hasil evaluasi : Menetapkan norma atau standar evaluasi, melakukan analisi, menafsirkan hasil analisis
  • Tindak lanjut : Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, mengkomunikasikan rncana tindak lanjut kepada pihak terkait dan melaksanakan rencana tindak lanjut f.Laporan : Menyusun laporan layanan informasi, menyampaikan laporan kepada pihak  terkait dan mendokumentasikan laporan


Peran Layanan Informasi Dalam Memantapkan Jurusan 
Guru bimbingan konseling harus mengoptimalkan pelaksanaan peminatan jurusan agar masalah tidak berpengaruh terhadap siswa.Adapun pelaksaan adalah :
  • Menyelenggarakan pendampingan dalam pembelajaran sesuai dengan peminatan peserta didik dengan cara memeberikan layanan konseling individual,konselinh kelompok, bimbingam kelompok, dan bimbingan klasikal.
  • Menyelenggarakan pengembangan penyaluran potensi peserta didik dengan cara melakukan kegiatan paraktik danatau magang bekerjasa dengan dunia usaha dan dunja usaha serta lembaga terkait.
  • Menyelenggarakan evaluasi penyelenggaraan program pemintan dan tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk pengembangan potensi peserta didik dengan memperhatikan kesempatan yang ada
  • Bekerjasama dengan guru mata pelajaran, dan pendidik lainnya, melakukan pembinaan dan pengembangan serta penyaluran potensi peserta didik secara optimal

Dengan demikian siswa akan terarahkan dan memantapkan pilihannya dan mampu memuaskan diri pribadinya sesuai dengan minatnya.

BAB III PENUTUP
Layanan informasi adalah layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (klien). Klien tidak hanya peserta didik tetapi bisa juga orang tua atau wali.
Layanan informasi, secara umum sama dengan layanan orientasi bermaksud untuk memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Layanan orientasi dan informasi merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman pelayanan bimbingan dan konseling. Selain itu akan dapat menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi bimbingan dan konseling lainnya dalam kaitan antara bahan-bahan orientasi dan informasi itu dengan permasalahan individu.

DAFTAR PUSTAKA
Amti,Erman &marjohan,1991,bimbingan konseling,Jakarta:p2tk,ditjen Dikti Depdikbud.
Depdiknas. (2003). Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Puskur Balitbang.
Syamsu Yusuf L.N. (2005). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah/Madrasah. Bandung : CV Bani Qureys.
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas.
———-, dkk. 2004. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling,Jakarta : Rineka Cipta.
Sadiman, Arief. Dkk. 2002. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.