Arti Distribusi Lag dan Peranan Lag dalam Ekonomi | SPSS


Pada analisis regresi, yang menggunakan data time series odel regresi tidak hanya variable x pada waktu t, tetapi juga variable bebas x waktu (t.i) yang di sebut dengan variable lag. Pada ekonomi, biasanya yang terjadi tidak langsung/seketika itu juga namun Y merespon untuk X dengan jarak waktu. Waktu yang di perlukan dalam realsi di sebut lag. Beberapa contoh, Kredit perkebunan pemberian kredit dari suatu banj pada perkebunan karet untuk keperluan investasi, Namun pengaruh kredit (X) yang akan  di rasakan oleh produksi (Y) waktu. Mungkin perubahan akan di rasakan oleh X, akan memerlukan 1 tahun (t-1), 2 tahun (t-2), 5 tahun (t-5), 10 tahun (t-10), sehingga akan

yt = a + b Xt-1, bed log 1 tahun
yt = a + b Xt-2, bed log 2 tahun
yt = a + b Xt-5, bed log 5 tahun
yt = a + b Xt-10, bed log 10 tahun
Xt-1, Xt-2, Xt-5, Xt-10, = lag variable

1.    Pupuk impor dan produksi padi
Pupuk yang di impor baru akan di pakai untuk menanm padi untuk 1 atau 2 tahun nenditeny, sehingga, analisis regresnya antar produks padi (Y) terjadap impor pupuk (X) menjadi :
Yt = a + b Xt-1
Yt = a + b Xt-2
2.    Fungsi konsumsi
Seseorang  menerima kenaikan gaji 200 ribu setahun dengan di anggap kenaikan ini di pertahankan sama, bagaimana pengaruh kenaikan gaji terhadap konsumsi. Biasanya, kenaikan gaji/pendapatan yang terjadi tidak segera tergesa-gesa di habiskan dalam pengeluaran konsumsi ketika menerima kenaikan 100 ribu, kemungkinan pada tahun itu, juga bersangkutan mengeluarkan 80 ribu (ti) setahun kemudian (t2) mengeluarkan 60 ribu, tahun berikutnya (t3) mengeluarkan 70 ribu dan sisanya di tabung.
Pada akhir tahun ke 3 pengeluaran konsumsi (80 + 60 + 40) = 8o ribu sisanya 20 ribu untuk di tabung. Maka dapat di rumuskan :
Yt = konstan + 0,4 Xt + 0,3 Xt-2 + εt
Y = pengeluaran
X = pendapatan
Dengan dalam model distribusi lag dapat di tulis sebgai berikut :
Yt = A + BoXt + B1Xt-1 + B2Xt-2 + BkXt-k + ε


                           Gambar distribusi beda kala.

Koefisien Bo di sebut short run/impact multiplier atau pengaruh multiplier jangka pendek. Koefisian ini memberikan perubahan pada nilai Y yang mengikuti penambahan 1 unit dalam variable bebas. B1, B2 . . .Bk : delay/interim multiplier/ pengaruh multiplier yng termuda, karena koefisien mungkin pengaruh nilai rata2 ? karena perubahan 1 unit dalam variable X.

3.    Hubungan lag dan harga
Inflasi merupakan peningkatan harga secara umum akibat tingkat/laju penambahan  suplai lag melebihi permintaan lag Pengaruh inflasi tidak akan di rasakan langsung namun di perlukan waktu ( lag of time ).

a.    Alasan adanya lag
1). Alasan psikologis
Adanya unsur kebiasaan dalam pola konsumsi, seseorang yang mendapat kenaikan pendapatan, tidak langsung dan merubah kehidupannya. Seperti contoh, seseorang yang mendapat undian 500 juta, tidak langsung akan menjadi hidup mewah, seperti makan mahal, membeli mobil mahal. Perubahan yang akan terjadi, mungkin malah di anggap buruk. Seperti akan dikucilkan, sok gagah dan sebagainya. Hal yang akan terjadi mungkin dengan adanya kenaikan pendapatan,pola hidupnya akan berubah , secara pelan – pelan, seperti rekreasi ke tempat mahal, mengunjugi konser, dll.

2). Alasan teknologis
Dalam suatu perusahaan, di perlukan sistm yang membuat perusahaan menghasilkan outout yang maksimal, dengan input yang sesuai jika suatu saat harga model (capital) relative turun di banding K (labour), maka di inginkan perusahaan tersebut akan mensubsitusi tenaga kerja dengan mesin-mesin dan berubah dan padat harga (labour intensive) menjadi padat model (capital intersive), namun, pimpinan perusahaan tidak akan langsung menjadi terasa dengan mesin, namun di perlukan waktu (lag), apalagi jika penurunan yang terjadi hanya sementara.

3). Alasan intitusi/kelembagaan
Seseorang yang mendepositokan uangnya selama 24 bulan tindakan langsung memindahkan uangnya apabila tingkat bunga di war bank mengalani kenaikan yang lebih tinggi daripada bunga deposito maka dia bersedia untuk membayar denda.

b.    Estinesi distribusi lag model.
Ada 2model distibusi lag yang mencakup suatu var bebas X. Infinite lag Yt= A + BoXt + B1Xt-1 + B2Xt-2 + . . . + ε  Model ini menegaskan panjang kala,panjang kala sebesar K, di sebutkan.

4). Estimasi ad-hoc untuk model distibusi lag.
Dalam estimasi ini, variable bebas Xt, di angga “non-stocha” artinya dari sampel à sampel atau repested sample, tidak berkordinasi dengan kesalahan penganggu atau error εt, makan Xt-1. Xt-2 juga di anggap non-stockastic. Dengan prinsip tersebut, Alt dan timbergen menggunakan model Ols = ordinaly least square. Mereka berpendapat pada model

Yt = A + BoXt + B1Xt-1 +B2Xt-2 + …….+ εt

Memperhatikan koefisien harus di lakukaan secara berurutan (sequentially), yaitu mula-mula membuat regresi Y terhadap Xt dan Xt-1, kemudian Yt, terhadap Xt, Xt-1, Xt-2 dst. Prosedur tersebut akan berhenti apabila koefisien regresi lag variable. Sudah mulai tidak signifikan atau nyata  dan atau koefisien dan paling tidak variable bebas tanda koefisien dan paling tidak 1 variabel bebas berubah tanda dari positif ke negative dan sebaliknya. Alt telah membuat regresi konsumsi BBM (Y) terhadap pesanan-pesanan baru (X)*). Berdasarkan data kuantal pada periode 1930-1939, hasilnya sebagai berikut :
Yt = 8,37 + 0.071 Xt
Yt = 8,27 + 0.111 Xt + 0,064 Xt-1
Yt = 8,27 + 0,109 Xt + 0,07 Xt-1 – 0.055 Xt-2
Yt = 8,27 + 0,108 Xt + 0,036 Xt-1 + 0,022 Xt-2 – 0,020 Xt-3

Guesi kedua adalah yang berubah Karena 2 persamaan terakhir koefisien Xt-2, tandanya tidak stabil lagi (dari minus à plus).
            Kelemahan pada model ini adalah pertama, tidak ada petunjuk berapa panjang beda kala. Kedua, adanya degree of freedom (derajat kebebasan) yang hilang sehingga menyebabkan hasil analisis statistic secara induktif, dan pengujian hipotesis dan interval yang meragukan. Ketiga, dalam data time series ekonomi, nilai varian lag, cenderung memiliki koreksi yang hygi , sehingga menimbulkan masalah kolinearitas ganda (multikolinearitas).


SPSS