Makalah Fungi atau Jamur, Dalam hidup ini, kita selalu dikelilingi dengan spesies-spesies makhluk hidup yang beranekaragam salah satunya adalah fungi. Fungi ada yang bersifat menguntungkan dan ada pula yang bersifat merugikan. Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. contohnya, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu yang lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. tapi, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hidup ini, kita selalu dikelilingi dengan
spesies-spesies makhluk hidup yang beranekaragam salaah satunya fungi.
Fungi ada yang bersifat menguntungkan
dan ada pula ya ng bersifat merugikan. Kita telah mengenal jamur dalam
kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu
disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertenatu, pada kondisi tertentu
yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul
pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun,
jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam
medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
Fungi akan tereus menjadi bahan bagi penelaah
ilmiah dasar, terutama yang berkaitan dengan morfogenesis. Mereka akan menjadi
sangt penting di dalam proses-proses komersial
untuk menyediakan produk-produk yang bermanfaat, termasuk antibody
seperti penisilin.
Berdasarkan hal di atas , maka penulis tertarik untuk lebih
mendalami dan mengidentifikasi tentang fungi dan peranannya. Oleh karena itu
dalam makalah ini penulis membahas tentang ciri fungi, klasfikasi fungi,
reproduksi fungi, dan peranan dalam kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah ini yang berjudul “Fungi dan Peranan Yang Ditimbulkan”, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang berkaitan dengan makalah ini sebagai berikut:
Berdasarkan latar belakang makalah ini yang berjudul “Fungi dan Peranan Yang Ditimbulkan”, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang berkaitan dengan makalah ini sebagai berikut:
1.
Bagaimana ciri-ciri fungi?
2.
Bagaimana klasfikassi fungi?
3.
Bagaimana reproduksi fungi?
4.
Bagaimana peranannya dalam kehidupan manusia?
C. Tujuan
Beberapa tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut:
Beberapa tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut:
- Untuk mengetahui cirri-ciri
fungi
- Untuk mengetahui tentang
klasfikasi fungi
- Untuk mengetahu tentang
reproduksi fungi
- Untuk mengetahui tentang
peranan fungi dalam kehidupan manusia
D. Manfaat
Beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari penulisan makalah yang berjudul “Fungi dan Peranannya” yaitu
sebagai berikut:
1.
Manfaat bagi Penulis
Dengan penulisan makalah ini, penulis mendapat pengalaman dan ilmu pengetahuan tentang fungi dan peranannya
Dengan penulisan makalah ini, penulis mendapat pengalaman dan ilmu pengetahuan tentang fungi dan peranannya
2. Manfaat Umum
Dapat dijadikan bahan referensi dan sumber informasi bagi pembaca, terutama bagi kalangan pelajar. pembaca mendapatkan informasi tentang fungi.
Dapat dijadikan bahan referensi dan sumber informasi bagi pembaca, terutama bagi kalangan pelajar. pembaca mendapatkan informasi tentang fungi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Fungi
Fungi atau cendawan adalah organism heterotrof . Mereka memerlukan senyawa organic untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organic mati yang terlarut, mereka disebut safrofit. Safrofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kmia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat menguntungan kita bilamana membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lain. Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak).
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
Fungi atau cendawan adalah organism heterotrof . Mereka memerlukan senyawa organic untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organic mati yang terlarut, mereka disebut safrofit. Safrofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kmia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat menguntungan kita bilamana membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lain. Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak).
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
B. Morfologi Fungi
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Pada umumnya sel kamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tiddak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangay beragam ukuranya, berkisar antara 1 sampai 5 µm lebar dan panjangnya dari 5 sampai 30 µm tau lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas.
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Pada umumnya sel kamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tiddak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangay beragam ukuranya, berkisar antara 1 sampai 5 µm lebar dan panjangnya dari 5 sampai 30 µm tau lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas.
Tubuh atau talus,
pada dasarnya memiliki dua bagian : miselium dan spora (sel resisten, istirahat
atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filament yang dianmakan
hifa. Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10µm, dibandingkan dengan sel bakteri yang
biasanya berdiameter 1 µm.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari
dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa.
Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa.
Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria,
dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula
hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik
dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan
pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur
yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang
merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus
jaringan substrat.
Ada tiga macam morfologi hifa, yaitu :
Ada tiga macam morfologi hifa, yaitu :
- Aseptat atau senosit. Hifa
seperti ini tidak mempunyai dindingsekat atau septum.
- Septet dengan sel-sel uninukleat.
Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi nucleus
tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang
memungkinkan perpindahan nucleus atau sitoplasma dari satu ruang ke ruang
lain. Sungguhpun setiap ruang suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi
oleh suatu membrane sebagaimana halnya pada sel yang khas.
- Septet dengan sel-sel multinukleat. Septum membagi
hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari satu nucleus dalam setiap ruang.
Miselium dapat vegetative (somatic) atau reprodutif.
Beberapa hifa dari miselium somatic menembus ke dalam medium untuk mendapatkan
zat makanan. Miselium reproduksi bertanggungjawab untuk pembentukan spora dan
biasanya tumbuh meluar ke udara dari mideum.
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun,
berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan.
Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui
hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur
merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan
karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu
diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat
parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat
Parasit obligat merupakan sifat jamur
yang hanya dapat hidup pada inangnya,sedangkan di luar
inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang
menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
Parasit fakultatif adalah jamur yang
bersifat parasit jika mendapatkan inang yang, tetapi bersifat saprofit jika
tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
Saprofit merupakan jamur pelapuk
dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya
dari organisme yang telah mati seperti kayu
tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehinggamudah diserap
oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik
dalam bentuk sederhana yang oleh
inangnya.
Cara hidup jamur lainnya
adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain
menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat
dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman
kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada
bermacammacam lingkungan dan berasosiasidengan banyak organisme. Meskipun
kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi
dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau
saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
Secara alamiah jamur berkembang biak
dengan berbagai cara, baik secara aseksual dengan pembelahan, penguncupan, atau
pembentukan spora, dapat pula secara seksual dengan peleburan nucleus dari dua
sel induknya. Pada pembelahan, suatu sel membagi diri untuk membentuk dua sel
anak yang serupa. Pada penguncupan, suatu sel anak tumbuh dari tonjolan kecil
pada sel inang.
Spora aseksual, yang berfungsi untuk
menyebarkan spesies dibentuk dalam jumlah besar. Ada banyak macam spora
aseksual, yaitu:
- Konidiospora atau konidium.
Konidium
yang kecil dan bersel satu disebut mikrokonidium. Konidium dibentuk di ujung
atau di sisi sutu hifa.
- Sporangiospora. Spora bersel
satu ini terbentuk di dalam kantung yang disebut sporangium di ujung hifa
khusus.
- Oidium tau artrospora. Spora
bersel satu ini terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa.
- Klamidospora. Spora bersel satu
yang berdinding tebal ini sangat resisten terhadap keadaan yang buruk,
terbentuk dari sel-sel hifa somatic.
- Blastospora. Tunas atau kuncup
pada sel-sel khamir disebut blastospora.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium
dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami,
yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap
pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami
(peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing
induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti
dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan
hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang
segera melakukan pembelahan meiosis.
Ada beberapa tipe spora seksual, yaitu:
1. Askospora
Spora bersel satu ini
terbentuk didalam pundi atau kantung yang dinamakan askus. Biasanya terdapat
delapan askospora di dalam setiap askus.
2. Basidiospora
Spora bersel satu ini
terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
3. Zigospora.
Zigospora adalah spora
besar berdindiing tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara
seksual serasi, disebut juga gametangia.
4. Oospora
Oospora terbentuk
didalam struktur betina khusus yang disebut ooginium. Pembuahan telur, oosfer,
oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium menghasilkan oospora.
Spora aseksual dan seksual dapat dikitari oleh struktur pelindung
yang sangat terorganisasi yang disebut tubuh buah. Tubuh buah aseksual
diantaranya ialah aservulus dan piknidium. Tubuh buah seksual yang umum disebut
peritesium dan apotesium.
E. Klasfikasi
Fungi
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak
mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur
ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang
disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium.
Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara
generatif.
Fungi dibagi atas 6 divisio yaitu :
1. Myxomycotina (Jamur lendir)
Myxomycotina merupakan jamur yang
paling sederhana. Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir)
yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu sporakembara yang disebut
myxoflagelata. Contoh spesies : Physarum
polycephalum.
2. Oomycotina
Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti. Reproduksi:
Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti. Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
- Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai
ikan, serangga darat maupun
serangga air
- Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada
kentang.
3. Ascomycotina
Anggota kelas ini dicirikan
oleh pembentukan askus yang merupakan tempat dihasilkannya askospora. Beberapa
askomiset membentuk tubuh buah yang melingdungi askus bersama
askospors.kebanyakan dari spesies ini hidup saprofit. Secara aseksual
ascomycotina ini memperbanyak diri dengan
pembelahan biner melintang dan bertunas.
Organism ini dapat hidup sebagai saprofit pada
selaput-selaput lender pada kebanyakan orang tanpa menyebabkan penyakit. Namun
demikian, apabila inangnya lemah karena suatu penyakit akan menyababkan
infeksi.
Contoh spesies:
- Sacharomyces cerevisae: sehari-hari dikenal sebagai
ragi. berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol. Mampu mengubah
glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses
fermentasi.
- Neurospora sitophila: jamur oncom.
- Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum penghasil
antibiotika penisilin.
- Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti berguna
untuk mengharumkan keju.
- Aspergillus oryzae untuk membuat sake dan kecap
- Aspergillus wentii untuk membuat kecap
- Aspergillus flavus hidup pada biji-bijian, flatoksin salah
satu penyebab kanker hati.Þmenghasilkan racun aflatoksin
- Claviceps purpurea hidup sebagai parasit padabakal
buah Gramineae.
4. Basidiomycotina
Basidiomycotina
dicirikan oleh adanya basidispora yang terbentuk di luar pada ujung atau sisi
basidium. Basidiomycotina yang banyak dikenal meliputi jamur, jamur papan pada
pepohonan, dan jamur karat serta jamur gosong. Basidiokraf yang mengandung
basidia bersama basidiosporanya. Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium
sebagaibadan penghasil spora. Kebanyalcan
anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
- Volvariella volvacea : jamur merang, dapat dimakan dan
sudah dibudidayakan
- Auricularia polytricha : jamur kuping, dapat dimakan dan
sudah dibudidayakan
- Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh penyebab
penyakit cacar daun teh atau blister blight.
- Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah
subtropics
- Ustilago maydis : jamur api, parasit pada jagung.
- Puccinia graminis : jamur karat, parasit pada
gandum
5. Deutromycotina
Kelas ini meliputi jamur
yang tingkat reproduksinya seksualnya belum ditemukan. Sebagian besar jamur
yang patogenik pada manusia adalah deuteromycotina. Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur
tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan
pasti cara pembiakan secara generatif.
Mereka seringkali
membentuk spora aseksual beberapa macam di spesies yang sama, sehingga dapat
membantu dalam mengidentifikasikannya di laboratorium. Disamping fase
saprofitik yang berbentuk miselium, banyak di antaranya mempunyai fase
parasitic.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan
generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui
pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora
sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis)
disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab
penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit
kurap.
F. Peranan Fungi dalam
Kehidupan Manusia
Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam ekosistem jamur dan bakteri berperan sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis jamur dapat dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman, disamping itu jamur ada juga yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut ini beberapa jamur yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan manusia.
1. Jamur yang menguntungkan adalah sebagai berikut:
2. Jamur yang merugikan antara lain sebagai berikut:
BAB III
Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam ekosistem jamur dan bakteri berperan sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis jamur dapat dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman, disamping itu jamur ada juga yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut ini beberapa jamur yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan manusia.
1. Jamur yang menguntungkan adalah sebagai berikut:
- Rhizopus Oryzae, untuk pembuatan tempe
- Mucor Javanicus, untuk pembuatan tape.
- Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman alcohol.
- Aspergillus oryzae, untuk pembuatan roti
- Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap
- Penicillum notatum dan penicillum chrysogenum, menghasilkan antibiotic.
2. Jamur yang merugikan antara lain sebagai berikut:
- Aspergillus flavus, menghasilkan racun aflatoksin
- Aspergillus fumigates, penyebab pennyakit paru-paru pada burung
- Exobasidium vexans, parasit pada tanaman the.
- Amanita phalloides, menghasilkan racun balin.
- Epidermophyton flocosum, penyebab penyakit kaki atlet.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah makalah ini, maka penulis menyimpulkan bahwa :
Berdasarkan rumusan masalah makalah ini, maka penulis menyimpulkan bahwa :
- Cirri-ciri dari fungi yaitu sel jamur bersifat eukariotik, jamur bersifat heterotrof, makanan diperoleh dari lingkungannya, memiliki hifa.
- Jamur dikelompokkan menjadi 6 divisio yaitu: Myxomycotina, oomycotina, ascomycotina, basidiomycotina, dan deutromycotina
- Fungi memperbanyak diri secara vegetative dan secara generative.
- Fungi sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam ekosistem jamur dan bakteri berperan sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis jamur dapat dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman, disamping itu jamur ada juga yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
B. Saran
Beberapa
saran penulis berkaitan dengan makalah ini sebagai berikut:
- Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
- Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai judul makalah ini.
- Diharapakan makalah ini dapat menambah literatur pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Burus,
Tony. 2005. Dermatologi. Jakarta: Erlangga.
Pelczar,
Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Gandjar,
Indrawati, dkk..2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Gillespie,
Stephen. 2008. At a Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi. Jakarta: Erlangga.
Brooks,
Geo F.,dkk..2005. Mikrobiologi
Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika.
Karim,
Murniah. 2007. Biologi. Makassar: UNM Press.
Suwarno.
2009. “Dasar-dasar Mikrobiologi”.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Yani,
Riana. Musarofah. Dkk. 2009. “Biologi Kelas 10”. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Widayati,
Sri. Rochmah, Siti Nur. Zubedi. 2009. “Biologi Kelas 10”. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Subardi.
Nuryani, Pranomo, Shidiq. 2009. “Biologi Kelas 10”. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Anonim.2007. Jamur.