Makalah Dinamika Planet dan Tata Surya, Jagat raya, alam semesta, atau antariksa adalah ruang yang meluas ke segala arah dan memiliki batas-batas yang belum dapat diketahui Jagat raya diduga berbentuk melengkung dan dalam keadaan memuai Jagat raya terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem-sistem bintang yang berjumlah ribuan. Galaksi-galaksi terdiri atas benda-benda langit, yang membentuk sistem bintang yang kecil-kecil. Jadi, Jagat raya adalah ruang yang maha luas, yang tak dapat diketahui atau dibayangkan luasnya, namun memiliki batas-batas, berbentuk, melengkung, dan dalam keadaan memuai.
Dinamika Planet dan Tata Surya |
1.1. Latar Belakang
Tata
Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas
sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang
terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan
buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips,
lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet)
lainnya.
Berdasarkan
jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya
ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta
km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta
km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta
km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km).
Sejak pertengahan 2008, ada lima obyek angkasa yang diklasifikasikan
sebagaiplanet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih
jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415
juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet
kelima), Pluto (5.906 juta km ; dulunya diklasifikasikan sebagai
planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km),
danEris (10.100 juta km).
Enam
dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi
oleh satelit alami, yang biasa disebut dengan “bulan” sesuai
dengan Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian
luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan
partikel lain.
1.2.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan mengenal Dinamika
Planet dan Tata Surya !
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Planet Bumi (Jagat Raya)
Jagat
raya, alam semesta, atau antariksa adalah ruang yang meluas ke segala arah dan
memiliki batas-batas yang belum dapat diketahui Jagat raya diduga berbentuk
melengkung dan dalam keadaan memuai Jagat raya terdiri atas galaksi-galaksi
atau sistem-sistem bintang yang berjumlah ribuan. Galaksi-galaksi terdiri atas
benda-benda langit, yang membentuk sistem bintang yang kecil-kecil. Jadi, Jagat
raya adalah ruang yang maha luas, yang tak dapat diketahui atau dibayangkan
luasnya, namun memiliki batas-batas, berbentuk, melengkung, dan dalam keadaan
memuai.
A. Teori Terbentuknya Jagat Raya
1. Teori Ledakan Besar
(The Big Bang Theory)
Ø Jagat
raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis besar
pula yang mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena danya reaksi pada inti
massa. Akibat ledakan itu, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan
terpental menjauhi pusat ledakan. Setelah milyaran tahun kemudian,
bagian-bagian yang terpental itu membentuk kelompok-kelompok yang kita kenal
sebagai galaksi-galaksi.
2. Teori Mengembang dan
Memampat (The Oscillating Theory)
Ø Jagat
raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa
ekspansi/mengembang yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada
tahap ini terbentuk galaksi, tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30
milyar tahun. Lalu galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan
meredup, kemudian mempat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas yang
sangat tinggi. setelah memampat, maka mengembang, kemudian memampat lagi.
B. Galaksi Dalam Jagat Raya
Ø Galaksi
adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem yang terdiri atas satu atau
lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda
angkasa lainnya sebagai anggotanya yang bergerak mengelilinya secara teratur
Ø Di
dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas
bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, yang anggotanya mempunyai gaya tarik
menarik (gravitasi)
Ciri-ciri
galaksi adalah sbb :
- Galaksi mempunyai cahaya sendiri, bukan cahaya pantulan
- Galaksi-galaksi lain dapat terlihat berada di luar galaksi Bimasakti
- Jarak antara galaksi yang satu dengan galaksi yang lain sejauh jutaan tahun cahaya
- Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu, misalnya spiral, elips, dan tidak beraturan
Galaksi dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
- Galaksi Spiral. Galaksi Jenis ini berbentuk seperti roda atau kincir, dengan lengan-lengan berbentuk spiral keluar dari pusat yang terang (jumlahnya kira-kira 60%).
- Galaksi Spiral Berpalang. Lengan-lengan spiral galaksi jenis ini keluar dari bagian ujung suatu pusat yang berbentuk memanjang. Kira-kira 18% dari jumlah galaksi merupakan galaksi spiral
- Galaksi Elips. Galaksi jenis ini berbentuk elips, mulai dari berbentuk bulat hingga berbentuk sangat lonjong (jumlahnya kira-kira 18%)
- Galaksi Tak Beraturan. sekitar 4% dari jumlah galaksi di alam semesta berbentuk tak beraturan atau tidak memiliki bentuk tertentu.
C. Nebula
Nebula adalah kabut atau awan debu dan gas yang bercahaya dalam suatu kumpulan sangat luas.
ada 2 macam nebula, nebula gas dan nebula spiral.
nebula spiral adalah galaksi yang juga seperti Bima Sakti, terdiri atas ratusan juta sampai milayaran bintang, dan berada amat jauh dari kita, jauh di luar Bima Sakti.
Nebula adalah kabut atau awan debu dan gas yang bercahaya dalam suatu kumpulan sangat luas.
ada 2 macam nebula, nebula gas dan nebula spiral.
nebula spiral adalah galaksi yang juga seperti Bima Sakti, terdiri atas ratusan juta sampai milayaran bintang, dan berada amat jauh dari kita, jauh di luar Bima Sakti.
D. Rasi Bintang
Rasi bintang atau Konstelasi Bintang adalah kelompok bintang-bintang yang membentuk pola tertentu dan letaknya berdekatan contoh : bintang alfa, beta, gamma, dan delta.
E. Bintang (The Star)
Bintang adalah benda angkasa berbentuk bulat yang mempunyai cahata sendiri.
2.2. Tata Surya (The Solar System)
Tata
surya adalah suatu sistem di jagat raya yang terdiri atas matahari sebagai
pusatnya dan planet-planet (termasuk planet Bumi), satelit-satelit alam
(misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lainnya
sebagai anggotanya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada
orbit atau garis edarnya masing-masing.
A.
Teori Terjadinya Tata Surya
1.
Teori Nebula (Kant and Laplace)
Menurut Imanuel Kant : Tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang sangat lambar ini menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, dan yang kecil terbentuk di sekitarnya. Lalu, karena proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan berpijar dan bersuhu tinggi yang disebut Matahari.
Menurut Pierre Simon Laplace : Tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena perputaran yang sangat cepat ini, terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda, kemudian bagian-bagian itu mendingin membentuk planet, sedangkan bola gas asal dinamakan matahari.
Menurut Imanuel Kant : Tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang sangat lambar ini menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, dan yang kecil terbentuk di sekitarnya. Lalu, karena proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan berpijar dan bersuhu tinggi yang disebut Matahari.
Menurut Pierre Simon Laplace : Tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena perputaran yang sangat cepat ini, terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda, kemudian bagian-bagian itu mendingin membentuk planet, sedangkan bola gas asal dinamakan matahari.
2.
Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlain)
Tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.
Tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.
3. Teori Pasang Surut (Jeans and Jeffreys)
Tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk sepetti cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari, sehingga lama-kelamaan mendingin membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.
4. Teori Bintang Kembar (Lyttleton)
Pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya mengelilingi. Lalu, pada suatu waktu, melintas bintang lainnya dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.
5. Teori Awan Debu (Weizsaecker dan Kuiper, F.L Whippel dan Hannes Alven)
Menurut Weizsaecker dan Kuiper : Tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas (hidrogen dan helium). Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepan dan teratur, sehingga terbentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung menjadi matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi planet-planet.
f. Hipotesis Peledakan Bintang (Fred Hoyle)
kemungkinan matahari memiliki kawan sebuah bintang dan pada mulanya berevolusi satu sama lain. Ada juga diantaranya yang memadat dan mungkin terjerat ke dalam orbit matahari.
g. Hipotesis Kuiper (Gerard P. Kuiper)
2 pusat yang memadat berkembang dalam suatu awan antar bintang yang mengandung gas hidrogen. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang lainnya, kemudian memadat menjadi bintang tunggal, yaitu matahari. Selanjutnya, kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang disebabkan oleh adanya gaya tarik dari massa yang lebih besar, menyebabkan awan yang lebih kecil terpecah menjadi awan-awan kecil yang disebut protoplanet, dan setelah waktu yang lama, menjadi planet-planet yang sekarang ini.
2.3. Bumi Dan Lapisan-Lapisan Bumi
Bumi
diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Bumi merupakan
planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari.
Jarak Bumi dengan matahari sekitar 150 juta km.Bumi berbentuk bulat dengan
radius ± 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh
berbagai jenis makhluk hidup.permukaan Bumi terdiri atas daratan dan lautan.
Bentuk Bumi agak pipih di kedua kutubnya, bergaris tengah ekuatorial 7.923mil,sedangkan antar kutub 7.900 mil. Berat jenisnya 5,5 dan beratnya 6,6 × 1.021 ton. Inti dalam Bumi tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil, mantel Bumi 1.800 mil, dan lapisan lithosfer 20 mil. Lapisan Bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi 71 % muka Bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter, sedangkan lapisan yang berupa gas disebut atmosfer, terdiri atas troposfer setebal 10 mil. Sesudah troposfer adalah lapisan stratosfer dengan ketebalan antara 10-50 mil, pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang dapat yang dapat menolak datangnya sinar ultraviolet berintensitas tinggi dari sinar matahari yang dapat merusak lapisan ionosfer.
Secara struktur, lapisan Bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
Bentuk Bumi agak pipih di kedua kutubnya, bergaris tengah ekuatorial 7.923mil,sedangkan antar kutub 7.900 mil. Berat jenisnya 5,5 dan beratnya 6,6 × 1.021 ton. Inti dalam Bumi tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil, mantel Bumi 1.800 mil, dan lapisan lithosfer 20 mil. Lapisan Bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi 71 % muka Bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter, sedangkan lapisan yang berupa gas disebut atmosfer, terdiri atas troposfer setebal 10 mil. Sesudah troposfer adalah lapisan stratosfer dengan ketebalan antara 10-50 mil, pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang dapat yang dapat menolak datangnya sinar ultraviolet berintensitas tinggi dari sinar matahari yang dapat merusak lapisan ionosfer.
Secara struktur, lapisan Bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
- Kerak Bumi (crush) merupakan kulit Bumi bagian luar (permukaan Bumi). Tebalnya mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak Bumi mencapai 1.100 . Lapisan kerak Bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan lifoster.
- Selimut atau selubung (mantle) terletak di bawah lapisan kerak Bumi. Tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat.suhu dibagian bawah selimut Bumi mencapai 3.000 .
- Inti Bumi (corel), yang terdiri atas material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2.900-5.200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhu nya mencapai 2.200 . Inti dalam merupakan pusat Bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam terdiri atas nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500
Berdasarkan
susunan kimianya, Bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni sebagai
berikut:
- Bagian padat (Lifosfer) yang terdiri atas tanah dan batuan. Lifosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Lifosfer merupakan lapisan kerak Bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1.200 km. Lifosfer tersusun dalam dua lapisan,yaitu kerak dan selubung, yang tebalnya sekitar 50-100 km. Lifosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga menimbulkan pergeseran benua. Penyusun utama lapisan lifosfer adalah batuan yang terdiri atas campuran antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk lifosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak Bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku,batuan sedimen, dan batuan metamorf.
- Bagian cair (hidrosfer) yang terdiri atas berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau, dan samudra. Hidrosfer merupakan senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi hidrogen karbondioksida (H2O). Hampir sekitar 71% dari permukaan Bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti seluruh permukaan Bumi disebut hidrosfer
- Bagian udara (atmofer) yang menyelimuti seluruh permukaan Bumi. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi, terutama karena pengaruh pemanasan sinar matahari dan perputaran Bumi. Perputaran ini mengakibatkan massa udara bergerak sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat dalam atmosfer dan menimbulkan arus angin.
- Biosfer, yaitu bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme atau lapisan tempat tinggal makhluk hidup.termasuk semua biosfer adalah semua bagian permukaan Bumi yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun atmosfer.secara fisik, biosfer terbagi menjadi tiga komponen, yaitu lifosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
2.4.
Struktur Tata Surya
Struktur
utama dari tata surya adalah sebagai berikut :
a.
Matahari (The Sun)
b.
Planet-Planet (The Planets)
c.
Bulan (The Moon) dan satelit alam lainnya
d.
Asteroid
e.
Komet
a.
Matahari (The Sun) sebagai pusat tata
surya
Matahari mempunyari garis tengah sekitar
1.392.000 km atau sekitar 109kali garis tengah bumi. Massa atau berat totalnya
sekitar 332.000 kali bumi, columenya diperkirakan 1.300.000 kali bumi, dan
temperatur di permukaannya sekitar 6.000 C, sedangkan di pusatnya sekitar
15.000.000 C
b) Planet-planet
(The planets)
Sebuah
benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga syarat, yakni :
1.
Mengorbit matahari;
2.
Berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat; dan
3.
Memiliki jalur orbit yang jelas dan "bersih" (tidak ada benda langit
lain pada orbit tersebut).
Planet-planet
yang menjadi anggota tata surya
1) Merkurius
·
paling dekat ke
matahari, jarak rata-ratanya sekitar 57,8 juta km,
·
suhu pada siang hari
mencapai 400 C, malam hari mencapai -200 C
·
karna perbedaan suhu
yang ekstrim, maka planet ini tidak mempunyai atmosfer.
·
garis tengahnya hanya
4.850 km
·
beredar mengelilingi
matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong)
·
periode revolusi : +/-
88 hari
·
periode rotasi : +/- 59
hari
2) Venus
·
paling dekat dengan
bumi, jaraknya sekitar 42 juta km
·
disebut bintang kejora
saat elongasi barat, dan bintang senja saat elongasi timus
·
jarak rata-rata ke
matahari sekitar 108 juta km
·
diselubungi atmosfer
yang sangat tebal, terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat
·
suhu pada siang hari
mencapai 477 C, malam hari suhunya tetap tinggi karna panas yang diterima
tertahan atmosfer
·
diameternya : +/-
12.140 km
·
periode rotasi : +/-
244 hari (arah sesuai jarum jam)
·
periode revolusi : +/-
255 hari
3) Bumi
·
jarak rata-ratanya ke
matahari : +/- 150 juta km
·
periode revolusi : +/-
365,25 hari
·
periode rotasi : +/- 23
jam 56 menit
·
mempunyai satu satelit
alam : Bulan
·
diameter : +/- 12.756
km
4) Mars
·
jarak rata-rata ke
matahari : +/- 228 juta km
·
periode revolusi : +/-
687 hari
·
periode rotasi : +/- 24
jam 37 menit
·
diameter planet : +/-
6.790 km
·
diselimuti lapisan
atmosfer yang tipis
·
mempunyai 2 satelit
alam, yakni Phobos dan Deimos
5) Jupiter
·
diameter planet : +/-
142.600 km
·
jarak rata-rata ke
matahari : +/- 778 juta km
·
periode rotasi : +/- 9
jam 50 menit
·
periode revolusi : +/-
11,9 tahun
·
mempunyai 13 satelit
alam, yang paling besar ukurannya yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io, dan
Europa
6) Saturnus
·
diameter planet :
120.200 km
·
periode rotasi : +/- 10
jam 18 menit
·
periode revolusi : +/-
29,5 tahun
·
mempunyai 3 cincin
tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar
(diameter 273.600 km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan Cincin Dalam
(diameter 160.000 km)
antara Cintin dalam dengan permukaan saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km.
atmosfernya terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak.
antara Cintin dalam dengan permukaan saturnus dipisahkan oleh ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km.
atmosfernya terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak.
·
mempunyai 11 satelit
alam, diantaranya Titan Rhea, Thetys, dan Diones
7) Uranus
·
diameter planet : +/-
49.000 km
·
periode rotasi : +/- 10
jam 49 menit
·
periode revolusi : +/-
84 tahun
·
sumbu rotasi searah
dengan arah datangnya sinar matahari
·
atmosfernya dipenuhi
hidrogen, helium, dan metana
·
mempunyai 5 satelit
alam, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
·
jarak rata-rata ke
matahari : +/- 2.870 juta km
·
mempunyai cincin yang
ketebalannya +/- 1 meter
8) Neptunus
·
diameter planet : +/-
50.200 km
·
jarak rata-rata ke
matahari : +/- 4.497 juta km
·
periode rotasi : +/- 15
jam 48 menit
·
periode revolusi : +/- 164,8
tahun
·
mempunyai 2 satelit
alam, yaitu Triton dan Nereid
·
mempunyai 2 cincin
utama dan 2 cincin redup, lebarnya +/- 15 km.
c) Komet
·
komet merupakan anggota
tata surya yang terdiri atas pecahan benda angkasa, es dan gas yang membeku.
·
strukturnya terdiri
atas kepala (selubung gas disebut koma) dan ekor komet (dapat mempunyai panjang
sampai ribuan kilometer yang arahnya selalu menjauhi matahari).
Klasifikasi
komet
1)
Komet berekor panjang, yaitu komet yang garis lintasannya sangat jauh melalui
daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa, sehingga berkesempatan menyerap
gas-gas di daerahyang dilaluinya, ketika mendekati matahari komet tersebut
melepaskan gas sehingga membentuk koma & ekor yang sangat panjang.
2)
Komet berekor pendek, yaitu komet yang garis lintasannya sangat pendek sehingga
kurang mempunyai kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya,
ketika mendekati matahari komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit
sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tak
berekor.
d) Asteroid
·
Asteroid/Planetoid
adalah benda-benda langit berukuran kecil yang bergerak mengelilingi matahari.
·
ditemukan antara Orbit
Mars dan Jupiter
e) Meteor
dan Meteorit
·
Meteor adalah benda
angkasa berupa pecahan batuan yang jatuh masuk ke dalam atmosfer bumi
·
Meteor yang tidak habis
terbakar di atmosfer bumi dan sampai ke permukaan bumi disebut Meteorit
f) Bulan
·
Bulan adalah benda
angkasa berbentuk bulat yang beredar mengelilingi bumi dalam suatu lintasan
garis edar tertentu (orbit), oleh karena itu disebut sebagai satelit alami
bumi.
·
Diameter bulan +/-
3.476 km
·
Parak rata-rata ke bumi
: +/- 384.000 km
·
Periode Rotasi : +/-
27,3 hari/satu bulan sideris (peredaran bulan mengelilingi bumi dalam suatu
lingkaran penuh/360derajat)
·
Periode Revolusi : +/-
27,3 hari
·
Suhu pada siang hari
mencapai 100 C, malam hari mencapai -150 C
·
Fase Bulan adalah
perubahan sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan antara matahari,
bumi, dan bulan, yang menyebabkan terjadinya perubahan tampak bulan dilihat
dari bumi.
2.5. Akibat
Rotasi Dan Revolusi Bumi Dan Bulan
A. Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada
porosnya. Kala rotasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda
untuk berputar pada porosnya. Sekali berotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56
menit atau 24 jam kurang 4 menit. inilah yang menyebabkan adanya tahun kabisat
dimana perbedaan waktu 4 menit tersebut membuat jumlah hari pada bulan februari
ditahun kabisat berjumlah 29 hari.
- Terjadinya perubahan waktu
- Terjadinya perubahan arah angin
- Terjadinya perbedaan ketebalan atmosfer
- Terjadinya perbedaan percepatan gravitasi
- Terjadinya pergantian siang dan malam
- Bentuk bumi menjadi bulat spheroid
- Terjadinya pembelokan arah angin
- Terjadinya gerak semu harian matahari dan benda - benda langit lainnya
- Terjadinya gaya coriolis
- Dapat berfungsinya satelit
11) Terjadi perubahan arah
bandul ( efek faucault )
B. Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah
perputaran bumi mengelilingi matahari. Sekali berevolusi, bumi memerlukan waktu
365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau sering disebut satu tahun pada penanggalan
masehi. Adanya revolusi bumi ini tidak dapat kita rasakan namun dapat kita
lihat dengan tadanya:
Pengaruh
akibat Revolusi Bumi
1. Pergantian musim
2. perbedaan lamanya
siang dan malam
3. Gerak semu matahari
4. Terlihatnya rasi
bintang yang berbeda dari bulan ke bulan
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seperti
diketahui Bumi tempat tinggal manusia merupakan suatu bulatan kecil yang
dikenal sebagai suatu planet anggota dari sistem tata surya dengan matahari
sebagai pusatnya.
3.2. Saran
Sebaiknya
semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana sebenarnya
Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau
merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat
mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan
keimanan dan ketakwaan.