Pengertian Informasi dan Definisnya Lengkap

    Pengertian  Informasi dan Definisnya Lengkap


    Informasi
Pada era komunikasi dan informasi ini media masa tidak dapat ditinggalkan untuk ikut serta dalam menyampaikan informasi penting pada masyarakat dan remaja umumnya (Soetjoningsih, 2004). Kata media berasal dari bahasa latin yang secara harafiah berarti tengah, perantar, atau pengantar. Namun pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat- alat grafis, fotografis, atau  elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal (Nursidik, 2007). 
Informasi yang sangat banyak dan benar dalam masa perawatan kandungan sampai dengan proses persalinan agar anak lahir dalam keadaan selamat, begitu juga dengan ibu. Dengan banyaknya media yang dapat diakses sangat mempermudah untuk mendapatkan informasi yang bekaitan dengan perawatan kandungan agar ibu mengerti cara merawat janin, sehingga anak dapat lahir dan tumbuh dengan sehat, cerdas dan sesuai dengan yang diharapkan orang tua. Namun sebagian dari mereka tidak bisa mengakses media karena adanya keterbatasan tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi, sehingga satu-satunya tumpuan mereka yang tidak dapat mengakses informasi melalui media adalah Rumah Sakit (Nelson, 2006).
Media adalah suatu alat menyampaikan informasi komunikasi secara aktif maupun pasif. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat seseorang sedemikian rupa sehingga terjadi proses pembelajaran. Media massa tidak hanya memiliki dampak langsung terhadap individu, tetapi juga mempengaruhi kebudayaan dan pengetahuan kolektif serta nilai- nilai dalam masyarakat. Media massa menghadirkan perangkat citra, gagasan, dan evaluasi yang menjadi sumber bagi penontonnya untuk memilih dan menjadi acuan bagi pelakunya (Amru, 2008). 
Media massa dapat dipakai untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat umum tentang akibat negatif dari suatu aktivitas dan mencoba membujuk masyarakat untuk berhenti melakukan aktivitas tersebut. Media massa terbagi menjadi 2 bagian, yaitu media cetak (blooker, leaflet, flyer, flip chart) dan media elektronik (TV, radio, slide, film) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi tentang kesehatan (Hidayat, 2007).
1.  Media cetak
Media cetak atau menurut Eric Barnow disebut “printet page” adalah meliputi segala barang yang dicetak yang ditunjukkan untuk umum atau suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud adalah meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan yang ditunjukkan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi. Media cetak sendiri pengertiannya adalah media statis yang mengutamakan pesan visual yang terdiri dari lembaran, sejumlah kata atau foto (Hartanto, 2009).  
2.  Media elektronik 
Media elektronik adalah media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan elektromagnetis. Media elektronik menyampaikan berita atau informasi dengan cara memperdengarkan suara dan memperlihatkan gambar, serta dengan menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa, seperti pada televisi (Nurhaeda, 2008). Media elektronik adalah media yang proses kerjanya berdasarkan pada prinsip eleltronik dan elektromagnetis. Contoh : televisi, radio, internet dan lain sebagainya (Hartanto, 2009).
Media elektronik seakan sudah menjadi kebutuhan pokok manusia di dunia ini. Dimana-mana media elektronik mudah untuk didapatkan, karena terdapat dan tersedia di mana-mana. Media elektronik dapat dikatakan sebagai sumber informasi yang utama bagi kita dan bahkan bagi seluruh orang yang ada di dunia ini. Dengan adanya media elektronik tersebut, kita dapat mengetahui informasi yang terjadi di sekeliling kita dan bahkan kita dapat mengetahui informasi yang terjadi di seluruh dunia (Nurhaeda, 2008).
Pada informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi sangat terbatas, baik dari orang tua, sekolah maupun media massa. Budaya “tabu” dalam pembahasan seksualitas menjadi suatu kendala kuat dalam hal ini (Intan, 2012).
Pengukuran informasi dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden dengan kategori: Pernah , Tidak pernah  (Arikunto, 2006). Dengan rumus sebagai berikut:
=                                                   
Keterangan :
= Nilai rata-rata
x  = Jumlah nilai dari data responden

n   = Jumlah sampel