Remaja atau “adolescense” berasal dari bahasa latin “adolescere” dapat diartikan sebagai tumbuh kearah kematangan, yang memiliki arti yang sangat luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Namora, 2013).
1. Defenisi Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dimana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan perkembangan, baik fisik, mental maupun peran sosial (Intan, 2012).
Masa ini merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yaitu usia 10-19 tahun merupakan masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut sebagai masa pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa (Ahmad, 2011).
Pada masa remaja tersebut terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik (organobiologikI) secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental emosional). Terjadinya perubahan besar ini umumnya membingungkan remaja yang mengalaminya.
Remaja Perempuan Cantik |
Dalam hal ini lah bagi para ahli dalam bidang ini, memandang perlu akan adanya pengertian, bimbingan dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya, agar dalam sistem perubahan tersebut terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat sedemikian rupa sehingga kelak remaja tersebut menjadi manusia dewasa yang sehat secara jasmani, rohani dan sosial (Widyastuti, 2010).
Menurut Intan (2012), berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya maka masa remaja terdiri dari 3 tahap yaitu:
a. Masa remaja awal (10-12 tahun)
Remaja merasa lebih dekat dengan teman sebaya, merasa ingin bebas dan lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir khayalan.
b. Masa remaja tengah (13-15 tahun)
Remaja juga merasa ingin mencari identitas diri, ketertarikan pada lawan jenis atau ada keinginan untuk berkencan, timbul perasaan cinta yang mendalam dan remaja berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual.
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
Remaja tampak mengungkapan kebebasan diri, lebih selektif dalam mencari teman sebaya, memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya, dapat mewujudkan perasaan cinta serta memiliki kemampuan berfikir abstrak/khayalan.
2. Pembagian Usia Remaja
Batasan remaja adalah usia 10-19 tahun menurut klasifikasi Thornburgh membagi usia remaja menjadi tiga kelompok, yaitu: remaja awal antara 11 hingga 13 tahun, remaja pertengahan antara 14 hingga 16 tahun, remaja akhir antara 17 hingga 19 tahun ( Intan, 2012).
3. Ciri-ciri Remaja
a. Suka bergaul dengan rekan sebaya dari pada orang tuanya pada peringkat ini, manusia remaja akan mulai belajar bergaul dengan orang lain selain dari anggota keluarga mereka. Ini bermaksud bahwa masa remaja merupakan masa perkembangan sosial seseorang.
b. Suka berangan-angan, remaja yang normal mempunyai angan-angan sehat mengenai masa depan mereka. Mereka senantiasa memikirkan apa yang akan mereka perbuat pada waktu mendatang.
c. Senang terpengaruh oleh emosi orang remaja merupakan orang yang senang terpengaruh oleh emosi, ini adalah karena pikiran mereka masih berkembang dan belum sampai ke satu tahap yang mantap (Widyastuti, 2010).
4. Perkembangan Remaja dan Tugasnya
Ada beberapa macam tugas perkembangan remaja yaitu sebagia berikut:
a. Mencapai hubungan sosial yang matang dengan teman sebaya, baik dengan teman sejenis maupun dengan beda jenis kelamin.
b. Dapat menjalankan peranan-peranan masing-masing sesuai dengan ketentuan atau norma masyarakat.
c. Menerima kenyataan (realitas) jasmaniah serta menggunakannya seefektif mungkin dengan perasaan puas.
d. Mencapai kebebasan emosional dari prang tua atau orang dewasa lainnya.
e. Mencapai kebebasan ekonomi.
f. Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan atau jabatan (Widyastuti, 2010).
5. Perubahan Fisik Pada Masa Remaja
Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan dan terjadi pada sistem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi dan mempengaruhi organ reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh.
Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam tubuh sesuai dengan jenis kelamin (Imran, 2008)