Sebelum membahas secara rinci organisme yang termasuk kingdom Monera secara lebih mendalam, akan lebih baik kita mengetahui terlebih dahulu letak kingdom monera (Prokariota) dalam sistem klasifikasi yang telah dihasilkan oleh ilmuwan-ilmuwan yang terus bekerja untuk mengungkap dunia Monera ini.
Klasifikasi 5 kingdom dibandingkan skema klasifikasi alternatif yang baru-baru ini dikemukakan sebagai acuan klasifikasi terbaru dengan data-data yang lebih baru, yaitu berdasarkan urutan basa dalam RNA, ternyata belum ditanggapi secara antusias oleh ilmuwanilmuwan ahli klasifikasi prokariota, dengan alasan menunggu data yang lebih banyak lagi, baru dapat disetujui menjadi sistem klasifikasi yang baku atau kongkret. Berdasarkan apakah sistem klasifikasi prokariota ini ditetapkan, kita akan bahas pada artikel ini.
1. Sistem lima kingdom
Sistem lima kingdom mengakui adanya dua jenis sel yang berbeda secara mendasar, yaitu prokariota dan eukariota, dan memisahkan prokariota dari semua eukariota dengan menempatkannya dalam kingdom tersendiri, yaitu Monera.
Dengan mengumpulkan semua prokariota ke dalam kingdom Monera, sistem lima kingdom berbeda dari sistem klasifikasi yang terdahulu, sistem 2 kingdom, yaitu plantae dan animalia yang didasarkan atas cara memperoleh makanannya. Sistem lima kingdom terdiri dari:
- Monera, meliputi organisme uniseluler yang bersifat prokariotik, termasuk di dalamnya adalah Eubacteria (bakteri) dan Cyanophyta (alga biru hijau).
- Protista, meliputi organisme uniseluler yang bersifat eukariotik, termasuk ke dalamnya adalah protozoa, alga, jamur bersel satu.
- Plantae, meliputi organisme bersel banyak (multiseluler) dan selnya memiliki dinding sel serta memiliki klorofil dan bersifat autotrop.
- Fungi, meliputi organisme multiseluler, berbentuk benang/hifa, tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrop.
- Animalia, meliputi organisme bersel banyak yang sel-selnya tidak memiliki dinding sel, tidak berklorofil dan bersifat heterotrop.
2. Sistem klasifikasi tiga Domain
Sistem klasifikasi tiga Domain memberi penekanan lebih pada pemisahan evolusioner awal antara bakteri dan arkhae dengan cara menggunakan suatu takson superkingdom yang disebut dengan Domain. Para ahli sistematika masih berada dalam proses pemisahan kingdom-kingdom prokariota didalam domain bakteri dan arkhae.
Domain Eukariot terdiri atas semua kingdom organisme eukariota. Sistem ini menekankan keanekaragaman biologis diantara protista.
a. Domain Bakteria
b. Domain Archaea
c. Domain Eukarya
Dari kedua sistem klasifikasi yang dimunculkan diatas, yang penting untuk dipahami adalah bahwa adanya informasi baru mengenai topik yang menyangkut keanekaragaman biologis pada level taksonomik yang paling tinggi yaitu superkingdom. Sehingga biologi sebagai ilmu yang bersifat dinamis akan selalu membuka cakrawala baru sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang demikian pesatnya saat ini.
Setelah kita mengetahui letak monera pada sistem klasifikasi, maka pembahasan kita selanjutnya adalah pengaruh dari organisme monera bagi kehidupan kita. Pada klasifikasi lima kingdom Monera terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Bakteri dan Cyanophyta atau ganggang hijau biru.
3. Peranan bakteri
a. Bakteri fotosintetik
Sebagaimana tumbuhan hijau, bakteri fotosintetik menggunakan energi cahaya matahari untuk mereduksi karbon dioksida menjadi karbohidrat. Akan tetapi, berlawanan dengan fotosintetis pada tumbuhan hijau, sumber elektron bakteri bukan air. Bakteri belerang ungu dan bakteri belerang hijau menggunakan hidrogen sulfida (H2S) untuk menyediakan elektron yang diperlukan dalam mensistesis energi. Dalam proses itu bakteri tersebut menghasilkan unsur belerang.
Bakteri fotosintetik mengandung bentuk klorofil khusus yang disebut bakteriklorofil yang tergabung di dalam membran mesosom. Dengan peralatan ini, bakteri dapat menjalankan fotosistem I tetapi tidak fotosistem II (yang menerangkan ketidakmampuannya menggunakan H2O sebagai sumber elektron).
b. Bakteri kemoautotrop
Beberapa bakteri tak berwarna juga mempunyai kemampuan seperti organisme berklorofil, yaitu mampu membuat karbohidrat dari bahan mentah anorganik, tetapi mereka tidak menggunakan energi cahaya untuk melakukan hal itu.
Pengubahan karbon dioksida menjadi karbohidrat dapat pula terjadi dalam sel-sel hewan seperti pada sel-sel tumbuhan. Reaksi "gelap" yang menentukan juga diketahui berlangsung dalam sel-sel bakteri kemoautotrop. Mereka memperoleh energi dan elektron-elektron dengan melaksanakan oksidasi beberapa substansi tereduksi yang ada di alam sekitarnya. Energi bebas tersedia oleh oksidasi ini kemudian digunakan untuk pembuatan karbohidrat.
Bakteri belerang yang kemoautotrop mengoksidasi H2S di tempat tinggalnya (mata air belerang) sehingga menghasilkan energi.
c. Batang gram positif
Genus Clostridium merupakan contoh genus yang termasuk ke dalam batang gram positif yang terdiri atas bakteri pembentukan spora yang bersifat anaerobik obligat yang tak tahan hidup bila terkena oksigen. Beberapa diantaranya mengeluarkan toksin yang kuat.
Spora Clostridium tetani tersebar luas di tanah dan acapkali dapat memasuki tubuh kita. Luka misalnya karena pecahan gelas, paku atau jarum kotor para pencandu narkotik memiliki resiko besar terinfeksi bakteri ini karena luka tersebut dapat menimbulkan keadaan anaerobik yang diperlukan untuk perkecambahan dan pertumbuhan organisme tersebut.
Bila hal ini terjadi maka dilepaskan toksin protein, zat ini menghalangi sinapsis inhibitorin pada jaringan saraf tulang punggung (tali spinal) dan otak. Akibatnya penghambatan yang timbal balik dari pasangan otot antagonis menjadi terhenti. Dan korbannya menderita kejang otot yang hebat. Penyakit ini disebut tetanus, berkat imunisasi yang hampir universal melawan toksin itu maka perubahan kimiawi toksin menghasilkan toksoid tak berbahaya yang masih mempertahankan determinan antigen toksin tersebut. Bila digabungkan dengan suatu vaksin, maka toksoid memberikan imunisasi yang relatif berumur panjang untuk melawan efek toksinnya.
e. Batang gram negatif
Basil gram-negatif jumlahnya banyak sekali, tetapi organisme yang paling banyak diteliti ialah Escherichia coli yang menghuni usus manusia tetapi tidak menimbulkan kerusakan pada inangnya. Sebenarnya organisme ini membantu kita dengan mensintesis vitamin K dan sebagian dari vitamin B, agar dapat diserap oleh saluran pencernaan.
Beberapa di antara penghuni gramnegatif yang ada dalam pencernaan manusia ada juga yang tidak begitu menguntungkan. Salmonella typhi dapat menimbulkan deman tifoid, yaitu suatu penyakit umum yang dapat menjadi epidemi serius di tempat yang sanitasinya kurang baik. Individu yang telah sembuh dapat menjadi "pembawa" organisme itu, mereka tetap menyimpannya didalam tubuh, biasanya didalam kandung empedu. Bakteri dari kandung empedu masuk ke saluran pencernaan bersamasama dengan cairan empedu dan keluar bersama tinja.
f. Kokus gram negatif
Dua anggota kelompok ini yang perlu mendapat perhatian ialah Neissiria meningitidis yang dapat menimbulkan meningitis meningokokal, yaitu suatu infeksi yang teramat parah di selaput otak (meninges) yang lazim pada anak kecil. Neissiria gonorrhoeae yang menyebabkan salah satu penyakit manusia yang paling tersebar luas yaitu gonorhea.
Organisme itu menyebar secara langsung dari seseorang yang satu ke seseorang yang lain melalui kontak seksual. Pada laki-laki, organisme ini menyerang uretra menyebabkan keluarnya nanah dan sering kali menetap di kelenjar prostat dan epididimis. Pada perempuan organisme ini menyebar pada vagina ke serviks dan tuba fallopi. Jika infeksi itu tidak dirawat, kerusakan yang diakibatkan pada tuba fallopi itu dapat mengganggu lewatnya sel telur sehingga menimbulkan kemandulan.
g. Spirillium
Dinding sel yang kaku pada spirillium menjadikannya berbentuk heliks. Mereka ini bersifat gram negatif dan motil. Kebanyakan terdapat di sekitar air, baik air tawar maupun air asin. Akan tetapi, ada juga satu spesies yang sering dijumpai menghuni mulut manusia.
h. Aktinomisetes
Kebanyakan anggota dalam kelompok ini tumbuh seperti filamen-filamen yang tipis seperti kapang daripada sel-sel tunggal. Sehingga sejak lama diduga sebagai fungi (cendawan). Meskipun ada persamaan dalam hal pola pertumbuhannya, tetapi mereka bukanlah fungi. Fungi termasuk eukariota sedangkan Aktinomisetes adalah prokariota, dengan adanya perbedaan yang mendasar itu menunjukkan struktur sel serta biokimianya.
Aktinomisetes merupakan anggota yang dominan dari populasi mikroba di tanah. Di sini mereka berperan utama dalam penghancuran sampah organik. Banyak penghuni tanah merupakan sumber penting bagi antibiotik. Streptomisin, eritromisin kloramfenikol yang dijual sebagai "Chloromycetin", dan tetrasiklin dijual sebagai "Aureomycin" dan "tetramycin" adalah produk dari aktinomisetes.
i. Spirochaeta
Spirochaeta adalah bakteri yang panjang dan juga tipis, berbentuk pilinan yang panjangnya berkisar antara beberapa ๐m sampai 500 ๐m.. Dinding selnya tidak sekaku dinding sel spirilla sehingga mereka dapat melengkung dengan mudah sekali walau beberapa Spirochaeta ada yang tidak berbahaya dan hidup dalam air tawar, tanah, atau tubuh hewan, tetapi ada juga yang parasit, misalnya Spirochaeta yang menyebabkan penyakit sifilis, yaitu penyakit kelamin yang menular.
j. Mycoplasma
Mycoplasma adalah bakteri nonmotil yang kecil sekali tanpa dinding sel. Beberapa diantaranya hidup bebas, sedang yang lain hidup sebagai parasit pada tumbuhan, serangga dan hewan lain. Mycoplasma pertama yang ditemukan merupakan organisme yang menyebabkan suatu tipe pneumonia yang disebut pleuropneumonia pada hewan ternak. Anggota lain dari kelompok ini menyebabkan penyakit pada manusia yang dinamakan pneumonia atipikal primer.
Mycoplasma termasuk organisme soliter yang paling kecil pada prokariotik meskipun banyak yang demikian kecil (0,1 ๐m) untuk dapat dilihat di bawah mikroskop elektron, tetapi mereka mengandung segala sesuatu yang diperlukan untuk menjalankan semua aktifitas kehidupan.
k. Rickettsia dan Chlamydiae
Rickettsia berlainan dengan Mycoplasma karena Rickettsia hampir seluruhnya adalah parasit intraseluler obligat. Hal ini berarti bahwa mereka dapat tumbuh dan berkembang biak hanya selama mereka ada di dalam sel inangnya, yaitu beberapa arthropoda tertentu seperti caplak, tungau, kutu rambut, dan kutu anjing serta mamalia, mereka bergantung kepada sel inangnya agar disediakan koenzim seperti ATP.
l. Bakteri peluncur
Prokariota ini dinamakan bakteri peluncur karena caranya berpindah tempat, meluncur di atas substratnya. Banyak spesies bakteri peluncur ini uniseluler, sedangkan yang lain membentuk filamen sel yang panjang. Sel-sel dalam filamen itu berbagi dinding yang sama.
Kebanyakan bakteri peluncur bersifat heterotrop, tetapi beberapa adalah kemoautotrop, yang dapat mengoksidasi H2S untuk energi sebagaimana bakteri belerang kemoautotrof. Bakteri peluncur berfilamen, secara khusus sangat mirip dengan kelompok utama prokariota, yaitu ganggang hijau-biru.
Persamaan itu begitu dekatnya, sehingga bakteri peluncur berfilamen ini dapat mewakili ganggang hijau-biru yang telah kehilangan kemampuannya untuk ber-fotosintesis.