Perilaku Berbicara dan Kemampuan Mendengar | Materi Bimbingan Konseling

Ada tiga macam perilaku berbicara dalam berkomunikasi, yaitu : perilaku agresif, perilaku pasif dan perilaku assertif.

Perilaku berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi, keras, kasar. Si pembicara tidak tertarik akan apa yang dikatakan pendengar.

Perilaku berbicara pasif adalah kebalikan dari agresif. Si pembicara berusaha menyenangkan lawan bicara, cenderung berbicara halus, khawatir melakukan kesalahan.

Perilaku berbicara asertif adalah berbicara langsung, jujur dan berorientasi pada tujuan, menggunakan kemampuan mendengar aktif. Perilaku asertif cenderung membina sesuatu dalam hubungan positif jangka panjang. Saling menghormati dan saling memuaskan kepentingan lawan bicara

Anda ingin berbicara asertif ! Pertimbangkanlah saran-saran berikut ini :

  • Bentuklah gagasan Anda dengan tenang dan langsung, hubungkan dengan dukungan si pendengar.
  • Kenalilah dengan siapa Anda berbicara dan apa yang mereka ketahui
  • Mengerti mengapa Anda berbicara
  • Mengerti apa yang akan Anda katakan
  • Mengetahui di mana dan kapan aku paling tepat untuk berbicara.
  • Selidikilah diri Anda dengan sederhana
  • Selidikilah diri Anda dengan empati
  • Selidikilah diri Anda dengan informasi
  • Selidikilah diri Anda dengan kooperatif

Perilaku Berbicara dan Kemampuan Mendengar | Materi Bimbingan Konseling

Kemampuan mendengar yang Baik/Aktif

a. Kemampuan memproses informasi (Berusaha memahami pesan, Berfikir ke depan dan Menarik kembali kritikan

b. Kemampuan mendengar reflektif (Merangkai pesan dengan kata-kata sendiri, Membuat pesan lebih jelas dan Meringkaskan komentar pembicara

c. Kemampuan memberi isyarat non verbal (Mengarahkan pandangan kepada si pembicara, Tersenyum dan Memperhatikan

d. Kemampuan memberi semangat (Membuka percakapan “Anda kelihatan gembira hari ini”, Menggali pembicaraan dengan pertanyaan terbuka “apa yang terjadi”, Memberi dorongan singkat “oo.. ya… bagus,” teruskan” dan Diam, tidak menyela pembicaraan

e. Menyampaikan isyarat tidak menarik perhatian (Menjauhi si pembicara/cuek, Bertolak pinggang sambil menunjuk-nunjuk, Pandangan kosong, mengerutkan dahi, mencibir atau melebarkan lubang hidung, Tidak mengarahkan pandangan ke lawan bicara

Kemampuan mendengar yang buruk

Berprasangka/berpraduga

Mengeritik ( “ itu tidak ekonomis, kita sedang mengalami kesulitan uang ” )
Mengdiagnosa ( “ Anda tahu apa masalah Anda?. ” )
Menilai ( “ tetaplah bekerja dengan baik ” )

b. Menyampaikan pemecahan (masalah)

Memerintah ( “ kerjakan ini untuk mengatasi masalah tersebut ” )
Menakut-nakuti ( “ lakukan ini atau sesuai akan terjadi ” )
Memberi pelajaran ( “ ketika saya menajdi murid seusiamu ” )

c. Penghindaran

Mengalihkan pembicaraan ( “ usul yang baik, sekarang marilah kita bicarakan tentang …” )
Meyakini kembali ( “ Jangan khawatir saya akan menanganinya “ )

d. Bereaksi seara emosional

Memotong pembicaraan
Membantah
Mengkritik dengan tajam

b. Menyampaikan pemecahan (masalah)

Menjauhi si pembicara/cuek
Bertolah pinggang sambil menunjuk-nunjuk
Pandangan kosong, mengerutkan dahi, mencibir atau melebarkan lubang hidung.
Tidak mengarahkan pandangan ke lawan bicara.