Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Pendidikan Karakter

Artikel Pendidikan - Dalam Pendidikan Formal Menulis merupakan kegiatan yang harus dikuasai dan dilakukan oleh setiap individu. Kemampuan dalam menulis akan mencerminkan penguasaan ilmu pengetahuan seseorang. Pada tataran pendidikan tinggi, keterampilan menulis diaplikasikan pada kegiatan menulis karya ilmiah. Menulis karya ilmiah merupakan bagian penting dari proses pembelajaran di perguruan tinggi.

Setiap mahasiswa dituntut mampu menulis karya ilmiah sebagai bentuk berpikir ilmiah dan sekaligus sebagai tugas akhir studi. Beberapa contoh menulis karya ilmiah yang dipelajari oleh mahasiswa strata satu di antaranya menulis esai, makalah, artikel ilmiah, proposal penelitian, dan skripsi.

contoh karya tulis ilmiah tentang pendidikan karakter karya ilmiah tentang pendidikan karakter contoh karya ilmiah tentang pendidikan anak usia dini

Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Berbasis Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, akhlak yang bisa membedakan seseorang dari yang lain. Nilai-nilai dari karakter dapat dikelompokkan menjadi (5) lima nilai utama, diantaranya adalah

Nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa

  • Diri sendiri
  • Sesama manusia
  • Lingkungan, dan
  • Kebangsaan.

Pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis pendekataan karakter akan membentuk perilaku calon generasi bangsa yang memiliki sifat jujur, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, saling menghargai atau toleransi, percaya diri, berjiwa wirausaha, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.

Pembelajaran adalah suatu proses dari kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran menulis tidak hanya diperoleh pada sekolah level bawah tetapi juga pada tataran pendidikan tinggi. Keterampilan menulis menjadi keterampilan pokok dalam pendidikan. Menulis adalah kegiatan yang harus dikuasai dan dilakukan oleh setiap individu dalam menempuh pendidikan formal. Kemampuan menulis akan mencerminkan penguasaan ilmu pengetahuan seseorang.

Pada tataran pendidikan tinggi, keterampilan menulis diaplikasikan pada menulis karya ilmiah. Menulis karya ilmiah bagian penting dari proses pembelajaraan di perguruan tinggi. Setiap mahasiswa dituntut mampu menulis karya ilmiah sebagai bentuk berpikir ilmiah dan sekaligus sebagai tugas akhir studi. Beberapa contoh menulis karya ilmiah yang dipelajari oleh mahasiswa strata satu di antaranya menulis esai, artikel ilmiah, makalah, proposal penelitian, skripsi.

Pendidikan karakter adalah modal utama dalam menulis karya ilmiah. Nilai-nilai yang ditanamkan dalam pembelajaraan menulis karya ilmiah di antaranya kejujuran, bertanggung jawab, kedisiplinan, saling menghargai, kerja keras, saling menghargai atau toleransi, percaya diri, berjiwa wirausaha, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. Pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis pendekataan karakter akan membentuk perilaku calon generasi bangsa yang unggul dan bermartabat.

Keterampilan Menulis Karya Ilmiah

Menulis karya ilmiah sebagai salah satu tujuan pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa dituntut untuk mampu berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif melalui karya ilmiah. Karya ilmiah yang dipelajari pada tataran peerguruan tinggi antara lain menulis esai, makalah, proposal penelitian, artikel ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi. Mahasiswa strata satu belajar menulis esai, makalah, proposal penelitian, artikel ilmiah, dan skripsi.

Berpikir ilmiah pada dasarnya menggabungkan dua pola berpikir, yakni berpikir deduktif atau rasional dan berpikir induktif atau empiris (Sudjana via Sudjana dan Laksamana, 2008: 8-9). Berpikir deduktif adalah menarik kesimpulan dari pernyataan umum menjadi pertanyataan yang lebih khusus. Pernyataan umum adalah teori-teori yang sudah mapan dari berbagai bidang keilmuan. Adapun berpikir induktif adalah kesimpulan dari pernyataan khusus ke pernyataan umum. Pernyataan khusus antara lain gejala, fakta, data, informasi dari lapangan.

Kegiatan pembelajaran menulis karya ilmiah menanamkan karakter peserta didik untuk berpikir ilmiah. Berpikir ilmiah dapat diaplikasikan dalam bentuk menghasilkan karya tulis ilmiah. Misalnya makalah, mahasiswa hampir setiap waktu menyusun makalah. Pola berpikir deduktif maupun induktif dapat digunakan dalam menyusun makalah. Demikian juga pada jenis karya tulis ilmiah yang lain.

Hakikat Pendidikan Karakter

Definisi karakter berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Dapat pula diartikan sebagai tabiat atau watak. Suyanto via Suharjana (2011: 26) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Lebih lanjut dikatakan, terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yakni:

  • Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya,
  • Kemandirian dan tanggung jawab
  • Kejujuran/amanah, diplomatis
  • Hormat dan santun
  • Dermawan suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama
  • Percaya diri dan pekerja keras,
  • Kepemimpinan dan keadilan,
  • Baik dan rendah hati, dan
  • Karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan.

Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru untuk mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu dalam membentuk watak peserta didik dengan cara memberikan keteladanan, cara berbicara atau menyampaikan materi yang baik, toleransi, dan berbagai hal yang terkait lainnya (Asmani, 2011: 31).

Lebih lanjut dikatakan, nilai-nilai karakter dapat dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Berikut akan disajikan nilai-nilai utama tersebut seperti yang diungkapkan oleh Asmani (2011: 36-41).

1. Nilai Karakter dalam Hubungannya dengan Tuhan

Nilai ini bersifat religius. Dengan kata lain, pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan atau ajaraan agama.

2. Nilai Karakter dalam Hubungannya dengan Diri Sendiri

Ada beberapa nilai karakter yang berhubungan dengan diri sendiri. Beberapa nilai tersebut, di antaranya jujur; bertanggung jawab; bergaya hidup sehat; disiplin; kerja keras; percaya diri; berjiwa wirausaha; berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif; mandiri; ingin tahu; dan cinta ilmu.

3. Nilai Karakter Hubungannya dengan Sesama

Nilai karakter ini meliputi sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, patuh pada aturan-aturan sosial, menghargai karya dan prestasi orang lain, santun, dan demokratis.

4. Nilai Karakter Hubungannya dengan Lingkungan

Hal ini berkaitan dengan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan. Karakter yang dimaksud adalah mencegah tindakan yang merusak lingkungan alam di sekitarnya. Di samping itu, memiliki upaya untuk memperbaiki kerusakan alam dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

5. Nilai Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompok. Nilai karakter berupa nasionalis dan menghargai keberagaman. Karakter individu sebagai cerminan lingkungan seseorang dibesarkan. Kesembilan nilai-nilai universal tersebut dan kelima aspek nilai dapat dijadikan paduan penanaman pendidikan karakter pada pembelajaran menulis karya ilmiah. Penanaman karakter bertujuan untuk mencetak generasi yang unggul sebagai aset penerus bangsa.

Pembelajaran Menulis Karya Ilmiah Berbasis Pendidikan Karakter

Berbagai jenis karya tulis ilmiah yang dipelajari pada tingkat perguruan tinggi mengaplikasikan pendidikan karakter. Pendidikan karakter menjadi pondasi yang kokoh dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Sebuah karya tulis ilmiah tanpa dilandasi oleh karakter yang positif akan berdampak pada generasi yang instan, plagiat, dan tidak terdorong untuk melakukan riset.

Penanaman pedidikan karakter dalam pembelajaran menulis karya ilmiah, misalnya menulis makalah di antaranya nilai kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, toleransi, berpikir ilmiah, kritis, kreatif, dan inovatif. Pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis pendidikan karakter tampak pada materi pembelajaran menulis kajian teori dan daftar pustaka. 

Pada pembelajaran tersebut, mahasiswa dibekali nilai kejujuran dan tanggung jawab. Cara pengutipan yang benar merupakan penanaman karakter jujur, disiplin, tanggung jawab, teliti, dan cermat.

Selaian itu, penulisan daftar pustaka yang baik dan benar merupakan bentuk dari penanaman karakter jujur, tanggung jawab, menghargai pendapat orang lain, cermat, dan disiplin. Pemilihan referensi yang relevan dalam menulis karya ilmiah menunjukkan mahasiswa memiliki kemampuan dalam berpikir ilmiah, logis, kritis, dan kerja keras. Nilai-nilai tersebut tampak dalam pembelajaran menulis makalah, artikel ilmiah, proposal penelitian, dan sekripsi. Dengan demikian, karakter-karakter positif tersebut akan menghindarkan mahasiswa untuk berperilaku plagiat dan instan.

Kesimpulan

Pembelajaran menulis karya ilmiah, seperti menulis makalah, artikel ilmiah, proposal penelitian, dan skripsi yang berbasis pendidikan karakter tampak jelas pada penulisan kutipan dan daftar pustaka. Pembelajaran menulis kutipan dan daftar pustaka yang baik dan benar tertanam pendidikan karakter yang positif. Karakter-karakter yang dimaksud adalah jujur, tanggung jawab, disiplin, bekerja keras, saling menghargai atau toleransi, percaya diri, berjiwa wirausaha, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.

Penanaman pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis karya ilmiah akan memiliki dampak positif untuk menyiapkan generasi yang unggul dan bermartabat. Nilai kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin menjadi pondasi generasi muda untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di masa yang akan datang. Dengan demikian, penanaman pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran sangat diperlukan dan harus diupayakan.

Daftar Pustaka

Asmani, Jamal Ma’mur. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). (1994). Jakarta: Balai Pustaka.

Sudjana, Nana dan Ulung Laksamana. (2008). Menyusun Karya Tulis Ilmiah untuk Memperoleh Angka Kredit. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Suharjana. (2011). “Model Pengembangan Karakter melalui Pendidikan Jasmani dan Olahaga” dalam Zuchdi (Ed.). Pendidikan Karakter: dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press.

Ary Kristiyani, M.Hum. PBSI, FBS, UNY arykristiyani@uny.ac.id atau ary_kristiyani79@yahoo.com