Pemahaman Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Mata Pelajaran IPS

Materi IPS - Pemahaman Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Mata Pelajaran IPS
Pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan mengerti atau memahami sesuatu setelah diketahui dan diingat. Memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai macam segi. Seorang peserta didik dapat dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci tentang sesuatu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan. Definisi pemahaman menurut beberapa ahli Berikut definisi pemahaman menurut beberapa ahli:

1. Pemahaman menurut Bloom

Pemahaman menurut bloom diartikan sebagai kemampuan menyerap arti dan materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa dan sejauh mana siswa dapat memahami yang ia baca, yang dilihat yang dialami atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia rasakan.
Pemahaman Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Mata Pelajaran IPS

2. Pemahaman menurut Carin dan Sund

Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan sesuatu, ini berarti seseorang yang telah memahami sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah ia terima. Selain itu bagi orang yang telah memahami, maka ia mampu memberikan penjelasan secara luas sesuai dengan keadaan yang ada di sekitarnya.

3. Pemahaman menurut Nana Sudjana

Menurut Nana Sudjana, pemahaman merupakan hasil belajar dimana peserta didik dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain yang telah dicontohkan oleh guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kaliamatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan dari kasus lain.

Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak perlu ditanyakan sebab untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal

Tingkatan Pemahaman

Pemahaman merupakan salah satu patokan kompetensi yang dicapai setelah siswa mengikuti kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran setiap siswa berbeda-beda memahami apa yang dia pelajari. Ada yang mampu memahami materi secara menyeluruh, dan ada pula yang sama sekali tidak dapat mengambil makna dari apa yang ia pelajari, sehingga yang dicapai hanya sebatas mengetahui. Untuk itulah terdapat tingkatantingkatan dalam memahami.

Dalam Taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa penegtahuan tidak perlu ditanyakan sebab, untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal . Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga katagori yaitu :
1) Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, menerjemahkan beberapa arti yang sebenarnya dengan mengartikan arti dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain, menerjemahkan konsep, simbol dan sebagainya.
2) Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian darri grafik kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.
3) Tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi, kemampuan yang tinggi karena diharapkan seseorang mampu melihat di balik yang tertulis, mampu membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persegi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.

Indikator Pemahaman
Siswa dikatakan dapat memahami suatu materi jika memenuhi beberapa indikator yang di inginkan. Indikator pemahaman yang dikehendaki beradasarkan kategori proses kognitif yakni sebagai berikut:

Tabel Kategori Hubungan dan Dimensi Proses Kognitif
 Kategori Proses Kognitif  Contoh
 2.1Mengartikan Menguraikan dengan kata-kata sendiri pengertian keragaman suku bangsa dan budaya.
 2.2Memberikan ContohMemberikan contoh macam-macam jenis keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
 2.3MengkalsifikasikanMengamati atau menggambarkan tentang keberagaman suku bangsa di Indonesia.
 2.4MenyimpulkanMenulis kesimpulan pendek mengenai macam-macam jenis suku bangsa yang ada di Indonesia.
 2.5MendugaMengambil kesimpulan dari contoh yang diberikan guru mengenai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
 2.6MembandingkanMembandingkan macam-macam budaya yang ada di Indonesia.
 2.7MenjelaskanMenjelaskan mengenai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

Karakteristik soal-soal pemahaman sangat mudah dikenal. Misalnya mengungkapkan tema, topik, atau masalah yang sama dengan yang pernah dipelajari atau diajarkan, tetapi materinya berbeda. Mengungkapkan tentang sesuatu dengan bahasa sendiri dengan simbol tertentu termasuk kedalam pemahaman terjemahan.

Dapat menghubungkan hubungan antar unsur dari keseluruhan pesan suatu karangan termasuk ke dalam pemahaman penafsiran. Item ekstrapolasi mengungkapkan kemampuan di balik pesan yang tertulis dalam suatu keterangan atau tulisan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa yang sekaligus mempengaruhi tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran diantaranya yaitu:
1) Latar belakang siswa yang mencakup: tingkat kecerdasan siswa, bakat siswa, minat siswa dalam belajar, sikap siswa, motivasi siswa dalam belajar, keyakinan siswa dalam belajar, kesadaran siswa untuk belajar, kedisiplinan dan tanggung jawab siswa dalam proses belajar.
2) Pengajar yang profesional yang memiliki pengetahuan dan sikap personal yang baik.
3) Kegiatan pembelajaran yang baik dengan menciptakan suasana belajar yang aktif inovatif, kreatif, efektiktif dan menyenangkan.
4) Sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.
5) Kurikulum sebagai arahan perubahan perilaku siswa yang berkaitan dengan kognitif, afektif maupun psikomotor.
6) Lingkungan agama, sosial, budaya, politik, ekonomi, ilmu, dan tekonologi, serta lingkungan alam sekitar yang mendukung proses pembelajaran.

Sumber :
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hal 24
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, (Bandung: PT remajaRosdakarya, 2012), 117.