Tanah dan air merupakan sumber alam yang menyokong kehidupan berbagai makhluk di bumi termasuk manusia. Kedua sumber alam tersebut mudah mengalami kerusakan atau degradasi. Kerusakan tanah bisa terjadi karena hilangnya unsur hara, penjenuhan tanah oleh air, dan erosi.
Apabila tanah mengalami kerusakan, maka kita bisa bayangkan bahwa tanah tersebut sangat tidak produktif jika dimanfaatkan. Air juga rentan mengalami kerusakan. Rusaknya air bisa berupa mengeringnya mata air dan juga menurunnya kualitas air. Penyebabnya adalah erosi dan masuknya limbah-limbah pertanian maupun industri.
Sifat dan Fungsi Tanah
Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas fase padat, cair dan gas dan mempunyai sifat serta prilaku yang dinamik. Benda alami ini (T) terbentuk atas hasil kerja interaksi antara iklim (I), dan jazad hidup (o) terhadap suatu bahan induk (b) yang dipengaruhi oleh relief tempatnya terbentuk (r) dan waktu (w), yang dapat digambarkan dalam hubungan fungsi sebagai berikut:
T = ∫ (I, o, b, r, w)
T adalah tanah dan masing-masing peubah adalah factor-faktor tersebut di atas. Sebagai produk alami yang heterogen dan dinamik, maka sifat dan perilaku tanah berbeda dari satu tempat ke tempat lain dan berubah dari waktu ke waktu.
Ilmu tanah memandang tanah dari dua konsep yaitu:
(1) sebagai hasil hancuran biofisiko- kimia, dan
(2) ssebagai habitat tumbuh-tumbuhan.
Konsep pandangan tersebut memberikan dua jalur pendekatan dalam pengkajian tanah, yaitu pendekatan pedologidi satu jalur dan pendekatan edapologi di jalur lain. Pedologi menelaah tanah semata-mata sebagai suatu benda alami yang mempelajari proses-proses dan reaksi-reaksi bio-fisiko-kimia yang berperanan, kanadungannya dan jenis serta penyebarannya. Dari sinilah tumbuh spesifikasi dasar dalam fisika tanah, kimia tanah, biologi tanah, mineralogi dan genesa tanah. Edapologi mempelajari tanah sebagai tempat hunian tumbuh-tumbuhan dan penyedia unsure hara.
Edapologi harus dapat mengidentifikasikan dan menerangkan mengapa adanya perbedaan produktivitas dan kemampuan penggunaan tanah, mengembangkan cara-cara meningkatkan produktivitas tanah dan memperbaiki tanah-tanah yang rusak. Akan tetapi, edafologi hanya dapat berfungsi demikian itu jika reaksi-reaksi penentu dan sifat-sifat dasar tanah telah diungkapkan oleh pedologi. Selain dari pada itu, hasil penelaahan pedologi juga dapat bermanfaat bagi ilmu teknik bangunan, jalann raya, irigasi dan sebagainya.
Sebagai sumber daya alam, tanah mempunyai dua fungsi utama yaitu:
(1) sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan, dan
(2) sebagai matrik tempat akar berjangkar dan air tanah tersimpan, dan tempat unsur-unsur hara dan air ditambahkan.
Kedua fungsi tersebut dapat habis dan hilang disebabkan oleh kerusakan tanah. Hilangnya fungsi yang pertama dapat terus menerus diperbaharui dengan pemupukan, tetapi hilangnya fungsi kedua tidak mudah diperbaharui oleh karena diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk pembentukan tanah.
Apabila tanah mengalami kerusakan, maka kita bisa bayangkan bahwa tanah tersebut sangat tidak produktif jika dimanfaatkan. Air juga rentan mengalami kerusakan. Rusaknya air bisa berupa mengeringnya mata air dan juga menurunnya kualitas air. Penyebabnya adalah erosi dan masuknya limbah-limbah pertanian maupun industri.
Sifat dan Fungsi Tanah
Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas fase padat, cair dan gas dan mempunyai sifat serta prilaku yang dinamik. Benda alami ini (T) terbentuk atas hasil kerja interaksi antara iklim (I), dan jazad hidup (o) terhadap suatu bahan induk (b) yang dipengaruhi oleh relief tempatnya terbentuk (r) dan waktu (w), yang dapat digambarkan dalam hubungan fungsi sebagai berikut:
T = ∫ (I, o, b, r, w)
T adalah tanah dan masing-masing peubah adalah factor-faktor tersebut di atas. Sebagai produk alami yang heterogen dan dinamik, maka sifat dan perilaku tanah berbeda dari satu tempat ke tempat lain dan berubah dari waktu ke waktu.
Ilmu tanah memandang tanah dari dua konsep yaitu:
(1) sebagai hasil hancuran biofisiko- kimia, dan
(2) ssebagai habitat tumbuh-tumbuhan.
Konsep pandangan tersebut memberikan dua jalur pendekatan dalam pengkajian tanah, yaitu pendekatan pedologidi satu jalur dan pendekatan edapologi di jalur lain. Pedologi menelaah tanah semata-mata sebagai suatu benda alami yang mempelajari proses-proses dan reaksi-reaksi bio-fisiko-kimia yang berperanan, kanadungannya dan jenis serta penyebarannya. Dari sinilah tumbuh spesifikasi dasar dalam fisika tanah, kimia tanah, biologi tanah, mineralogi dan genesa tanah. Edapologi mempelajari tanah sebagai tempat hunian tumbuh-tumbuhan dan penyedia unsure hara.
Edapologi harus dapat mengidentifikasikan dan menerangkan mengapa adanya perbedaan produktivitas dan kemampuan penggunaan tanah, mengembangkan cara-cara meningkatkan produktivitas tanah dan memperbaiki tanah-tanah yang rusak. Akan tetapi, edafologi hanya dapat berfungsi demikian itu jika reaksi-reaksi penentu dan sifat-sifat dasar tanah telah diungkapkan oleh pedologi. Selain dari pada itu, hasil penelaahan pedologi juga dapat bermanfaat bagi ilmu teknik bangunan, jalann raya, irigasi dan sebagainya.
Sebagai sumber daya alam, tanah mempunyai dua fungsi utama yaitu:
(1) sebagai sumber unsur hara bagi tumbuhan, dan
(2) sebagai matrik tempat akar berjangkar dan air tanah tersimpan, dan tempat unsur-unsur hara dan air ditambahkan.
Kedua fungsi tersebut dapat habis dan hilang disebabkan oleh kerusakan tanah. Hilangnya fungsi yang pertama dapat terus menerus diperbaharui dengan pemupukan, tetapi hilangnya fungsi kedua tidak mudah diperbaharui oleh karena diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk pembentukan tanah.