Artikel Pendidikan - Cobalah Anda tinjau reaksi antara logam natrium dan gas
klorin. Berdasarkan percobaan, dalam reaksi tersebut dihasilkan natrium klorida
dengan rumus kimia NaCl. Bagaimana persamaan reaksinya?
Suatu persamaan reaksi dikatakan benar jika memenuhi hukum
kimia, yaitu zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus setara, baik jumlah zat
maupun muatannya. Sebelum menuliskan persamaan reaksi yang benar, tuliskan dulu
persamaan kerangkanya.
Persamaan kerangka untuk reaksi ini adalah:
Na + Cl2 → NaCl
Apakah persamaan sudah setara jumlah atomnya? Persamaan
tersebut belum setara sebab pada hasil reaksi ada satu atom klorin, sedangkan
pada pereaksi ada dua atom klorin dalam bentuk molekul Cl2. Untuk menyetarakan
persamaan reaksi, manakah cara berikut yang benar?
- Mengubah pereaksi menjadi atom klorin, persamaan menjadi: Na + Cl → NaCl
- Mengubah hasil reaksi menjadi NaCl2, dan persamaan menjadi: Na + Cl2 → NaCl2
Kedua persamaan tampak setara, tetapi kedua cara tersebut
tidak benar sebab mengubah fakta hasil percobaan. Gas klorin yang direaksikan
berupa molekul diatom sehingga harus tetap sebagai molekul diatom.
Demikian
pula hasil reaksinya berupa NaCl bukan NaCl2. Jadi, kedua persamaan reaksi
tersebut tidak sesuai Hukum Perbandingan Tetap.
Cara yang benar untuk menyetarakan persamaan reaksi adalah
dengan menambahkan bilangan di depan setiap rumus kimia dengan angka yang
sesuai. Bilangan yang ditambahkan ini dinamakan koefisien reaksi (berupa
bilangan bulat dan sederhana).
Jadi, cara yang benar untuk menyetarakan
persamaan reaksi adalah dengan cara menentukan nilai koefisien reaksi. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Tulis persamaan kerangka: Na + Cl2 → NaCl
2. Bubuhkan koefisien a, b, c, dst, sesuai jumlah zat yang
terlibat, di depan semua pereaksi dan produk, kita sebut ini sebagai “koefisien
sementara”:
a Na + b Cl2 → c NaCl
3. Ingat aturan: “Suatu persamaan reaksi dikatakan benar
jika memenuhi hukum kimia, yaitu zat-zat yang terlibat dalam reaksi harus
setara, baik jumlah zat maupun muatannya”. Maka, jumlah atom Na ruas kiri =
jumlah atom Na ruas kanan; begitu pula dengan atom Cl.
“Mengapa atom Cl berjumlah 2b bukan b? Karena gas klorin yang direaksikan berupa molekul diatom. Sederhananya, jumlah atom= angka koefisien x angka indeks. Pada kasus ini, jumlah atom klorin = 2 x b = 2b”
Jumlah atom ruas kiri = ruas kanan, maka:
Atom Na: a = c
Atom Cl: 2b = c
4. Ganti salah satu “koefisien sementara” dengan bilangan bulat.
Misalnya a = 2, maka:
Atom Na: a = c →c = a = 2
Atom Cl: 2b = c = 2 →b = ½ (2) = 1
Dari langkah ke-empat ini, Anda telah memperoleh nilai dari a, b, dan c, yaitu: a = 2, b = 1, dan c =2
5. Subtitusikan nilai dari a, b, dan c ke persamaan di langkah kedua.
a Na + b Cl2 → c NaCl menjadi 2 Na + 1 Cl2 → 2 NaCl
Nilai koefisien 1 tidak perlu ditulis sehingga persamaan reaksi menjadi:
2Na + Cl2 → 2 NaCl
Persamaan reaksi tersebut belum lengkap sebab belum mencantumkan wujud atau fasa zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Menurut aturan IUPAC, penulisan fasa atau wujud zat dalam persamaan reaksi sejajar dengan rumus kimianya. Adapun aturan lama fasa dituliskan sebagai indeks bawah. Untuk melengkapinya, gunakan lambang-lambang berikut.
Tambahkan huruf (g), singkatan dari gas untuk zat berupa gas.
Tambahkan huruf (l), singkatan dari liquid untuk zat berupa cair.
Tambahkan huruf (s), singkatan dari solid untuk zat berupa padat.
Tambahkan huruf (aq), singkatan dari aqueous untuk zat berupa larutan.
Dengan demikian, persamaan reaksi tersebut dapat ditulis secara lengkap menjadi:
3 Na(s) + Cl2(g) ---> 2 NaCl(s)