Makalah Penilaian Formatif dan Sumatif. Evaluasi formatif (Formatif Test) merupakan suatu tes hasil belajar dimana evaluasi tersebut mempunyai suatu tujuan untuk dapat mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik itu telah terbentuk (sudah sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, kemudian perlu diketahui juga bahwa istilah formatif itu berasal dari kata form yang dapat diartikan sebagai bentuk. Dalam Makalah ini akan di Bahas Tentang Pengertian Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif, Manfaat Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif, Perbedaan Penilaian Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Pendidikan Paradigma baru pendidikan Indonesia saat ini sangatlah maju, karena dengan adanya inovasi yang terintegrasi dan berkesinambungan. Salah satu
wujudnya adalah inovasi yang dilakukan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran
di kelas. Untuk mengetahui bahwa materi pelajaran yang telah disampaikan oleh
guru dapat dikatakan berhasil atau tidak yaitu dengan memberi evaluasi kepada
siswa. Dengan evaluasi maka dapat diketahui sejauh mana siswa dapat menerima
mata pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Disini penulis akan membahas
tentang penilaian formatif dan penilaian sumatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif ?
2. Apa manfaat Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif ?
3. Apa berbedaan penilaian Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
?
4. Apa perbandingan antara Tes Formatif dan Tes Sumatif
?
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
Evaluasi formatif (Formatif Test) merupakan suatu tes hasil belajar
dimana evaluasi tersebut mempunyai suatu tujuan untuk dapat mengetahui, sudah
sejauh manakah peserta didik itu telah terbentuk (sudah sesuai dengan tujuan
pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti suatu proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, kemudian perlu diketahui juga bahwa
istilah formatif itu berasal dari kata form yang dapat diatikan sebagai bentuk.
Dengan demikian bahwa maka evaluasi formatif merupakan suatu jenis evaluasi
yang disajikan di tengah program pengajaran yang mempunyai fungsi untuk
memantau (memonitor), dimana untuk dpat mengetahui kemauan belajar siswa dalam
kesehariannya pada proses kegiatan belajar mengajar demi memberikan suatu umpan
balik, baik kepada siswa maupun seorang guru. Bisaanya di sekolah-sekolah, tes
formatif itu pada umumnya ditekankan pada bahan-bahan pelajaran yang akan
diajarkan oleh seorang guru, setelah guru mengadakan atau melaksanakan suatu
tes formatif, maka alangkah baiknya ditindaklanjuti lagi jka ada bagian-bagian
yang memang belum dikuasai, maka sebelum dilanjutkan ke pokok bahasan baru
terlebih dahulu diulangi atau dijelaskan kembali bagian-bagian mana yang
sekiranya belum dikuasai atau dipahami oleh peserta didik. Dengan demikian
tujuan dari evaluasi formatif adalah untuk memperbaiki tingkat penguasaan
materi dari peserta didik dan sekaligus untuk memperbaiki dalam suatu proses
pembelajaran.
Pengertian formatif juga bisa diartikam sebagai penilaian yang
dilaksanakan akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan
proses belajar mengajar itu sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan tes sumatif adalah suatu penilaian
yang pelaksanaannya itu dilakukan pada akhir tahun atau akhir program, atau
lebih spesifiknya penilaian yang dilakukan pada akhir semester dari akhir
tahun. Jadi, rujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa,
yaitu seberapa jauhkah tujuan-tujuan kurikuler yang berhasil dikuasai oleh para
peserta didik, dan penilaian inipun dititikberatkan pada penilaian yang
berorientasi kepada produk, bukan kepada sebuah proses.
Dan bagaimanapun, hasil yang peroleh dari tes sumatif tampaknya
menjadi keputusan akhir mengingat tidak adanya kesepakatan bagi guru untuk
memperbaiki kekurangan para siswa pada semester tersebut. Perubahan baru bisa
dilakukan pada tahun berikutnya atau sekedar bahan untuk penyempurnaan semester
berikutnya.
B. Manfaat Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
Berbicara mengenai manfaat, mak evaluasi dan evaluasi sumatif
mempunyai banyak manfaat, baik bagi siswa, guru maupuun program itu sendiri.
Manfaat tersebut antara lain, yaitu yang dikutip dari buku dasar-dasar evaluasi
pendidikan :
a. Manfaat Bagi Siswa
1. Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mengevaluasi
bahan program secara menyeluruh.
2. Merupakan penguatan bagi siswa. Dengan mengetahui bahwa yang
dikerjakan sudah menghasilkan skor yang tinggi sesuai drngan yang diharapkan
maka siswa merasa mendapat “ anggukan kapala ”dari guru, dan ini merupakan
suatu tansa bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang sudah
benar. Dengan demikian mak pengatahuam itu akan bertambah membekas diingatan.
Di samping itu tanda keberhasilan suatu pelajaran akan memperbesar motivasi
siswa untuk belajar lebih giat, agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik
itu atau memperoleh yang lebih baik lagi.
3. Usaha perabaikan, dengan umpan yang diperoleh setelah melakukan
tes. Siswa mengatui kelemahan-kelemahannya. Bahkan dengan teliti siswa
mengetahui bab atau bagaimana dari bahan yang mana yang belum dikuasainya.
4. Sebagai Diagnosa, bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh
siswa merupakan hasil tes formatif, siswa dengan jelas dapat mengetahui
bagaimana bahan pelajaran yang masih dirasakan sulit.
b. Manfaat Bagi Guru
Dengan telah mengatahui hasil tes foramtif yang diadakan, maka
guru :
1. Mengetahui sampai sejauh mana bahan-bahn yang diajarkan sudah
dapat diterima oleh siswa. Hal ini akan menentukan pola pakah guru itu harus
mengganti cara menerangkan (strategi mengajar) atau tetap dapat menggunakan
cara (strategi) yang lama.
2. Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum
menjadi milik siswa. Apabila bagian yang belum dikuasai kebetulan merupakan
bahan prasyarat bagian pelajaran yang lain, maka bagian ini harus diterangkan
lagi, dan barangkali memrlukan cara atau media lain untuk memperjelas. Apabila
bahan ini tidak diulangi, maka akan menganggu kelancaran pemberian bahan
pelajaran selanjutnya, dan siswa akan semakin tidak dapat menguasainya.
3. Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan
diberikan.
c. Manfaat Bagi Program
Setelah diadakan tes maka diperoleh hasil. Dari hasil tersebut
dapat diketahui :
1. Apakah program yang diberikan merupakan program yang tepat
dalam arti sesuai dengan kecakapan anak.
2. Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan
prasyarat yang belum diperhitungkan.
3. Apakah diperlukan alat, sarana dan prasarana untuk mempertinggi
hasil yang akan dicapai.
4. Apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan
sudah tepat.
Manfaat evaluasi sumatif :
Ada beberapa manfaat tes sumatif, dan 3 diantaranya yang
terpenting adalah :
1. Untuk nenentukan nilai.
2. Untuk menentukan seorang anak dapat atau tidaknya mengikuti
kelompok dalam menerima program berikutnya. Dalam kepentingan seperti ini maka
tes sumatif berfungsi sebagai tes prediksi.
3. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna
bagi orang tua siswa, pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah serta
pihak-pihak lain apabila siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain, akan
melanjutkan belajar atau akan memasuki lapangan kerja.
C. Perbedaan Penilaian Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
Mengingat masih banyaknya salah pengertian di antara guru-guru
tentang pengaertian formatif dan sumatif maka perlu kiranya dijelaskan kembali
pengertian penilaian formatif dan penilaian sumatif dan perbedaan antara kedua
jenis penilaian tersebut.
Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk
mencari atau memperoleh sebuah umpan balik (feed back), yang kemudian
selanjutnya dari hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki
suatu proses belajar mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan. Jadi,
sebenarnya pada panilaian formatif itu tidak hanya dilakukan pada tiapa akhir
pelajaran akan tetapi bisa juga ketika proses pelajaran sedang
berlangsung. Misalnya, ketika guru sedang mengajar, guru tersebut mengajukan beberapa
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mengecek atau mendapatkan informasi
apakah siswa telah memahami apa yang telah diterangkan guru. Jika ternyata
masih banyak siswa yang belum mengerti, maka tindakan guru selanjutnya ialah
menambah atau memperbaiki cara mengajarnya sehingga benaar-benar dapat diserap
oleh siswa.
Dari contoh tersebut, jelas bahwa penilaian formatif tidak hanya
berbentuk tes tertulis dan hanya pada akhir pelajaran, tetapi dapat pula
berbentuk pertanyaan-pertanyaan lisan atau tugas-tugas yang diberikan selama
pelajaran berlangsung ataupun sesudah pelajaran selesai. Dalam hubungan ini
maka proses dan post-tes yang bisaa dilakukan dalam sistem pelajaran termasuk
dalam penilaian foramatif.
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh
data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa
terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.
Adapun fungsi dan tujuannya ialah untuk menentukan apakah dengan nilai yang
diperolehnya itu siswa dapat dinyatakan lulus. Pengertian lulus dan tidak lulus
disini dapat berarti : dapat tidaknya siswa melanjutkan ke modul berikutnya,
dan dapat tidaknya seorang siswa mengikuti pelajaran pada semester berikutnya,
dan dapat tidaknya seorang siswa dinaikan ke kelas yang lebih tinggi.
Dari apa yang telah dikemukakan, jelas kiranya bahwa penilaian
sumatif tidak hanya merupakan penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir
semester, tetapi juga dilaksanakan misalnya pada setiap modul, setiap akhir tahun
ajaran ataupun evaluasi belajar tahap akhir.
Dari uaraian diatas dapat disimpulkan perbedaan antara penilaian
formatif dan penilaian sumatif bukan terletak pada kapan atau waktu tes
itu dilaksanakan, tetapi terutama pada fungsi dan tujuan tes atau penilaian itu
dilaksanakan. Jika penilaian atau tes itu berfungsi dan bertujuan untuk
memperoleh umpan balik dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses
belajar-mengajar, maka penilaian itu disebut penilaian formatif.
Tetapi jika penilaian itu berfungsi dan bertujuan untuk
mendapatkan informasi sampai dimana prestasi atau penguasaan dan pencapaian
belajar siswa yang selanjutnya diperuntukan dengan penentuan lulus tidaknya
seorang siswa, maka penilaian itu disebut penilaian sumatif.
D. Perbandingan Antara Tes Formatif dan Tes Sumatif
Untuk memperoleh gambaran mengenai tes formatif dan tes sumatif
secara lebih mendalam, maka berikut ini akan disajikan perbandingan antara
keduanya. Agar dapat diketahui tiap-tiap persamaan dan perbedaannya. Dalam
membandingkan, akan ditinjau dari 4 aspek, yaitu fungsi, waktu, titik berat,
atau tekanannya, alat evaluasi, cara memilih tujuan yang dievaluasi, tingkat
kesulitan soal-soal tes, cara menyekor.
a. Ditinjau dari Fungsinya
1. Tes formatif digunakan sebagai umpan balik bagi siswa, guru
maupun program-program untuk menilai pelaksanaan satu unit program.
2. Tes sumatif digunakan untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa
telah mengikuti suatu program, serta menentukan posisi kemampuan siswa
dibandingkan dengan kawannya dalam kelompok.
b. Ditinjau dari Waktu
1. Tes formatif dilakukan selama pelajaran berlangsung untuk
mengetahui kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-baiknya
2. Tes sumatif dilakukan pada akhir unit catur wulan, ataupun
semester akhir tahun atau akhir pendidikan.
c. Ditinjau dari Titik Berat Penilaian
1. Tes formatif menekankan pada tingkah laku kognitif.
2. Tes sumatif sama-sama menekankan pada tingkah laku kognitif,
tetapi ada kalanya pada tingkat psikomotor dan juga
kadang-kadang pada afektif akan tetapi walaupun menekankan pada tingkah laku
kognitif, yang diukur adalah tingkatan yang lebih tinggi.
d. Ditinjau dari Segi Alat Evaluasi
1. Tes formatif merupakan tes prestasi belajar yang tersusun
secara baik.
2. Tes sumatif merupakan tes ujian akhir.
e. Ditinjau dari Cara Memilih Tujuan yang Dievaluasi
1. Tes formatif mengukur semua tujuan instruksional khusus.
2. Tes sumatif mengukur tujuan instruksional umum.
f. Ditinjau dari Tingkat Kesulitan Tes
1. Tes formatif belum dapat ditentukan.
2. Tes sumatif. Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan antara 0,35 –
0,70, Soal yang sangat mudah dan soal yang sangat sukar
g. Ditinjau dari Skoring
1. Tes formatif, menggunakan standar mutlak.
2. Tes sumatif, kebanyakan menggunakan standar relatif tetapi
dapat pula dipakai standar mutlak.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya bahwa penilaian formatif dan sumatif yang ada di
sekolah-sekolah itu sebenarnya sudah dilaksanakan oleh para guru-guru, namun
pada kenyataannya sekarang kedua penilaian tersebut itu belum terealisasi
dengan baik. Mungkin disebabkan karena memang para guru-guru itu belum bisa
membedakan ataupun mengetahui benar-benar secara jelas apa penilaian formatif
dan sumatif tersebut, sehingga dalam pencapaian tujuan pendidikan belum
terlaksanakan secara maksimal. Sebenarnya kalau seorang guru bisa benar-benar
mengetahui dan memahami penilaian formatif dan sumatif, maka para siswanya akan
bisa naik kelas semua, bahkan bisa lulus ujian yang nantinya akan dapat membawa
nama baik sekolah.
Dengan adanya penilaian formatif, maka seorang guru dapat
mengetahui keberhasilan dirinya dalam mengajar dan apabila para siswanya banyak
yang belum menguasai materi ataupun belum paham dengan bahan pelajaran itu maka
seorang guru dapat memperbaiki cara mengajarnya. Kemudian tes formatif juga
membawa pengaruh yang sangat besar untuk tes sumatif karena apabila tes
formatif itu sudah tercapai dengan baik maka hasilnyapun akan berimbas pada
penilaian sumatif.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penilaian
formatif, dan penilaian sumatif mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
pencapaian tujuan pendidikan yang ada di sekolah-sekolah. Penilaian formatif
berfungsi dan bertujuan untuk memperoleh umpan balik dan selanjutnya digunakan
untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Sedangkan penilaian sumatif
berfungsi dan bertujuan untuk mendapatkan informasi sampai dimana prestasi atau
penguasaan dan pencapaian belajar siswa yang selanjutnya diperuntukkan bagi
penentuan lulus tidaknya seorang siswa tersebut.
SUMBER
Arikunto, Suharsimi, Drs. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan
Jakarta : Bumi Aksara. Cet. 3.
Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik.
Jakarta : PT. Grasindo.
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung : PT. Rosdakarya