Class Mamalia Sebagai Tingkatan Tertinggi Dalam Kingdom

CLASS MAMALIA SEBAGAI TINGKATAN TERTINGGI DALAM KINGDOM ANIMALIA DIMULAI DARI KLASIFIKASI, CIRI TUBUH, STRUKTUR TUBUH BESERTA SYSTEM ORGAN, CARA HIDUP DAN HABITAT SERTA MANFAATNYA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom animalia tersebut adalah mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut  berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu.  Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan  tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan  kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.

Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan tertinggi pada kerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan oleh mamalia lebih tinggi daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari sistem pencernaan , pernafasan , peredaran darah ,  urogenital , hingga sistem syarafnya. Oleh karena itu perlulah kita mengetahui tentang karakteristik, struktur tubuh, cara hidup, dan habitat dari class mamalia beserta peranannya dalam kehidupan manusia guna menunjang pengetahuan kita.

Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang class mamalia sebagai tingkatan tertinggi dalam kingdom animalia dimulai dari klasifikasi, ciri tubuh, struktur tubuh beserta system organ, cara hidup dan habitat serta manfaatnya dalam kehidupan manusia.

CLASS MAMALIA SEBAGAI TINGKATAN TERTINGGI DALAM KINGDOM ANIMALIA DIMULAI DARI KLASIFIKASI, CIRI TUBUH, STRUKTUR TUBUH BESERTA SYSTEM ORGAN, CARA HIDUP DAN HABITAT SERTA MANFAATNYA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


BAB  II
PEMBAHASAN

A. Zoologi Mamalia Pisces
Ikan Mas (Cyprinus carpio ) dan Ikan Lele (Clarias batrachus)
I. Tujuan 
Untuk mengetahui Morfologi, Anatomi dan Taksonomi Ikan Mas Ikan Lele.

II.  Dasar Teori
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Species : Cyprinus carpio

2. HABITUS
Tubuh Ikan Mas dapat dibagi menjadi :
-  Kepala : yaitu mulai dari moncong sampai dengan batas tutup insang
-  Badan : mulai dari belakang tutup insang sampai dengan anus
-  Ekor : mulai dari belakang anus sampai dengan ujung sirip ekor

3. KEPALA
Pada bagian kepala dapat dijumpai adanya :
Lubang mulut (moncong), dapat ditarik ke depan, rabalah pada moncong yang ditarik dengan ujung jari maka akan terasa adanya tulang
-  Premaksilla : terletak paling ujung dari moncong bagian dorsal
-  Admaksilla : terletak sebelah posterior dari premaksilla
-  Maksilla : terletak sebelah postero-lateral dari admaksilla
-  Dentale : merupakan tulang yang menyokong rahang bawah,  Terletak pada ujung moncong sebelah bawah (ventral)
-  Lekuk Hidung : terletak pada tukang admaksilla, di depan mata 
-  Mata : terletak postero-lateral dari lekuk hidung (tidak mempunyai     kelopak  mata)

4. TUTUP INSANG
Terdiri dari 4 (empat) potong tulang-tulang kecil, yaitu
  1. Operculum : terletak paling depan, merupakan tulang yang paling besar.
  2. Pre-Operculum : terletak paling depan, berupa tulang sempit berbentuk sabit
  3. Inter-Operculum : terletak antara operculum dan pre-operculum berupa tulang sempit berbentuk kerucut
  4. Sub-Operulum : potongan tulang ke 4 ini terletak posterior dari  inter-operculum dan sebelah ventral dari operculum
  5. Membran Branchiostegi : merupakan selaput tipis pada pinggiran tutup  insang sebelah posterior, berfungsi sebagai kelep untuk menahan air supaya tidak masuk ke rongga insang
  6. Radil Branchiostegi : berupa 3 pasang tulang-tulang membrana Branchiostegi. Di dalam tutup insang kita dapatkan adanya insang yang  dibangun oleh 5 (lima) lengkung insang yang hanya mempunyai 4 (empat) filamen insang.
5. BADAN
Seluruh badannya bersisik. Pada kaki kanan badan terdapat linea lateralis atau gurat sisi yang memanjang dari belakang tutup insang  sampai ekor. Gurat sisi ini berfungsi sebagai indra keenam untuk mengetahui besarnya arus dalam air. Tipe sisik ikan mas adalah Cycloid mempunyai  garis-garis melingkar (sirkuler) dan garis-garis radier serta berpigmen, terutama pada bagian yang idak tertutup oleh sisik di depannya.

6. ANUS
Berupa lubang pada sebelah ventro-posterior dari badan, sebagai tempat keluarnya feses Porus urogenitalis, lubang ini terletak di sebelah posterior dari anus yaitu tempat keluarnya sel-sel kelamin dan air seni (urine), kedua lubang ini baik anus maupun porus urogenitalis terletak dalam satu  celah.

7. EKOR
Tipe ekor ikan mas adalah homocerk, yaitu simetris dorso-ventral dan luar sedangkan dilihat sebelah dalam dibangun oleh tulang-tulang yang asimetris di bagian dalam.

8. ANGGOTA BADAN
Terdiri dari:
- Sepasang sirip dada (pectoral fin)
- Sepasang sirip perut (abdominal fin)
- Sirip dubur (anal fin), sirip punggung (dorsal fin), sirip ekor (caudal fin) yang tunggal.

9. PEMBEDAHAN (DISECTIO)
Bagian perut
Pengguntingan dimulai dari depan anus, sepanjang garis medio ventral tubuh ke arah depan sampai dekat sirip (hati-hati jangan sampai kena organ-organ  yang terdapat di sebelah dalam). Kemudian dengan pertolongan sebuah pinset, bukalah bagian daging sebelah atas, dan  pengguntingan dilanjutkan dari anus ke arah tubuh bagian dorsal yang dilanjutkan ke arah anterior sampai ke tutup insang. Penggantian bagian kepala dilakukan pada tutup insang bagian dorsal dan ventral sampai ke ujung moncong. Perlu diperhatikan bahwa sebelah ventral dari insang terdapat  jantung, jadi penggantian bagian daerah ini harus hati-hati.

10. SITUS VISCHERUM
Untuk mengamati viscera ini janganlah merubah letak dari organ-organnya. Biarkan organ-organ tersebut terletak sesuai dengan aslinya, organ-organ yang dapat dikenali antara lain:
  • Gelembung renang (vesica metatoria) : berupa kantung yang bergelembung warna agak keputih-putihan. Terbagi menjadi dua bagian, muka dan belakang yang bersekat di tengahnya. Gelembung renang ini berperan sebagai alat keseimbangan naik turun di dalam air.
  • Ginjal (ren) terletak pada sekat bagian tengah dari gelombang renang sebelah dorsal terdapat sepasang.
  • Ginjal kepala (pronephros) terletak anterior dari ujung gelembung udara bagian depan berupa struktur berwarna merah coklat.
  • Gonad letaknya sebelah ventral dari gelombang renang pada hewan yang muda sukar dibedakan antara jantan dan betina, karena strukturnya belum begitu jealas. Pada ikan dewasa akan terlihat bila betina sruktur ini berwarna kuning, berbutir-butir berisi telur yang disebut ovarium. Pada hewan jantan struktur ini akan berwarna putih susu dengan permukaan yang licin berisi sel kelamin jantan atau sperma, disebut testis.
  • Usus (intestine) berupa saluran yang berliku-liku bermuara pada anus
  • Hati (hepar) terdapat meliputi sepanjang usus, sedangkan limpa (lien) dan kadang empedu (vesica felea) baru tampak setelah saluran pencernaan ini direntangkan.

11. VISCERA DIURAI
Merentangkan saluran pencernaan (intestin) dengan hati-hati. Dimulai dari bagian usus yang tampak jelas menarik dengan hati-hati, sedikit demi sedikit ke luar tubuh, juga jangan sampai putus. Maka selain organ-organ yang sudah kita kenali pada situs viscera akan dapat kita kenali organ- organ berikut:
  • Kantung empedu (vesica felea) letaknya pada usus bagian depan, berupa kantung bulat hijau kebiru-biruan, kantung empedu ini berhubungan dengan  usus melalui saluran empedu (ductus choledochus) yang pendek.
  • Limpa (lion) organ ini berbentuk bulat pipih berwarna merah, dipegang oleh selapu tipis (mesentrium
  • Dustus pneumaticus, berupa pembuluh halus menghubungkan gelembung renang


Pada viscera diurai organ-organ urogenitalia yang diamati selain gonad dan ren (ginjal) adalah :
  • Ureter berupa pembuluh yang sangat halus, terletak sebelah dorsal dari gelembung renang bagian posterior, berperan menyalurkan urine (air seni) dari ginjal ke kantung urine. (vesica urinaria).
  • Vesica urinaria berupa kantung pelebaran dari muara kedua ureter, yang mengecil kembali berupa urethra yang berakhir pada poros urogenitalis.
  • Oviduct (saluran telur) hanya terdapat pada hewan betina berupa tabung yang pendek juga bermuara pada poros urogenitalis.
  • Vas defferens hanya pada hewan jantan tempat penyaluran sperma juga bermuara pada porus urogenitalis.



12. INSANG (BRANCHIA)
Untuk mempelajari bagian-bagian insang, kita buat sayatan melintangnya maka dapat kita kenali bagian-bagian berikut :
  • Lengkung insang, berupa rawan berbentuk sabit tampak berwarna putih. Bagian basal dari lengkung insang terdapat arteri branchialis (sebelah  dorsal/atas) dan arteri epibranchialis (sebelah bawah/ventral)
  • Tapis insang, berupa deretan rawan-rawan pendek berbentuk gerigi di sebelah dalam lengkung insang
  • Filamen insang berbentuk seperti dua ujung tombak berwarna merah coklat.



13. JANTUNG
Bersihkan jantung ikan yang terletak pada bagian ventro cauidal dari insang dengan memakai kapas yang agak dibasahi yaitu untuk menghilangkan darah yang mungkin tergenang kemudian kenalilah bagian-bagian berikut
  • Sinus venosus berupa rongga yang berbanding tipis disini bermuara ductus cuvieri dan vena hepatica
  • Atrium berwarna merah tua berbanding tipis sukar dilihat batasnya dengan venosus bila dilihat dari luar
  • Ventricel berwarna merah muda berbanding tebal menerima dari daah atrium
  • Burbus arteriosus berwarna putih kedepan membentuk aorta ventral yang bercabang-cabang menjadi pasangan-pasangan arteri branchialis



B. Zoologi Vertebrata Amphibi
Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat.  Amphibi mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di air dan di darat, pada umumnya amphibi mempunyai siklus hidup awal diperairan dan siklus kedua  di daratan. Pada masa berudu amphibi hidup di perairan. Pada pase ini berudu bergerak dengan ekor. Pada fase dewasa hidup didarat dan bernafas  dengan paru-paru dan fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan  ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaam menghilang, pada anura tidak di temukan leher sebagai mekanisme  adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat.

Amphibi mempunyai kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang dengan baik. Pada mata terdapat membran nictitans yang  berfungsi untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf mengalami modifikasi  seiring dengan perubahan fase hidup. Otak depan menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebri terbagi sempurna, pada cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang. 

Pada fase dewasa mulai terbentuk kelenjar ludah yang menghasilkan bahan pelembab/ perekat, walaupun demikian, tidak semua amphibi  melalui siklus hidup dari perairan kedaratan,misalnya anggota plethodontidae, tetap tinggal di perairan dan tidak menjadi dewasa, selama hidup tetap  dalam fase berudubernafas dengan insang dan berkemabang biak secara neotoni. Ada beberapa jenis amphibi lain yang sebagian hidupnya di daratan,  tetapi pada waktu tertentu kembali keair untuk berkembang biak, tetapi ada juga yang hidup didarat selama hidupnya pada kelompok ini tidak terdapat setadium larva dalam air.

Kelas Amphibia umumnya hidup di dua tempat, yaitu darat dan air selama metamorfosisnya. Sebagian besar Amphibia memiliki ciri-ciri  khusus lainnya, yaitu :
- Berkulit licin tidak bersisik,
- Menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan  eksoterm,
- Fertilisasi secara eksternal di air tau tempat lembab,
- Menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang. Tidak semua jenis 

Amphibia hidup di dua tempat kehidupan.Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat.Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis.Amphibia terdiri dari tiga  ordo, yaitu Anura, Urodela, dan Apoda. 

Anura Anura memiliki ciri tidak berekor saat dewasa. Kaki belakangnya yang lebih panjang daripada kaki depan digunakan untuk melompat. Lidahnya besar, lengket, dan dapat dijulurkan untuk menangkap mangsanya. Bagi yang jantan memiliki kantong udara di kerongkongannya yang dapat  mengeluarkan suara untuk menarik betina saat musim kawin. Contoh hewan ini adalah katak hijau (Rana signata), katak pohon (Rachoporus sp.) dan  kodok atau bangkong (Bufo sp). Urodela Urodela merupakan kelompok amphibia yang memiliki ekor saat larva, muda dan dewasa.Tubuhnya berbentuk silinder memanjang serta memiliki kaki depat yang sama ukurannya dengan kaki belakang. Beberapa jenis ini hidup di air dan ada yang di darat. 

Hewan yang tegolong kelompok ini adalah salamander. Apoda Apoda yang disebut juga sesilian merupakan amphibia tak berkaki. Bentuk tubuhnya seperti cacing tanah atau belut. Larva sesilian sangat menyerupai sesilian dewasa.

Sesilian hidup terutama bersarang dalam lubang di tanah. Katak adalah, hewan melata dengan makanan utama serangga-serangga kecil dengan ciri-ciri: • Tubuh langsing • Kulit basah (lembab), tipis, dan halus • Kaki panjang, sehingga dapat membuat lompatan yang jauh • Biasanya hidup  di daerah basah atau berair • Contoh katak: Rana esculenta, Rana tigrina. Katak ini banyak sekali hidup di sawah-sawah daerah bersuhu tropis, hutan dan daerah-daerah gambut. Dan katak ini mempunyai banyak sekali jenis-jenisnya yang memang terkadang warna dan bentuknya amat lucu, sehingga  banyak yang dijadikan sebagai koleksi. Family Ranidae ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif ramping. Tungkai relatif panjang dan  diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk membantu berenang. Kulitnya halus, licin dan ada beberapa yang berbintil. Gelang bahu bertipe firmisternal. 

Pada kepala tidak ada pematang seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagian maxillanya. 

Sacral diapophysis gilig (Berry, P.Y. 1975). Katak adalah bilateral simetris, dengan bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian tengah disebut medial, samping/lateral, badan muka depan adalah ujung anterior, bagian belakang disebut ujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang  bagian muka ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/ cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis  serta bagian kaudal pendek. Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar  pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). 
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi: a. Rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa, b. Esofagus; berupa saluran pendek, c. Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan  menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagusdanlubangkeluarmenujuusus, d. Intestinum (usus): dapat  dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. e. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan f. Kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine. g. Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. h. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). i. Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum. 

C. Zoologi Vertebrata Reptilia

Reptilia merupakan salah satu kelas dari Vertebrata. Hewan dari kelas ini memiliki karakteristik yang sudah agak maju jika di bandingkan  dengan Pisces dan Amphibi. Adapun karakteristik dari Reptilia yaitu sebagai berikut:
  1. Tubuhnya dibungkus oleh kulit kering yang menanduk (tidak licin), biasanya dengan sisik, beberapa ada yang memiliki kelenjar permukaan kulit
  2. Mempunyai dua pasang anggota gerak yang masing-masing dengan 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk lari, mencengkram, dan naik pohon. Pada yang masih hidup di air kakinya mempunyai bentuk dayung.
  3. Skeletonnya mengalami penulangan secara sempurna, tempurung kepala mempunyai satu kondil oksipital
  4. Jantungnya tidak sempurna, terdiri atas 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel, hanya saja sekat antara ventrikel tersebut belum sempurna.
  5. Pernapasannya dengan paru-paru
  6. Memiliki 12 pasang saraf cranial dan otak dengan serebrum yang lebih besar
  7.  Matanya mempunyai kelenjar air mata yang menjaga agar matanya tetap basah
  8. Merupakan hewan berdarah dingin
  9. Fertilisasi internal, biasanya mempunyai alat kopulasi, telur dengan banyak yolk, berselaput kulit lunak atau barcangkang tipis
  10. Ada beberapa anggotanya yang merupakan hewan ovipar misalnya penyu dan adapula yang ovovivipar misalnya ular
  11. Pembelahannya terjadi secara meroblastik, mempunyai membrane embrionik
  12. Tidak mengalami fase metamorphosis.
a.  Evolusi Reptilia
Fosil reptilia tertua ditemukan di batuan yang berasal dari akhir masa karboniferus , berumur sekitar 300 juta tahun. Leluhurnya adalah salah satu amfibia di masa Devon. Dalam dua gelombang besar radiasi adaptif, reptilia menjadi vertebrata darat yang dominan dalam suatu dinasti yang bertahan selama lebih 200 juta tahun. Penyebaran reptilia utama pertama kali terjadi pada awal masa premium, yaitu masa terakhir Paleozoikum, dan menjadi dua cabang evolusi utama yaitu:
  1. yang disebut terapsida, tremasuk organism yang merupakan leluhur mamalia. 
  2. Sauropsida, cabang tersebut menghasilkan semua amniota modern kecuali mamalia. Sauropsida terbagi mrenjadi dua sub cabang relative awal dalam sejarahnya 
  3.  Sinapsida, cabang tersebut meliputi beranekaragam reptilian yang mirip mamalia 
  • Anapsida,  kura-kura adalah satu-satunya jenis yang selamat dari kelompok reptilia. 
  • Diapsida, kadal, ular,  dan buaya adalah diapsida yang masih hidup saat ini yang diklasifikasikan sebagai reptilia. Dinosaurus dan beberapa kelompok reptilia lain yang sudah punah juga merupakan anggota diapsida . Analisis kladistik memberikan buktio yang kuat bahwa burung adalah kerabat terdekat yang masih hidup bagi dinosaurus yang sudah punah tersebut .


Dinosaurus dan Pterosaurus. Radiasi reptilia yang paling besar terjadi untuk kedua kalinya.Selama akhir masa trias (sedikit lebih dari 200 juta tahun silam) dan terutama ditandai asal mula keanekaragaman dua kelompok reptilia : dinosaurus yang hidup di darat, pterosaurus, atau reptilia terbang. 

Kelompok ini merupakan vertebrata yang dominan di bumi selama jutaan tahun. Pterosaurus memiliki sayap terbentuk dari membran kulit yang diregangkan pada dinding tubuh, sepanjang tungkai depan, sampai ke ujung jari yang memanjang. Serat kaku memberikan penyokong bagi kulit sayap. Dinosaurus, suatu kelompok yang sangat beranekaragam dalam hal bentuk tubuh, ukuran, dan habitat, termasuk hewan terbesar yang pernah menghuni daratan. 

Berlawanan yang selama ini berlaku bahwa dinosaurus adalah makhluk yang lamban, terdapat semakin banyak bukti bahwa banyak dinosaurus yang merupakan hewan yang sangat lincah,bergerak cepat, dan pada beberapa spesies bersifat sosial para ahli paleontologi juga telah menemukan taanda-tanda adanya pengasuhan oleh induk pada dinosaurus. Pedebatan terus berlangsung mengenai topic apakah dinosaurus merupakan hewan indotermik, yang mampu mempertahankan suhu tubuh tetap konstan melalui metabolisme. Beberapa bukti anatomis menndukung hipotesis ini tetapi bagian ahli sangat meragukannya. Iklim saat zaman Mesozoikum rlatif hangat dan tetap,dan daptasi tingkah laku seperti berjemur mungkin telah cukup nutuk mempertahankan suhu tubuh yang, khususnya bagi dinosaurus darat. Selain itu, sinosaurus besar memiliki rasio luas permukaan tubuh terhadap volume tubuh yang kecil sehingga mengurangi pengaruh fluktuasi suhu udara terhadap suhu internal hewan itu.

Selama masa kretaseus, masa terakhir zaman Mesozoikum, iklim menjadi lebih sejuk dan lebih bervariasi. Ini merupakan periode kepunahan missal dan kecuali untuk beberapa dinosaurus yang bertahan hidup sampai keawal zaman Senozoikum, seemua reptilia tarsebut punah pada akhir kretaseus.  

b. SISTEM TUBUH REPTILIA

Reptilia juga memiliki struktur tubuh yang kompleks jika dibandingkan dengan Pisces dan Amphibi. Hal ini dapat terlihat dari system alat geraknya, system rangka, system pencernaan, system sirkulasi, system respirasi, system ekskresi, system saraf dan system reproduksinya.

1.  Sistem Alat Gerak
Mempunyai dua pasang anggota gerak yang masing-masing dengan 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk lari, mencengkram, dan naik pohon. Pada yang masih hidup di air kakinya mempunyai bentuk dayung

2.  System Rangka
Skeleton axialis terdiri atas tempurung kepala dan vertebrae. Tempurung kepala ada yang bermoncong panjang yang merupakan tulang yang keras pada hewan yang dewasa. Rahang bawah yang panjang bersendi pada tulang quadrat yang telah bersatu dengan tulang cranium. 
Columna vertebralis terdiri atas 5 tipe yaitu cervix, thorax, lumbar, sacrum dan cauda.

3.  Sistem Pencernaan
Organ pencernaan pada Reptil terdiri atas rongga mulut, esophagus, ventrikulus, intestinum, dan kloaka. Kelenjar pencernaannya terdiri atas hati yang mempunyai 2 lobus dan berwarna coklat, kantung empedu yang terletak di sebelah kanan hati, dan pancreas yang berada diantara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.

Reptil memiliki mulut yang dapat terbuka lebar dan mengandung gigi-gigi yang terdiri atas dua deretam yaitu deretan gigi yang berbentuk kerucut yang menempel pada rahang dan bengkok kea rah cavum oris serta deretan gigi halus yang menempel pada tulang langit-langit. Gigi ini digunakan untuk mengunyah. Terdapat pula lidah yang pipih dan bercabang yang terletak di dasar cavum oris. 

4.  Sistem Sirkulasi
Reptilia memiliki jantung dengan 4 ruangan yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel hanya saja sekat diantara ventrikel itu belum jelas. Hewan ini memiliki system peredaran darah ganda.
Dari seluruh tubuh yang kaya CO2 akan masuk melalui sinus venosus menuju ke atrium kanan lalu masuk ke ventrikel kanan lalu darah akan masuk keparu-paru melalui arteri pulmonalis. Di paru-paru darah yang kaya CO2 akan dilepas sedang darah yang kaya O2 akan diikat kemudian darah mengalir menuju atrium kiri kemudian ke ventrikel kiri kemudian akan diedarkan keseluruh tubuh, kemudian kembali diikat darah yang kaya CO2 dan melalui pembuluh vena akan masuk kembali ke sinus venosus.

5.  Sistem Respirasi
Reptilia bernapas dengan paru-paru, dimana paru-paru ini berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-parunya hanya terdiri dari beberapa lipatan dinding yang berfungsi untuk memperbesar permukaan pertukaran gas.
Oksigen dalam udara diisap masuk melalui lubang hidung kemudian menuju rongga mulut melalui faring, laring, trakea,bronkus dan bronkiolus dalam paru-paru. Dari paru-paru oksigen diangkut darah menuju seluruh tubuh. Dari jaringan tubuh gas karbon dioksida diangkut darah menuju jantung untuk dikeluarkan melalui paru-paru, bronkiolus, bronkus, trakea, laring, faring, rongga mulut dan dikeluarkan melalui lubang hidung.

6.  Sistem Ekskresi 
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna  putih.

7. Sistem Saraf
Reptile memiliki otak dengan 2 lobus olfaktoriosus yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus, serebelum, medulla oblongata yang melanjut ke  korda saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan saraf optikus, infundibulum dan hipofisis. Terdapat pula 12 pasang saraf cranial.

8.  Sistem Reproduksi
Pada hewan ini proses fertilisasi berlangsung secara internal. Organ reproduksi hewan betina berupa sepasang ovarium, oviduk yang berdinding tipis dimana oviduk ini memiliki kelenjar yang member kulit keras pada ovum yang telah dibuahi. Oviduk ini bermuara di kloaka.

Organ reproduksi pada hewan jantan yaitu  alat kelamin kusus yang disebut hemipenis,sepasang testis, didekatnya terdapat saluran epididimis kemudian dilanjutkan oleh saluran vas deferens yang pada bagian caudalnya bersatu dengan ureter dan bermuara di kloaka.

D. Zoologi Vertebrata Aves
Burung berdarah panas dan berkembang biak melalui telur. Tubuhnya tertutup bulu dan memiliki bermacam-macam adaptasi untuk terbang. Kedua tungkai depannya telah berubah menjadi sayap. 

Ciri-ciri khusus aves antara lain :
  • Tubuh terbungkus oleh bulu
  • Mempunyai dua pasang anggota (extremitas), anggota anterior (sepasang) mengalami modifikasi sebagai sayap, sedangkan sepasang anggota posterior disesuaikan untuk hinggap dan berenang. Pada kaki terdapat 4 jari, 3 di depan dan 1 dibelakang. Cakar terbungkus oleh kulit yang menanduk dan bersisik.
  • Skeleton kecil, kuat, baik, dan penulangannya sempurna. Pada mulut terdapat bagian yang terproyeksi sebagai paruh yang terbungkus lapisan zat tanduk. Tempurung kepala memiliki sebuah occipitale condyle, lehernya sangat fleksibel, tulang pembentuk pelvicus bersenyawa dengan sejumlah vertebrae tapi sebelah ventral terbuka.
  • Respirasi dilakukan dengan paru-paru yang menempel pada costae dan berhubungan dengan kantung udara yang meluas pada alat-alat dalam, memiliki kotak suara atau siring pada dasar trakea.
  • Tidak memiliki vesica urinaria, zat-zat ekskresi setengah padat, pda hewan betina biasanya memiliki ovarium kiri dan oviduct kiri.
  •  Suhu tubuh tetap (homoiothermis).
  • Memiliki 12 nervi cranialis.
  • Fertilisasi terjadi di dalam tubuh, memiliki membran embryonica (amnion, chorion, yolk sac dan allantois) semua perkembangan dalam telur. 
Anak-anaknya yang masih muda dierami, disuapi makanan dan dijaga oleh induknya (kecuali pada Megapodes). Burung memiliki sejumlah cirri-ciri khusus yang berhubungan dengan kemampuan terbangnya, yaitu:.
  • Kebanyakan tulang yang besar berongga untuk mengurangi bobot badan. Berat rangkanya hanya 10% dari seluruh berat badan.
  • Pada tulang dada yang berlunas dalam, melekat otot-otot terbang yang kokoh untuk menggerakkan sayap.
  • Sistem pernafasan diperluas dengan alat pembantu pernafasan, yaitu pundi-pundi udara yang berupa kantung selaput yang ringan.
  • Posisi tubuhnya efisien pada waktu terbang sehingga dapat bergerak tanpa halangan sewaktu melawan angin.
2.  Morfologi Aves
Tubuh dibedakan atas caput (kepala), cervix (leher) yang biasanya panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor). Sepasang extrimitas anterior merupakan Ala (sayap) yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak terbang. Extremitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruangbawah. Bagian dalam rostum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.

Pada atap paruh atas terdapat lubang hidung (nares interna pada sebelah dalam dan nares externa sebelah luar). Organon visus relatif besar dan terletak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Pada sudut medial terdapat membrana nicitan yang dapat ditarik menutup mata. Di belakang dan di bawah tiap-tiap mata terdapat lubang telinga yang tersembunyi di bawah bulu khusus. di bawah ekor.

Penutup tubuh berupa bulu mempunyai 3 tipe, yaitu :
  1. Bulu kontur (plumae), untuk terbang dan mengandung sebuah baling-baling (vane) yang tersebar dengan pola tertentu yang disebut pteril.
  2. Bulu kapas (plumulae), tidak ada vane, mengandung serabut-serabut yang tidak terikat satu dengan lainnya, dan tersebar diseluruh tubuh.
  3. Filoplumae, kecil-kecil dengan batang bentuk benang berakhir dengan beberapa serabut, tumbuh di sekitar pangkal bulu kontur. Bulu-bulu itu diganti tiap tahun, sehabis musim perkawinan. Hanya ada sebuah kelenjar yang terdapat pada kulit, yaitu kelenjar uropigeal.
Menurut letaknya bulu digolongkan menjadi :
a. Tetrices, yang menutupi tubuh
b. Retrices, yang berpangkal pada ekor
c. Remiges, yang terdapat pada sayap
d. Paraptirum, yang menutupi daerah bahu
e. Ala spuria, sebagai bulu kecil yang menempel pada poluk (ibu jari)

Perubahan dan Peluruhan Bulu (Moult)
Kerusakan bulu ternyata bukan merupakan satu-satunya faktor yang mendorong terjadinya perubahan dan peluruhan bulu. Pada waktu tertentu yang berbeda dalam satu tahun (pada satu musim yang berbeda), setiap burung mengalami perubahan bulunya atau bagian dari bulunya, bergantung pada keperluannya. Selama musim berbiak, bulu bewarna-warni yang biasanya sangat diperlukan untuk keperluan menarik lawan jenis, tidak lagi diperlukan, sedangkan penyamaran masih diperlukan dalam bentuk yang lain. Untuk keperluan yang berbeda-beda itulah kemudian burung meluruhkan bulunya pada waktu-waktu tertentu sesual dengan keperluan. Pengetahuan mengenai waktu burung meluruhkan bulunya dan bagaimana bentuk bulu pada periode antara peluruhan tersebut akan sangat bermanfaat apabula kita ingin memperkirakan umur individu burung .

Fungsi bulu pada aves:
  • Dapat mencegah hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu mereka dalam cuaca dingin.
  • Sementara, saat cuaca panas, burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan bulu-bulu mereka.
  • Sebagai penutup tubuh
  • Bulu-bulu ekor yang besar digunakan untuk mengemudi dan mengerem.
  • Untuk memperindah tubuh.
  • Plumae agar dapat terbang
  • Filoplumae sebagai sensor
  •  Plamulae berfungsi sebagai isolator
  • Untuk menghangatkan telur saat mengerami
  • Melindungi kulit dari serangga
3.  Sistem pernapasan pada Aves
Gambar Sistem Pernapasan Burung Lubang hidung yang terdapat pada paruh menghubungkan rongga hidung di atas rongga mulut. Glottis pada bagian bawah faring menghubungkan saluran trakea yang di perkuat denga kartilago. Trakea berlanjut ke bawah arah leher yaitu syring (kotak suara), tempat terdapatnya otot vocal, dari  syring dilanjutkan ke bronkhos paru-paru berukuran kecil melekat pada rusuk dan vertebrata di bagian dorsal dari trax dengan jaringan ikat, paru-paru dimasuki sejumlah broncheolus yang saling berhubungan dan sejumlah dara dari pulmonary. Pada broncheolus melekat kantung udara yang terdapat di sela-sela organ dalam pada rongga badan dan menjulur ke ruang disekitar vertebrta leher.

Paru-paru dapat digerakan sedikit oleh otot yang terdapat disekitar tulang rusuk . jika sternum bergerak turun, dan rusuk menggembung ke samping udara ke rongga paru-paru , jika kontraksi terjadi sbaliknya. Maka dara keluar dari rongga paru-paru. Gerakan tersebut dimungkinkan karena struktur torak yang kaku. Pada sat inspirasi, udara masuk melalui bronchioles ke kantung udara membantu penyebaran panas tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot dan aktivitas metabolic lainya. Suara yang terdengar pada burung dihasilkan karena udara yang bergetar ketika melewati otot syring.

4.  Sistem pencernaan Aves
Lidah pada burung berbentuk runcing dan panjang dengan lapisan zat tanduk. Pada  rongga mulut bagian atas terdapat lipatan palatal. Dilanjutkan dengan faring, kemudian saluran esophagus yang dilapisi otot memanjang ke bagian bawah leher tempat terdapatnya tembolok yang berfungsi sebagai tempat penyimpan makanan.

Dan beberapa diantaranya alat dan fungsi pada burung adalah sebagai berikut: 
• Paruh : Mengambil makanan.
• Kerongkongan : Saluran makanan menuju tembolok.
• Tembolok : Menyimpan makanan sementara.
• Lambung kelenjar : Mencerna makanan secara kimiawi.
• Lambung pengunyah : Menghancurkan makanan.
• Hati : Membantu mancerna makanan secara mekanis.
• Pankreas : Menghasilkan enzim.
• Usus halus : Tempat pencernaan sari makanan yang diserap
• oleh kapiler darah pada dinding usus halus.
• Usus besar : Saluran sisa makan ke rectum.
• Usus buntu : Memperluas daerah penyerapan sari makanan.
• Poros usus : Tempat penyimpan sisa makanan sementara.
• Koloaka : Muara 3 (tiga) saluran,yaitu :
• Pencernaan usus.
• Saluran uretra dari ginjal
• Saluran kelamin

Pada mulut terdapat paruh yang sangat kuat dan berfungsi untuk mengambil makanan. Makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk kedalam rongga mulut lalu menuju kerongkongan.Bagian bawah kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut tembolok. Kemudian masuk ke  lambung kelenjar. Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi untuk mencerna makan secara kimiawi. Kemudian makan masuk menuju lambung pengunyah. 
Disebut lambung pengunyah karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan. Didalam hati,empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk membantu mencerna makanan secara mekanis.
Kemudian makanan masuk menuju usus halus.Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu dialirkan kedalam usus halus.Hasil pencernaan berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. Burung mempunyai dua usus buntu yang terletak antara lambung dan  usus. Usus buntu berguna untuk memperluas daerah penyerapan sari makanan. Sisa makanan didorong ke usus besar kemudian kedalam poros usus  (rektum) dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka.
Sistematis pencernaan makanan pada burung :

Mulut / paruh → Kerongkongan → Tembolok → Lambung kelenjar →Lambung pengunyah → Hati → Pankreas → Usus halus → Usus besar →Usus buntu → Poros usus (rectum) → Kloaka.

5. Sistem peredaran darah
Peredaran darah burung adalah dari paru-paru mengangkut oksigen masuk ke serambi kiri,kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri darah di pompa keseluruh tubuh melalui aorta. Dise-sel tubuh darah melepaskan O2 dan mengikat ¬CO2. Darah yang mengandung banyak CO2 ini masuk serambi kanan melalui pembuluh balik.Selanjutnya darah masuk bilik kanan,kemudian dipompa masuk ke paru-paru. Didalam paru-paru darah melepaskan CO2 dan mengikat O2.

Bagan sirkulasi pada burung
Paru-paru → Serambi kiri → Bilik kiri → Seluruh tubuh → Serambi kanan→ Bilik kanan → Paru-paru

6.  Sistem reproduksi pada Aves
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini  dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. 

Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka. Akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur dapat  menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan  sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.

E. Pengertian mamalia
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas". Otak mengatur sistem peredaran darah,  termasuk jantung yang beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai.

Secara filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang monotremata (seperti echidna) dan mamalia therian (berplasenta dan berkantung atau marsupial). Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia.
Monotremata tidak memilki puting susu, namun tetap memiliki kelenjar susu. Artinya, monotremata memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kelas 

Mamalia. Perlu diketahui bahwa taksonomi yang sering digunakan belakangan ini sering menekankan pada kesamaan nenek moyang; diagnosa karakteristik sangat berguna dalam identifikasi asal-usul suatu makhluk. Jika ada salah satu anggota Cetacea ternyata tidak memiliki karakteristik  mamalia, maka ia akan tetap dianggap sebagai mamalia karena nenek moyangnya sama dengan mamalia lainnya.

PENUTUP

Kesimpulan
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu species dari kingdom Animalia, Phylum Chordata, Subphylum Vertebrata, Kelas Pisces, Ordo Ostariophysi Famili Cyprinidaedan Genus Cyprinus. Bagian morfologi ikan mas adalah mulut yang bertipe terminal dan dapat disembulkan, dua pasang sungut berukuran pendek dan sepasang hidung (internal neres) dan penutup insang (operculum)
Jadi pada praktikum zoologi vertebrata kali ini, yaitu tentang Amphibi, menggunakan Rana cancrivora yang dilaksanakan pada senin 24 Oktober 2011. 

Dapat disimpulkan bahwa: Dari laporan ini yang merujuk dari tujuan penyusunan laporan ini adalah banyak sekali organ tubuh bagian luar (insectio) dan bagian dalam pada Rana cancrivora. Bagian- bagiannya ada pada data hasil pengamatan untuk lebih jelasnya.
Nama kelas aves berasal dari bahasa latin, dan nama ilmu yang mempelajari burung ortinology berasal dari bahasa yunani, yaitu ornis Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk  kelompok hewan yang disebut Archosauria.

Sumber

Campbell. 2003. Biologi. Jakarta: Erlangga
Ismawati, Nur siwi. 2008. Biologi. Solo: Putra Kertonatan
Pudjiatmoko P. Hd. 2008. Budidaya ikan Mas. 
http://atanitokyo.blogspot.com/2008/11/budidaya-ikan-emas-cyprinus-carpio-l.html. 23 Maret 2011
Anonim.2008. Sistem Pencernaan pada hewan.
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/
Djarubito, MB. 1993. ZOOLOGI DASAR. Jakarta : Erlangga
Campbell, Neil A. BIOLOGI JILID III. Jakarta : Erlangga