Makalah Fungsi Netron Pada Ginjal Lengkap
Artikel Fungsi Netron Pada Ginjal
Makalah Fungsi Netron Pada Ginjal Lengkap
Artikel Fungsi Netron Pada Ginjal
Makalah Fungsi Netron Pada Ginjal Lengkap
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Nefron
adalah struktur dasar dan unit fungsional dari ginjal. Fungsinya adalah untuk
mengatur konsentrasi air dan substansi terlarut seperti garam sodium dengan
cara menyaring darah, menyerap kembali apa yang diperlukan, dan mengeluarkannya
dalam bentuk urine. Nefron mengeluarkan sampah dan racun dari tubuh, mengatur
tekanan dan volume darah, mengatur konsentrasi elektrolit dan metabolit, dan
mengatur pH darah. Fungsi nefron sangat penting bagi kehidupan dan prosesnya
diatur oleh sistem endokrin dengan hormon seperti ADH (hormon antidiuretik),
aldosteron, dan hormon paratiroid. Pada manusia, ginjal normal berisi 800.000
hingga 1,5 juta nefron. Jumlah nefron akan berkurang 10% setiap 10 tahun, namun
hal tersebut tidak membahayakan.
Ginjal
merupakan sepasang organ berbentuk seperti kacang buncis,warna coklat kemerahan
yang terdapat di ke-2 sisi columna vertebra torakalis- 12 lumbalis ke-3.fungsi
ginjal adalah mengatur air,konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan
asam basa darah, serta ekresi bahan buangan dan kelebihan garam.
Ginjal
merupakan salah satu bagian penting dalam sistem perkemihan atau urinari.dalam
hal ini penulis mencoba untuk memberikan penjelasan tentang anatomi
dan fisiologi ginjal,agar dapat bermanfaat bagi kita bersama.untuk memperluas
pengetahuan kita tentang anatomi dan fisiologi ginjal.
B.
Rumusan Masalah
1. Fungsi
Nefron Pada Ginjal
2. Struktur Nefron
3. Jenis-Jenis Nefron
4. Fungsi Nefron
5. Struktur Ginjal
6. Fungsi Ginjal
C.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami tentang-tentang Fungsi
Nefron pada Ginjal !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nefron Pada Ginjal
Gambar 1 Nefron Ginjal
Nefron Ginjal adalah
unit terkecil pada ginjal yang mempunyai struktur dan fungsi sebagai penyaring
darah yang terletak pada lapisa terluar (korteks) ginjal.
Nefron
terdiri atas tubulus (saluran-saluran, terdiri atas tubulus kontortus proksimal
dan distal serta tubulus kolektifitus) dan buluh malpighi yang terdiri atas
glomelorus (yang tersusun atas banyak pembuluh darah) dan kapsula bowman
Cara
kerja nefron :
1.
Filtrasi
Filtrasi
dimulai dengan masuknya darah ke glomelorus dan disaring oleh sel endotelium,
lalu disaring oleh sel podosit dalam kapsula bowman, jadilah urin primer.
2. Rearbsorsi
2. Rearbsorsi
Urin
primer masuk ke tubulus proksimal untuk mengalami rearbsorsi, yaitu menyerap
kembali zat-zat yang maih bermanfaat sehingga menghasilkan urin sekunder.
3.
Augmentasi
Proses augmentasi adalah penambahan cairan ke unrin
sekunder yang terjadi di tubulus distal lalu menuju tubulus kolektus,
Selesailah
tugas nefron, Urin tadi akan ditampung dalam kandung kemih untuk segera
diekskresikan ke luar tubuh.
Berikut
adalah penjelasan bagian-bagian di dalam nefron:
- Badan malpighi terdiri atas glomerulus dan
kapsula bowman. Fungsi badan malpighi adalah sebagai tempat dimana
terdapat alat penyaring darah.
- Glomerulus: Fungsi glomerulus adalah sebagai
tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam amino,
glukosa, dan urea. Menghasilkan urin primer.
- Kapsula bowman: Adalah semacam kantong/kapsul
yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William
Bowman. Fungsi kapsula bowman adalah untuk mengumpulkan cairan hasil
penyaringan glomerulus.
- Tubulus kontortus proksimal: Adalah tempat
penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam,
air, dan asam amino. Fungsi tubulub kontortus proksimal adalah untuk
menghasilkan urin sekunder dengan kadar urea tinggi.
- Lengkung henle: Adalah saluran berbentuk setengah
lingkaran dan menjadi penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan
tubulus kontortus distal. Lengkung henle berfungsi supaya urine tidak
kembali ke tubulus kontortus proksimal.
- Tubulus kontortus distal: Tempat untuk
melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin
sekunder (disebut proses augmentasi). Fungsi tubulus kontortus distal
adalah untuk menghasilkan urin sesungguhnya.
- Tubulus kolektivus: Adalah tabung sempit panjang
dalam ginjal yang menampung urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis
menuju kandung kemih. Fungsi tubulus kolektivus adalah untuk mengumpulkan
urin dari beberapa tubulus kontortus proksimal lalu dibawa ke pelvis.
B.
Struktur Nefron
Masing-masing
nefron terdiri dari komponen penyaring (renal korpuskula) dan tubulus yang
dirancang untuk reabsorpsi dan sekresi (renal tubulus). Renal korpuskula
menyaring darah dan membawa air dan zat larut air ke renal tubulus untuk modifikasi.
Gambar 2 Mekanisme fisiologi nefron.
1.1.
Renal Korpuskula
Renal
korpuskula terdiri atas glomerulus dan kapsula Bowmann. Renal korpuskula (atau
malpighi korpuskula) adalah bagian awal dari nefron yang berfungsi sebagai alat
filtrasi.
Glomerulus
adalah seberkas kapiler yang menerima darah dari arteri aferen sirkulasi renal.
Tekanan darah glomerular meloloskan air dan larutan dari darah sebagai hasil
filtrasi dan dibawa menuju ruang yang dibuat oleh kapsula Bowman. Diameter
arteriol eferen lebih kecil dari arteriol aferen, dan meningkatkan tekanan
hidrostatik pada glomerulus.
Kapsula
Bowman, juga disebut kapsul glomerulus, mengelilingi glomerulus. Kapsula Bowman
terdiri dari lapisan visceral dalam yang terdiri dari sel yang disebut podosit
dan lapisan luar yang terdiri dari epitel pipih selapis. Cairan dari darah di
glomerulus disaring melalui lapisan visceral podosit, menghasilkan filtrat
glomerulus.
Filtrat
glomerulus kemudian menuju renal tubulus, disanalah filtrat diproses hingga menjadi
urine yang sebenarnya.
1.2.
Renal Tubulus
Gambar 3 Anatomi nefron dan letaknya di korteks dan medula ginjal.
Renal tubulus adalah bagian dari nefron yang berisi
cairan tubular yang merupakan hasil filtrasi glomerulus. Setelah melewati renal
tubulus, filtrat dikumpulkan di sistem saluran pengumpul.
Berikut
adalah bagian-bagian renal tubulus:
- Tubulus
kontortus proksimal. Terdapat di bagian korteks dan terdiri dari epitel
kubus selapis. Fungsinya untuk melakukan reabsorpsi.
- Lengkung
Henle. Berbentuk seperti U dan terdapat di bagian medula.
- Lengkung
Henle turun
- Lengkung
Henle naik. Lengkung Henle naik dibagi menjadi dua segmen: bagian bawah
yang terdiri dari jaringan epitel pipih selapis yang sangat tipis.
Sedangkan bagian atasnya lebih tebal dan terdiri dari epitel kubus
selapis. Bagian atasnya berada di bagian korteks dan menjadi tubulus
kontortus distal.
- Tubulus
kontortus distal
Darah dari arteriol eferen yang mengandung semuanya
yang tidak disaring glomerulus, menuju kapiler peritubulus yang merupakan
pembuluh darah kecil yang mengelilingi lengkung Henle, tubulus kontortus
proksimal, dan tubulus kontortus distal, tempat filtrat mengalir. Substansi
yang direabsorpsi kemudian dikembalikan ke aliran pembuluh darah.
Kapilar peritubular kemudian bergabung membentuk
vena eferen. Kemudian vena eferen dari nefron lain bergabung menjadi vena
renal, dan bergabung ke aliran darah tubuh.
C.
Jenis-Jenis Nefron
Terdapat
dua jenis nefron yaitu nefron kortikal dan nefron jukstamedular, keduanya
dibedakan berdasarkan panjang lengkung Henle dan lokasi renal korpuskula. Semua
nefron memiliki renal korpuskula pada korteks. Nefron kortikal memiliki
lengkung Henle di renal medula dekat simpangan dengan renal korteks, sedangkan
lengkung Henle nefron jukstamedular terletak jauh ke dalam renal medula.
Disebut jukstamedular (juxtamedullary) karena renal korpuskulanya
terletak di dekat medula (namun tetap di korteks).
Kebanyakan nefron adalah kortikal. Nefron kortikal
memiliki lengkung Henle lebih pendek daripada nefron jukstamedular. Lengkung
Henle yang lebih panjang pada nefron jukstamedular membentuk gradien
hiperosmolar yang mampu membuat urine yang terkonsentrasi.
Kapiler peritubulus mengelilingi tubulus kontortus
proksimal dan tubulus kontortus distal pada kedua jenis nefron. Kapiler
peritubulus hanya mengelilingi lengkung Henle nefron jukstamedular dan
membentuk vasa recta.
D.
Fungsi Nefron
Gambar 4 Sekresi dan reabsorpsi zat pada nefron.
Nefron membawa hampir semua fungsi ginjal.
Kebanyakan fungsinya berada pada reabsorpsi dan sekresi berbagai larutan
seperti ion (contoh: sodium), karbohidrat (contoh: glukosa), dan asam amino
(contoh: glutamat). Susunan sel yang mengelilingi nefron berubah secara
dramatis dan konsekuen. Masing-masing segmen pada nefron memiliki fungsi yang
sangat terspesialisasi.
Glomerulus
bersama kapsula bowman berfungsi melakukan filtrasi pada darah. Semua molekul
yang ukurannya lebih kecil dari darah akan masih ke glomerulus, termasuk yang
masih bisa digunakan seperti glukosa dan asam amino. Hasil penyaringan tersebut
berupa filtrat glomerulus (urin primer).
Tubulus
kontortus proksimal dapat dibagi menjadi bagian kontortus dan bagian menurun.
Cairan yang memasuki tubulus kontortus proksimal direabsorbsi ke kapiler
peritubular. Sekitar 2/3 filtrat yang masih dibutuhkan tubuh diserap kembali
seperti sebagian garam, sebagian air, dan larutan organik lainnya (utamanya
glukosa dan asam amino). Hasil dari reabsorpsi tubulus kontortus proksimal
disebut urine sekunder.
Lengkung
Henle adalah saluran berbentuk U yang merupakan perpanjangan dari tubulus
kontortus proksimal. Lengkung Henle terdiri dari bagian menurun dan bagian
naik. Bermula dari bagian korteks, lengkung Henle menerima filtrat dari tubulus
kontortus proksimal, kemudian menurun hingga ke medulla lewat bagian menurun,
kemudian kembali ke korteks melalui bagian naik untuk selanjutnya dibawa ke
tubulus kontortus distal. Fungsi utama lengkung Henle adalah untuk mengendapkan
garam di interstitium, jaringan yang mengelilingi lengkung Henle.
Mengingat
perbedaan lengkung Henle menurun dan naik. Bagian menurun permeabel terhadap
air dan kurang permeabel terhadap garam, dan hanya berfungsi untuk melakukan
pengkonsentrasian interstitium. Ketika filtrat menurun ke bagian hipertonik di
renal medula, air berpindah dengan mudah keluar dari bagian menurun dengan cara
osmosis sampai kadar filtrat dan interstitium sama. Hipertonisitas medula (dan
konsentrasi urin) ditentukan oleh ukuran lengkung Henle.
Tidak
seperti bagian menurun, bagian naik yang lebih tipis tidak permeabel terhadap
air, Bagian naik secara aktif memompa sodium keluar dari filtrat, membentuk
interstitium hipertonik. Ketika filtrat melewat bagian naik, filtrat menjadi
hipertonik karena kehilangan banyak sodium. Filrat hipertonik ini kemudian
menuju tubulus kontortus distal di renal korteks.
Tubulus kontortus distal memiliki struktur dan
fungsi yang berbeda dibandingkan tubulus kontortus proksimal. Sel yang
mengelilingi tubulus ini memiliki banyak mitokondria untuk memproduksi banyak
energi ATP untuk transpor aktif. Kebanyakan transpor ion yang terjadi di
tubulus kontortus proksimal diatur oleh sistem endokrin. Dengan kehadiran
hormon paratiroid, tubulus kontorus distal mereabsorpsi lebih banyak kalsium
dan mensekresi lebih banyak fosfat. Ketika hormon aldosteron dihadirkan, sodium
lebih banyak direabsorpsi dan lebih banyak potasium disekresi. Atrial
natriuetic peptida menyebabkan tubulus kontortus proksimal mensekresi lebih
banyak sodium. Tubulus ini juga mensekresi kation hidronium dan amonium untuk
mengatur pH. Hasil dari augmentasi tubulus kontortus distal merupakan urine
sebenarnya.
2.1
Sistem Saluran Pengumpul
Masing-masing
tubulus kontortus distal membawa filtrat ke sistem saluran pengumpul, yang
diawali dengan tubulus kolektivus. Sistem saluran pengumpul diawali di renal
korteks dan berakhir di bagian medula. Ketika urine melewati sistem saluran
pengumpul, urin melewati interstitium medula yang terdapat konsentrasi sodium
yang tinggi sebagai hasil dari yang terjadi di lengkung Henle.
Tubulus
kolektivus secara normal tidak permeabel terhadap air, tubulus kolektivus
menjadi permeabel ketika terdapat hormon antidiuretik (ADH). ADH mempengaruhi
fungsi aquaporin, hasilnya molekul air direabsorpsi saat melewati tubulus kolektivus.
Aquaporin adalah membran protein yang secara selektif mengalirkan molekul air
dan menghalangi laju ion dan larutan lain. Sekitar 3/4 air dari urin dapat
direabsorbsi dengan cara osmosis ketika melewati tubulus kolektivus. Tingkat
kadar ADH menentukan apakah urine akan terkonsentrasi atau encer. Peningkatan
ADH mengindikasikan gejala dehidrasi, ketika air terlalu banyak maka ADH
menurun sehingga urine menjadi encer.
Urine
meninggalkan tubulus kolektivus medula dan menuju ke renal pelvis, dan menuju kandung
kemih via ureter.
Karena
berasal dari tempat berbeda dengan nefron selama perkembangan organ urinari dan
organ reproduktif, tubulus kolektivus sesekali tidak dianggap sebagai bagian
dari nefron.
2.2
Aparatus Jukstaglomerular
Aparatus
jukstaglomerular adalah bagian nefron terspesialisasi yang berfungsi
memproduksi dan mensekresi enzim renin. Aparatus jukstaglomerular terdapat
diantara lengkung Henle naik dan arteriol aferen.
2.3
Signifikansi Klinis pada Nefron
Karena
nefron penting dalam pengaturan cairan tubuh, nefron menjadi target umum obat
yang mengatur tekanan darah dan edema. Obat tersebut, yang disebut diuretik,
menghalangi kemampuan nefron untuk menahan elektrolisis, sehingga produksi
urine meningkat.
E. Struktur Ginjal
Ginjal adalah sepasang
organ saluran kemih yang terletak rongga belakang usus agak atas. Bentuknya
seperti kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke arah sumbu tengah tubuh. Pada
sisi yang menghadap ke sumbu tubuh itu terdapat hilus ginjal,
yaitu tempat masuknya pembuluh darah, pembuluh limfa, saraf, dan ureter yang
masuk dan keluar dari ginjal. Setiap orang normalnya memiliki sepasang ginjal
di sisi kiri dan kanan tubuhnya.
Berat
dan ukuran ginjal bervariasi tergantung pada jenis kelamin, usia, dan ada atau
tidaknya ginjal pada kedua sisi. Rata-rata ukuran ginjal adalah 11.5 cm
(panjang) x 6 cm (lebar) x 3.5 cm (tebal). Beratnya bervariasi sekitar 120-170
gram.
“Letak
ginjal kanan lebih rendah dibandingkan ginjal kiri. Jika seseorang hanya
mempunyai satu ginjal maka ginjal lain akan bekerja lebih keras sehingga akan
menyebabkannya menjadi lebih besar (hipertrofi).”
Jika
ginjal dipotong dengan sayatan melintang, maka akan terlihat struktur yang
berbeda. Secara umum ada 3 struktur yang bila diurutkan dari luar ke dalam
adalah korteks, medula, dan pelvis. Di dalam
korteks dan medula ginjal terdapat berjuta-juta nefron.
F. Fungsi Ginjal
1. Membersihkan Darah Dari
Zat-Zat Hasil Metabolisme
Bagian ginjal yang
menjalankan fungsi ini adalah nefron. Jika nefron rusak, maka tubuh seseorang
akan teracuni oleh zat-zat beracun hasil metabolisme.
2. Mengatur volume cairan
tubuh
Ginjal akan
mengeluarkan hormon aldosteron dan Anti Diuretic Hormone (ADH) yang fungsinya
adalah mengatur keseimbangan kadar cairan di dalam tubuh. Jika cairan tubuh
berlebih maka kadar aldosteron dan ADH akan menurun sehingga urine akan banyak
dan encer. Namun jika cairan tubuh kurang maka kadar aldosteron dan ADH akan
meningkat sehingga urin akan sedikit dan agak kental.
3. Mengatur metabolisme kalsium
dan vitamin D
4. Mengatur pH darah agar
tidak terlalu asam
5. Menghasilkan
eritropoetin, renin, kalsitriol atau vitamin D3
Eritropoetin
adalah hormon yang akan merangsang peningkatan laju produksi sel darah merah di
sumsum tulang. Renin berperan dalam mengatur tekanan darah. Kalsitriol atau
vitamin D3 (bentuk aktif dari vitamin D) berfungsi mengatur tekanan darah
dengan mengatur keseimbangan kadar kalsium dan hormon prostaglandin.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Nefron
adalah unit struktural dan fungsional dasar ginjal. Istilah "nefron"
berasal dari bahasa Yunani (nephros) yang berarti
"ginjal". Fungsi dasarnya adalah untuk mengatur konsentrasi air dan
substansi larut air seperti garam sodium dengan cara menyaring darah, menyerap
kembali yang dibutuhkan, dan mengekskresinya sebagai urin. Nefron membuang
limbah dari tubuh, mengatur volume dan tekanan darah, mengatur tingkat
elektrolit dan metabolit, dan mengatur pH darah. Fungsinya cukup vital bagi
tubuh dan diatur oleh sistem endokrin melalui hormon seperti ADH, aldosteron,
dan paratiroid. Manusia dengan ginjal normal memiliki sekitar 800.000 sampai
1,5 juta nefron.