GAMBARAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SAKTI KABUPATEN PIDIE BAB II

GAMBARAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SAKTI KABUPATEN PIDIE
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Puskesmas
1. Pengertian
Puskesmas adalah unit pelaksana tehnis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan Kesehatn disuatu wilayah kerja (Depkes R.I, 2004).
Menurut Wikipedia (2010), Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh Pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas merupakan unit pelaksana tehnis kesehatan dibawah supervisi Dinas Kesehatan Kab/Kota. Secara umum Puskesmas harus memberikan pelayanan Preventif, Promotif, Kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Puskasmas dapat memberikan pelayanan Rawat Inap selain pelayanan Rawat Jalan. Hal ini disepakati oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang bersangkutan (Depkes R.I, 2004).

2. Fungsi Puskesmas
Fungsi Puskesmas meliputi Fungsi Pokok (Depkes R.I, 2004).
a.  Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan yang mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.
b.         Pusat pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
c.         Pusat pelayanan Strata Pertama
Diselenggatakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas meliputi:
-            Pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan yang bersifat pribadi dengan tujuan utama penyenbuhan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
-            Pelayanan kesehatan masyarakat, pelayanan yang bersifat publik dengan tujuan utama memeliharan dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
3.        Program puskesmas meliputi (M. Idham, 2008).
a.         Program Pokok
1.      KIA
2.      KB
3.      Usaha Kesehatan Gizi
4.      Kesehatan Lingkungan
5.      Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular
6.      Pengobatan termasuk penanganan darurat karena kecelakaan
7.      Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8.      Kesehatan Sekolah
9.      Kesehatan Olah Raga
10.  Kesehatan Kerja
11.  Kesehatan Gigi dan Mulut
12.  Perawatan Kesehatan Masyarakat
13.  Kesehatan Jiwa
14.  Kesehatan Mata
15.  Laboratorium Sederhana
16.  Pencatatan dan Pelaporan
17.  Kesehatan Usia Lanjut
18.  Pembinaan Pengobatan Tradisional
19.  Kesehatan Remaja
20.  Dana Sehat
b.
b.  Satuan penunjang dari puskesmas meliputi:
1.        Puskesmas Pembantu, yaitu unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu malaksanakan kegiatan – kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
2.        Puskesmas keliling, yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
3.        Bidan Desa
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal didesa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala Puskesmas.
Tugas utama bidan desa yaitu:
-  Membina Peran serta masyarakat
-  Memberikan pelayanan
-  Menerima rujukan dari masyarakat

B.            Kepuasan
1.        Definisi Kepuasan
Menurut Oliver dalam supranto (2001), mendefinisikan kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan  kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dan perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan kecewa, bila kinerja sesuai dengan harapan, maka pelanggan akan puas, sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan merasa sangat puas. Harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa lampau, komentar yang baik tentang perusahaan tersebut (Purwanto, 2007).
Kepuasan pasien merupakan nilai subjektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan (Sabarguna, 2008).
Kepuasan pasien adalah perasaan senang, puas individu karena terpenuhinya harapan atau keinginan dalam menerima jasa pelayanan kesehatan (Purwanto, 2007).
2.        Aspek - aspek Kepuasan Pasien
Kepuasan yang di rasakan oleh pasien merupakan aspek yang sangat penting bagi kelangsungan suatu rumah sakit, Menurut pendapat sabarguna (2008), mengemukakan bahwa kepuasan pasien adalah nilai subjektif tersebut didasarkan pada pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu, dan pengaruh lingkungan pada waktu itu.
Sabarguna (2008), menyatakan ada beberapa aspek yang mempengaruhi kepuasan pasien:
a.         Aspek kenyamanan, meliputi lokasi Rumah Sakit, kebersihan rumah sakit kenyamanan ruangan, makanan dan minuman, peralatan ruangan, tata letak, penerangan, kebersihan WC, pembuangan sampah, kesegaran ruangan.
b.         Aspek hubungan pasien dengan petugas, meliputi keramahan petugas terutama perawat, informasi yang di berikan oleh petugas, komunikasi, seberapa tanggap dokter atau perawat di ruangan IGD, rawat jalan rawat inap, farmasi.
c.         Aspek kompetensi teknik petugas, meliputi kecepatan pelayanan pendaftaran, keterampilan dalam penggunaan teknologi, pengalaman petugas medis yang di miliki, keberanian mengambil tindakan.
3.        Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Menurut pendapat Budiastuti (2002), mengemukakan bahwa pasien dalam mengeluasi kepuasan terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu pada beberapa faktor, antara lain:
a.         Kualitas Produk dan Jasa.
Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas, persepsi konsumen terhadap kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyamanan kualitas produk atau jasa yang sesungguhnya dan komunikasi perusahaan terutama iklan dan mempromosikannya.
b.         Kualitas Pelayanan
memegang peranan penting dalam industri jasa pelanggan dalam hal ini adalah pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
c.         Faktor Emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang sudah mempunyai pandangan “ rumah sakit mahal “ cenderung memilih tingkat kepuasan yang lebih besar.
d.        Harga
Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Meskipun demikian elemen ini mempemgaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Sedangkan Rumah Sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi terhadap pasien.
e.       Biaya
Mendapatkan produk atau jasa, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan, cendrung puas terhadap jasa pelayanan tersebut.
Menurut Wasis (2008) tingkat kepuasan pasien dibagi atas empat kategori yaitu sangat puas, puas, cukup puas dan sangat tidak puas.
  
C.          Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan adalah satu bentuk dari  pelayanan kedokteran. secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap. Pelayanan rawat jalan ini termasuk tidak hanya yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal rumah sakit atau puskesmas, tetapi juga yang diselenggarakan dirumah pasien serta dirumah perawatan. Instalasi rawat jalan adalah unit pelayanan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada direktur medik dan keperawatan. Instalasi rawat jalan dipimpin oleh seorang kepala instalasi. Mempunyai tugas dan fungsi menyediakan fasilitas terhadap penyelenggaraan kegiatan pelayanan poliklinik rawat jalan dari berbagai disiplin ilmu.
1.        Tingkatan Rawat Jalan
Rawat jalan ada 2 tingkatan yaitu:
a.         Rawat jalan tingkat pertama
adalah suatu jenis pemeliharaan kesehatan perseorangan yang dilaksanakan pada pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama yaitu puskesmas dan balkesmas serta klinis UGD diluar jam dinas untuk penyakit gawat darurat.
Jenis pelayanan rawat jalan tingkat pertama meliputi:
1.      Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum / dokter gigi
2.      Tindakan medis dokter umum yaitu tindakan bedah minor
3.      Pelayanan KIA  termasuk  pelayanan ibu hamil, pemeriksaan bayi/anak Balita, Immunisasi ibu hamil.
4.      Rujukan untuk konsul/konsultasi kesehatan.
5.      Pemeriksaan Laboratorium rutin.
b.  Rawat jalan tingkat kedua/lanjutan
adalah semua jenis pemeliharaan kesehatan perorangan yang merupakan rujukan/lanjutan dari pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama. Jenis pelayanan rawat jalan tingkat kedua meliputi:
1.      Pemeriksaan dokter spesialis
2.      Penunjang Dignostik
3.      Tindakan Medis
2.        Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Jalan
a.         Pasien Baru
Setiap pasien baru diterima ditempat penerimaan pasien (TPP) dan akan memperoleh nomor pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal. Kartu pengenal ini harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya kerumahsakit yang sama baik sebagai pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.
b.         Pasien lama
adalah pasien yang datang dengan masalah kesehatan yang sama seperti pada kunjungan sebelumnya. Pasien lama langsung datang ketempat penerimaan pasien yang telah ditentukan.
Prosedur penerimaan dan perawatan pasien dipuskesmas untuk tiap - tiap Puskasmas berbeda. Pencatatan dipuskesmas dibagi menurut unit - unit pelayanan yang ada. Di unit Pelayanan poliklinik KIA  terdapat tiga jenis pelayanan yaitu pelayanan ibu hamil, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan KB. Selain melayani pasien rawat jalan, beberapa puskesmas juga melayani pasien rawat inap (Wafi Nur Muslihatun, 2009).

D.          Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah ujung tombak untuk menciptakan masyarakat  dan bangsa yang sehat sayangnya belum semua masyarakat dapat menikmati sistem pelayanan kesehatan tersebut dengan leluasa, salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi (Syafruddin,2009).
Menurut Noto Admodjo (2003), tiga bentuk pelayanan kesehatan yaitu:
1.      Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan  dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar, pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health service), atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (Primary health care). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan Balkesmas.
2.   Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondari health care) Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah Sakit tipe C,tipe D dan memerlukan tersedianya tenaga - tenaga spesialis.
3.   Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health care) Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien  yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder, pelayanan sudah komplek dan memerlukan tenaga-tenaga superspesialis, contoh di Indonesia  Rumah sakit tipe A dan B.