APAKAH TERDAPAT PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA
YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT
SENTENCE DENGAN COMPLETE SENTENCE PADA SUBKONSEP VERTEBRATA
BAB
I PENELITIAN
A.
Latar Belakang
Dunia
pendidikan dihadapkan pada berbagai perubahan dalam berbagai aspek kehidupan
dimasyarakat. Hal ini diakibatkan oleh perkembagan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang begitu pesat, serta globalisasi yang melanda dunia termasuk
Indonesia, sehingga dengan kemajuan zaman tuntutan tersebut terarah kepada apa
yang dihasilkan oleh dunia pendidikan yaitu untuk menghadapi globalisasi
membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk menghadapi daya
saing yang tinggi dan menghadapi tantangan hidup yang semakin keras dibutuhkan
pendidikan yang semakin berkualitas.
Trianto
(2010, h.1) mengatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu bentuk dari
perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena
itu perubahan dan perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya terjadi
sejalan dengan perubahan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat yang
semakin pesat. Hal ini menuntut perubahan cara dan strategi guru dalam mengajar
siswa tentang pengetahuan yang harus mereka ketahui demi kehidupan masa depan
mereka.
Wrightman
(dalam Usman, 2006, h. 4) menyatakan bahwa salah satu peran guru adalah
menciptakan kemajuan perubahan tingkah laku siswa. Diantaranya dengan
menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa, bahan
belajar, dan kondisi sekolah setempat. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk
peningkatan mutu belajar sesuai dengan mata pelajaran tertentu. Mata Pelajaran
yang bersifat sains hanya sedikit menerima respons antusiasme siswa, dalam hal
ini IPA sebagai bahan pelajaran yang tersusun dari konsep-konsep yang kongkrit
hingga abstrak. Biologi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan alam yang
memfokuskan pembahasan pada masalah-masalah di alam sekitar melalui proses dan
sikap ilmiah. Biologi merupakan ilmu kehidupan yang berlangsung di dalamnya
pengenalan hakekat hidup. Untuk mengenal hakekat hidup serta alam kehidupan
diperlukan suatu cara atau metode sebagaimana ilmu IPA lainnya (Cartono, 2005,
h.5).
Hasil
observasi dan wawancara terhadap salah seorang guru Biologi di SMA Pasundan 2
Bandung, menunjukkan bahwa dari tahun ketahun, materi yang sulit dipahami siswa
adalah materi Vertebrata terutama kelas Reptilia. Siswa menganggap subkonsep Vertebrata
kelas Reptilia merupakan materi yang cukup sulit untuk mereka pahami karena
proses pembelajaran yang diberikan hanya sebatas pemberian konsep secara
teoritis tanpa adanya pengamatan langsung. Terdapat permasalahan pada hasil
belajar siswa, yakni sebesar 56% siswa mendapatkan nilai di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat perbedaan
hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Concept Sentence dengan Complete
Sentence pada subkonsep Vertebrata?”.
Rumusan
masalah tersebut kemudian jabarkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1.
Bagaimana peningkatan
hasil belajar siswa setelah dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Concept Sentence dan Complete Sentence?
2. Manakah
model pembelajaran yang paling memberikan efektivitas hasil belajar secara
signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe Concept Sentence
dan Complete Sentence?
C.
Tujuan / Manfaat Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang perbandingan hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Concept
Sentence dan Complete Sentence pada subkonsep Vertebrata kelas
Reptilia.
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan yang berarti bagi
pihak-pihak berikut :
1.
Bagi peneliti, menambah
pengalaman serta wawasan khususnya dalam bidang ilmu pendidikan serta lebih
membantu memahami teori-teori tentang penggunaan model pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
2.
Bagi guru biologi,
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan tentang
model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3.
Bagi siswa, mendapatkan
pengalaman baru dalam proses pembelajaran biologi dengan adanya penggunaan
model Concept Sentence dan Complete Sentence yang membantu
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran biologi.
4.
Bagi SMA, dengan adanya
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi peningkatan kualitas
pendidikan terutama mata pelajaran biologi
BAB
II LANDASAN TEORITIS
A.
Tinjauan Teori dan Kata Kunci
1.
Pengertian Belajar
Beberapa
pengertian belajar dikemukakan oleh para ahli pendidikan Dimyati dan Mudjiono
(dalam Sagala, 2012, h. 13), mengemukakan bahwa belajar merupakan tindakan dan
perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh
siswa itu sendiri. Selaras dengan itu, Lie (2008, h. 5) menyatakan bahwa
belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang
dilakukan terhadap siswa. Sementara itu Slameto (2003, h. 13) mengungkapkan
bahwa:
Kegiatan belajar
tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain. Belajar
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan
Gagne (dalam Sagala, 2012, h. 17) mengemukakan bahwa:
Belajar adalah
perubahan kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus,
bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Belajar terjadi apabila
suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian
rupa sehingga perbuatanya (Performance) berubah dari waktu sebelum ia mengalami
situasi itu, ke waktu setelah ia menguasai tadi. Gagne berkeyakinan, bahwa
belajar dipengaruhi oleh faktor dalam diri dimana keduanya dan faktor dari luar
diri dimana keduanya saling berinteraksi.
2.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran
mengandung makna adanya proses kegiatan mengajar dan belajar. Pihak yang
mengajar adalah guru dan yang belajar adalah siswa. Menurut Isjoni (2009, h.
11) pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk
siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Trianto (2010, h.17) menyatakan
bahwa pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak
sepenuhnya dapat dijelaskan.
Menurut
Piaget (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002, h. 14), pembelajaran terdiri dari 4
langkah berikut:
1. Langkah
satu: menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri.
2. Langkah
dua: memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut.
3. Langkah
tiga: mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang
menunjang proses pemecahan masalah.
4. Langkah
empat: Menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan dan
melakukan revisi.
3.
Ranah Kognitif
Ranah
kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual (Knowledge) terdapat enam
jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai jenjang yang paling
tinggi Anderson (dalam Sudrajat, 2011, h. 19). Menurut Anderson dan Krahtwholl
(2001) ranah kognitif terdiri dari dua domain, yaitu pengetahuan dan proses
kognitif yang saling berkaitan
4.
Ranah Afektif
Ranah
afektif yang dinyatakan oleh Bloom berkaitan dengan sikap dan nilai. Menurut
Jufri (2013, h. 66) secara umum kategori afektif dan karakteristik perilaku
yang diperlihatkan peserta didik
5.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentences
Concept
Sentence merupakan pembelajaran yang lebih mengarah pada interaksi antara guru
dengan siswa dan siswa dengan siswa. Model ini merupakan suatu variasi dari
Cooperative Learning yang dikembangkan oleh Robert E. Slavin dari The John
Hopkins University. Concept artinya konsep, atau kata kunci, sedangkan sentence
artinya kalimat. Concept sentence secara keseluruhan dapat diartikan sebagai
konsep kalimat atau menyusun kalimat berdasarkan katakata kunci. Dalam
operasionalnya masing-masing kelompok akan membuat beberapa kalimat berdasarkan
kata kunci yang tersedia.
Pembelajaran
dengan model Concept Sentence bertujuan untuk membekali siswa agar mampu
belajar dengan maksimal, memudahkan siswa dalam belajar, dan melatih kerjasama.
Dalam model tipe ini guru memberikan kata kunci-kata kunci sesuai materi yang
disajikan.
Suprijono
(2009, h. 10) mengatakan bahwa melalui kegiatan belajar Concept Sentence dapat
mengurangi beban memori karena kemampuan manusia dalam mengategorikan berbagai
stimulus terbatas dan dapat dijadikan unsur-unsur pembangun berpikir. Menurut
Kiranawati (2007, h. 8) model pembelajaran Concept Sentence adalah salah satu
model pembelajaran yang menekankan pada siswa, dibentuk kelompok heterogen,
kemudian setiap kelompok yang sudah dibentuk masing-masing membuat kalimat
dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan.
Guruclub
(2008, h.18) mengatakan model pembelajaran tipe Concept Sentence merupakan
model pembelajaran yang diawali dengan menyampaikan kompetensi, sajian materi,
membentuk kelompok heterogen
Kata
Kunci : Hasil Belajar, Model Pembelajaran Tipe Concept Sentence dan Complete Sentence.
B.
Defenisi Operasional Variabel dan Indikator Variabel
Beberapa
istilah perlu didefinisikan secara operasional agar tidak terjadi pemahaman
yang berbeda tentang istilah yang digunakan dalam penelitian. Selain itu untuk
memudahkan peneliti dalam menuangkan gagasan-gagasannya dan dapat bekerja lebih
terarah, maka disusun beberapa definisi terhadap variabel-variabel yang ada
pada penelitian, diantaranya:
1. Hasil
belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai penguasaan konsep, baik
pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar kognitif diukur
melalui selisih Pretest dan Posttest dengan indikasi tingkat
perubahan N-gain. Hasil belajar afektif diukur melalui pengamatan sikap
siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil belajar psikomotor diukur
melalui pengamatan keterampilan selama siswa melakukan presentasi.
2.
Model pembelajaran Concept
Sentence yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu model belajar yang
menggunakan kartu berupa kata kunci terkait subkonsep Vertebrata kelas Reptilia
dan disusun menjadi beberapa kalimat yang berhubungan dengan materi.Dalam
operasionalnya masing-masing kelompok akan membuat beberapa kalimat berdasarkan
kata kunci yang tersedia.Model pembelajaran ini mengandalkan kartu kata kunci
sebagai media dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran
guru sudah menyiapkan kata kunci yang akan ditampilkan dalam bentuk kartu.
3. Model
pembelajaranComplete Sentence yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
guru membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen, setiap kelompok
diberikan tugas untuk melengkapi paragraf yang belum sempurna terkait subkonsep
Vertebrata kelas Reptilia. Model pembelajaran ini mengandalkan kartu berupa
paragraf sebagai media dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses
pembelajaran guru sudah menyiapkanparagraf yang belum sempurna dengan
menggunakan kata kunci jawaban yang tersedia dan akan ditampilkan dalam bentuk
kartu.
4. Perbedaan
efektivitas antar model Concept Sentence dan Complete Sentence
ditentukan dengan membandingkan hasil belajar siswa setelah pembelajaran dan
mengujinya dengan analisis statistika.
C.
Kerangka Penelitian dan Kerangka Berpikir
Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru
sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.
Pembelajaran juga bisa diartikan sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa dapat belajar. Dengan demikian pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai upaya proses membangun pemahaman siswa. Pembelajaran
disini lebih menekankan pada bagaimana upaya guru untuk mendorong atau
memfasilitasi siswa dalam belajar, salah satunya yaitu melalui model
pembelajaran yang digunakan.
Penggunaan
model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang tidak sesuai dengan
pokok bahasan tertentu akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar
mengajar. Setiap model mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran untuk
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, yang ditandai dengan
peningkatan dari hasil belajar peserta didik.
Kerangka
berpikir merupakan suatu kerangka pemikiran yang bertujuan untuk memperoleh kejelasan
variabel-variabel yang berpengaruh terhadap penelitian. Adapun kerangka
pemikiran dalam penulisan proposal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Beberapa
masalah yang menjadi kendala dalam pembelajaran biologi, yaitu: Model
pembelajaran yang digunakan guru kurang diminati siswa atau terlalu monoton
sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep biologi, kurang
aktifnya siswa pada proses pembelajaran,, banyaknya siswa yang mengobrol dan
tidak memperhatikan penjelasan guru.
Maka
dari itu peneliti membuat penelitian tentang: Perbandingan hasil belajar siswa
melalui model pembelajarantipe Concept Sentence dengan Complete Sentencedi
SMA Pasundan 2 Bandung. Dalam penelitian ini peneliti mengambil subyek
siswa kelas X-1 sebagai kelas eksperimen I dan kelas X-2 sebagai kelas
eksperimen II, Hasil yang diinginkan adalah adanya peningkatan hasil belajar
terhadap pembelajaran biologi pada subkonsep vertebrata.
Berdasarkan
penelusuran literatur dapat diasumsikan bahwa pembelajaran dengan tipe model Concept
Sentence dan Complete Sentencedapat meningkatkan hasil belajar siswa
karena kedua tipe pembelajaran ini menekankan pembelajaran yang berpusat pada
siswa, mendorong siswa lebih aktif serta menuntut siswa untuk berpikir,
sehingga pembelajaran tidak menjenuhkan. Namun demikian informasi tentang
perbandingan keefektifan kedua model tersebut dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada subkonsep Vertebrata kelas Reptilia masih dirasa kurang, sehingga
perlu dilakukan penelitian. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh
informasi akurat mengenai perbandingan keefektifan tipe Concept Sentence
dan Complete Sentencedalam meningkatkan hasil belajar siswa, baik pada
ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
D. Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis
1. Pertanyaan Penelitian
Penggunaan
model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa tentang materi yang diajarkan (Isjoni, 2009, h.15).
Berdasarkan hasil observasi, wawancara serta penelusuran literatur dapat
dirumuskan bahwa pembelajaran subkonsep Vertebrata pada kelas hewan Reptilia
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Concept Sentence
dan Complete Sentence dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Hipotesis
Berdasarkan
latar belakang, kajian pustaka, hasil penelitian terdahulu yang relevan dan
kerangka pemikiran yang telah dikemukanan sebelumnya, maka hipotesis dari
penelitian ini adalah “Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Concept
Sentence dengan model pembelajaran kooperatif tipe Complete Sentence pada
subkonsep Vertebrata kelas Reptilia”.