Gambaran Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rawat Jalan

GAMBARAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SAKTI KABUPATEN PIDIE

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggara upaya kesehatan oleh Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Syafruddin, 2009).

Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan masyarakat akan kualitas kesehatan. Hal ini menuntut penyedia jasa pelayanan kesehatan seperti puskesmas, Rumah Sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik, tidak hanya pelayanan dan penyembuhan, tetapi juga mencakup pelayanan yang bersifat mencegah (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan kepuasan bagi pasien selaku konsumen, selaku pengguna jasa kesehatan ( Zakiah, 2010 ).

Pelayanan kesehatan adalah ujung tombak untuk menciptakan masyarakat dan bangsa yang sehat. Sayangnya belum semua masyarakat dapat menikmati sistem pelayanan tersebut dengan leluasa. Salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi. Oleh karena itu banyak negara yang berusaha mencari bagaimana agar meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan masyarakat yang kurang mampu dapat memenuhi kebutuhan dirinya dalam hal kesehatan (Syafruddin, 2009).

Pelayanan kesehatan yang baik merupakan harapan setiap masyarakat  terutama bagi orang yang sangat membutuhkan baik dalam keadaan sakit atau hanya sekedar pemeriksaan kesehatan berkala. Kualitas pelayanan kesehatan terutama Rumah Sakit ditentukan oleh berbagai faktor salah satunya sumber daya manusianya  yaitu perawat. Dokter dan perawat merupakan tenaga kesehatan utama yang berkontribusi terhadap kualitas pelayanan Rumah Sakit (Mediakom, 2011).

Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang  bermutu, merata dan terjangkau mengandung makna bahwa salah satu tanggungjawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaran pelayanan kesehatan tidak semata - mata berada ditangan pemerintah, melainkan mengikut sertakan sebesar - besarnya peran aktif segenap anggota masyarakat dan berbagai potensi swasta (Syafruddin, 2009).

Puskesmas yang  merupakan ujung tombak pelayanan upaya kesehatan masyarakat di Indonesia, namun dalam pelaksanaannya masih mengalami hambatan - hambatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Fasilitas - fasilitas kesehatan dan jenis pelayanan kesehatan yang ada, serta kegiatan pokok dalam pelayanan kesehatan di puskesmas belum di gunakan dengan efisien oleh masyarakat. Usaha pelayanan kesehatan pada umumnya berorientasi pada pengobatan belum didukung sepenuhnya oleh upaya rujukan  baik rujukan medik maupun rujukan kesehatan. Disamping itu juga keadaan faktor budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat mengenai pandangan sehat dan sakit, masih rendahnya penilaian  masyarakat dalam pencarian pengobatan perlu adanya bantuan dari pemerintah yaitu pemberian informasi yang lebih akurat dan transparan mengenai kesehatan dengan mengubah perilaku masyarakat  dalam mencari pengobatan ditempat - tempat pelayanan kesehatan apabila sudah sakit parah kearah perilaku preventif agar jangan sampai sakit. Secara umum masyarakat mencari pengobatan kepusat - pusat pelayanan kesehatan belum  mencapai ketahap kepuasan.

Kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan puas,rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk mendapatkan pelayanan suatu jasa (Purwanto, 2007). Menurut Oliver dalam Supranto, (2001), mendefinisikan kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa, bila kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan sangat puas.

Di Indonesia pemerataan sarana pelayanan kesehatan diseluruh Indonesia pada umumnya sudah dikatakan memadai ditandai dengan adanya Penyebaran puskesmas dan puskesmas pembantu sudah merata dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Jumlah kunjungan pasien berobat di puskesmas Sakti tergolong besar. Hal ini disebabkan banyaknya desa yang menjadi wilayah kerja puskesmas yaitu 49 desa (Puskesmas Sakti, 2012).

Berdasarkan data yang penulis dapatkan pada Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie selama bulan Januari sampai dengan Maret 2012 jumlah pasien rawat jalan di puskesmas Sakti Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie adalah 5023 pasien. Pasien baru yang berobat dengan rawat jalan sebanyak 315 pasien. Sedangkan pasien yang berobat dengan rawat jalan rata-rata perbulan sebanyak 1674 pasien (Puskesmas sakti, 2012).

Studi pendahuluan yang dilakukan pada pasien rawat jalan di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie, pelayanan rawat jalan dipuskesmas kurang cepat, dan mengeluh pelayanan yang belum memberikan rasa aman seperti fasilitas yang kurang memadai, kurangnya obat – obatan di puskesmas.

Gambaran Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie

Dari uraian diatas,maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah - masalah tersebut untuk sebuah penelitian dengan judul ”Gambaran Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk mencoba mengangkat sebuah rumusan masalah ”Bagaimana gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie.
2. Tujuan Khusus
  • Mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas Sakti ditinjau dari Aspek kenyamanan.
  • Mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas Sakti dinjau dari Aspek hubungan pasien dengan petugas.
  • Mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas Sakti ditinjau dari Aspek kompetensi tehnik petugas.


D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Dapat sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh oleh Penulis selama mengikuti perkuliahan di Akper Pemkab Pidie.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Dapat sebagai masukan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan kepuasan pasien berobat jalan dengan upaya memperbaiki pelayanan kesehatan yang lebih maksimal bagi pasien.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat sebagai bahan bacaan atau referensi bagi mahasiswa/mahasiswi Akper Pemkab Pidie khususnya mahasiswa D - III Keperawatan.
4. Bagi Puskesmas
Dapat sebagai masukan bagi Pukesmas Sakti tempat penulis akan melakukan penelitian, guna meningkatkan kepuasan pasien berobat jalan dengan upaya memperbaiki dan mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih maksimal  bagi pasien.

E.Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, penelitian ini hanya membatasi pada gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di Puskesmas Sakti Kabupaten Pidie ditinjau dari segi kenyamanan, hubungan pasien dengan petugas, kompetensi tehnik petugas dan biaya.