Makalah Paragraf Lengkap Footnote/Catatan Kaki
Keterampilan menulis paragraf merupakan keterampilan yang sangat komplek, Dalam menyusun paragraph harus memperhatikan syarat-syarat dengan baik yaitu, kesatuan, kepaduan (koherensi), dan kelengkapan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Para
ilmuwan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi
karena mereka memerlukan bahasa sekuang-kurangnya sebagai alat bantu
untuk mengkomunikasikan berbagai hal.
Dalam
kehidupan sehari-hari, kegiatan berbahasa (berkomunikasi) sudah biasa
kita lakukan, di mana pun kita berada jika kita berbahasa
(berkomunikasi) selalu melakukan kegiatan berbahasa secara terpadu. Pada
waktu kita berbicara misalnya, tentu ada kegiatan menyimak, pada saat
menulis misalnya, tentu sebelum kita pernah mambaca sesuatu tersebut
yang pada saat menulis, kita tuangkan dalam bentuk tulisan. “Kegiatan
berbahasa secara terpadu ini sering tampak dalam berkomunikasi secara
lisan.” [1]
“Selaku
makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi,
manusia memang memakai dua cara berkomunikasi, yaitu secara verbal dan
nonverbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan dengan menggunakan
bahasa (lisan dan tulis) sebagai mediumnya sedang berkomunikasi secara
nonverbal dilakukan dengan menggunakan medium selain bahasa (lisan dan
tulis). Namun , isyarat, kode, dan bunyi misalnya tanda lalu lintas,
morse, lambaian tangan, sirene, kentongan, atau terompet baru bermakna
setelah “diterjemahkan” ke dalam manusia . Hal itu, menunjukkan bahwa
bahasa merupakan alat komunikasi terpenting bagi manusia”[2].
Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena harus melibatkan berbagai unsur
menulis sekaligus pada saat yang sama.
Menulis/mengarang dapat kita pahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan
gagasan dan menyampaikan pikiran
melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dapat dipahami tepat seperti dimaksudkan oleh penulis /pengarang.
“Menulis merupakan keterampilan berbahasa aktif. Kemampuan puncak seseorang untuk dikatakan terampil
berbahasa wujudnya ialah mampu
menulis. Menulis tulisan juga merupakan media untuk melestarikan dan menyebarluaskan informasi
dan ilmu pengetahuan.”[3]
1.2
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui Pengertian Paragraf.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Paragraf
“Keterampilan menulis paragraf
merupakan keterampilan yang sangat komplek, Dalam menyusun paragraph harus
memperhatikan syarat-syarat dengan baik yaitu, kesatuan, kepaduan (koherensi),
dan kelengkapan.”[4]
“Paragraf mempunyai beberapa
pengertian: 1) Paragraf adalah karangan mini. Artinya semua unsur karangan yang
panjang ada dalam paragraf. 2) paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri
dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan
ide yang tersusun lengkap, utuh, dan padu.”[5]
“Paragraf adalah bagian bacaan yang
mengungkapkan satu pikiran yang lengkap. Paragraf umumnya terdiri dari sejumlah
kalimat, kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling berkaitan. Apabila
kalimat-kalimat tersebut belum berkaitan, maka kalimat-kalimat tersebut harus
disusun terlebih dahulu.”[6]
Sekalipun tidak sempurna, paragraf
yang terdiri satu kalimat dapat digunakan. Paragraf satu kalimat ini dapat
dipakai sebagai peralihan antarparagraf, sekaligus memperbesar efek dinamika
bahasa. Lebih jauh dari itu, paragraf dapat mendinamiskan sebuah karangan
sehingga menjadi lebih hidup, dinamis, dan energik sehingga pembaca menjadi
penuh semangat. Artinya, paragraf mempunyai fungsi strategis dalam menjembatani
gagasan penulis dan pembaca.
2.2
Syarat-syarat Paragraf yang Baik
Dalam menyususn paragraf yang baik,
harus memperhatikan syarat yaitu kesatuan, kepaduan (koherensi), dan kelengkapan.
Kesatuan paragraf adalah unsure yang membangun sebuah paragraf. Sebuah paragraf
yang baik, biasanya terdiri dari satu kalimat topik/kalimat utama/kalimat inti
dan beberapa kalimat penjelas.
Syarat kedua adalah kepaduan
(koherensi). Maksudnya, dalam sebuah paragraf tidak boleh ada kalimat yang
tidak ada hubungannya atau menyimpang dari paragraf itu.
2.3
Macam-macam Paragraf
Dilihat
dari isinya paragraf terdiri dari 5 macam, yaitu:
1.
Paragraf Eksposisi
Eksposisi artinya paparan. Dengan
paparan penulis menyampaikan suatu penjelasan dan informasi. Yangtermasuk jenis
paragraf ini biasanaya adalah makalah, laporan, skripsi, disertasi, dan
buku-buku pelajaran.
Contoh
1. Paragraf Eksposisi
Sepanjang beberapa abad, umat
manusia telah menyaksikan pasang surut peradaban.
Sejarah menunjukkan tidak ada satu pun dari peradaban yang mencapai
kejayaan itu bertahan hingga kini. Semua peradaban tersebut mengalami
kejatuhan pasca kejayaannya. Tamaknya Heraclitos-filosof Yunani di masa
klasik ada benarnya. Dia mengatakan bahwa tidak ada yang abadi, semuanya
mengalami perubahan, dan yang abadi hanya perubahan itu sendiri.
Namun, perubahan itu tidak
semata-mata takdir yang tidak dipahami polanya. Dengan kata lain,
perubahan dari kejayaan kepada kehancuran memiliki pola yang tidak jauh
jauh berbeda satu sama lain.
2.
Paragraf Narasi
Narasi artinya cerita. Dengan
cerita, penulis mengajak pembaca untuk sama-sama menikmati apa yang diceritakan
tersebut. Biasanya ciri yang dominan dari cerita adalah tokoh, latar, dan tema
cerita. Yang termasuk jenis karangan ini ialah roman, novel, cerpen, dan kisah.
Contoh
2 Paragraf Narasi
“Saya ingin hidup seperti manusia
lain,” tutur Bahar bin Matar (64), terpidana mati perkara pembunuhan
berencana, pemerkosaan, perampokan, dan penculikan, saat ditemui kompas di
Lembaga Pemasyarakatan Batu di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa
Tengah, Jumat(16/3)
3.
Paragraf Persuasi
Persuasi
artinya bujukan. Dengan persuasi, penulis mempengaruhi pembaca agar
mengikuti kehendaknya. Yang termasuk jenis tulisan ini ialah iklan.
Contoh
3 Paragraf Persuasi
Bank Mandiri memberikan perhatian
bagi karyawan muda yang baru bekerja di perusahaan. Karena baru bekerja finansial
mereka belum terlalu kuat.
Untuk mereka, Bank Mandiri
memberikan kemudahan berupa fasilitas KPR Angsuran Berjenjang sehingga segera
memiliki rumah lewat kelebihan fasilitas ini. Kelebihannya adalah keringanan
angsuran hingga tiga tahun pertama
Sistem angsuran berjenjang ini
bertujuan untuk membantu cash fiow para karyawan muda di tahun-tahun pertama mereka
bekerja.
4.
Paragraf Argumentasi
Argumentasi adalah jenis tulisan
yang memberikan alasan (argumen) berdasarkan fakta dan data. Dengan fakta dan
data, penulis berusaha meyakinkan pembaca sehingga tulisan itu diterima oleh
pembacanya. Yang temasuk jenis tulisan ini ialah semua karya ilmiyah( makalah,
skripsi, dan disertasi).
Contoh
4 Paragraf Argmentasi
Untuk menentukan asal-usul sebuah
kata, orang harus memperhatikan beberapa hal. Yang pertama adalah
kemiripan dan hubungan makna asal kata dengan kata yang diserap. Hal
yang kedua adalah hubungan antara satu bangsa dengan bangsa lainnya.
Satu kata pada bahasa mungkin saja
mirip dengan satu kata dengan bahasa yang lain, baik bentuk maupun maknanya, namun
bukan berarti sudah pasti keduanya ada hubungan.
5.
Paragraf Deskripsi
Deskripsi
artinya lukisan, karangan lukisan adalah jenis karangan yang menggunakan
kata-kata untuk mendeskripsikan sesuatu keadaan, peristiwa atau orang.
Dengan deskripsi tersebut, penulis mengajak pembaca untuk menikmati dengan
panca indra apa yang dirasakan. Ciri yang ada pada karangan ini
ialah detil atau rincian yang direkam oleh panca indra penulis
dinyatakan secara jelas sampai kepada hal yang sekecil-kecilnya sehingga
pembaca ikut merasakan apa yang dialami oleh penulis. Yang dominan,
jenis tulisan ini terdapat dalam karya sastra seperti roman, novel, dan
cerpen.
Contoh
Paragraf Deskripsi
Tenang. Udara menepi, Lembut –
langit, pohon-pohon, dahan nangka. Ada bintang mengedip. Seribu bintang-dan ia tiba-tiba
tercelungkup, wajahnya lurus.”Lihat-lihat di Timurjauh,
Hasnah! Meskipun tak tampak, tapi
dari sanalah dia akan datang......” Kawit menunjuk, Bulan sabit. Kilauan perak seperti
celurit. “Dia siapa?” “Jibril. Telah kukatakan berkali-kali.”
Hasnah menongak, mengerut. Ia ingat
kasan dan marni, dua anaknya sakit panas seperti mendidih. Dan kawit menunjuk
ke langit, seperti biasa kemudian pergi.
2.4 Jenis
dan Cara Pengembangan Paragraf
1. Jenis Paragraf
Paragraf dalam sebuah karangan biasanya terbagi dalam
tiga jenis yakni paragraf pembuka, paragraph pengembang, dan paragraf penutup. Karangan atau tulisan minimal dalam bidang apa pun, hampir selalu
memiliki konstruksi tiga paragraf
demikian ini.
Sebuah karya ilmiah, baik populer maupun
akademik yang berlaku universal itu,
juga mengikuti prinsip penjenisan paragraf seperti yang disampaikan di depan itu.
a. Paragraf Pembuka
Dapat dikatakan sebagai paragraf pembuka
karena tugas pokoknya memang
adalah untuk membuka dan mengantarkan
pembaca agar dapat memasuki paragraph pengembang yang akan dihadirkan kemudian. Sebagai pembuka atau pengantar, paragraf pembuka
harus dibuat menarik atau
memikat pembaca agar mereka mau meneruskan
masuk ke dalam paragraf-paragraf yang selanjutnya.
b. Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang atau paragraf isi
sesungguhnya berisi inti atau
esensi pokok beserta seluruh jabarannya dari sebuah karya tulis itu sendiri. Dengan paragraph pengantar, para pembaca budiman sesungguhnya dibawa dan
diarahkan unruk masuk ke dalam paragraf
ini.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup bertugas mengakhiri sebuah
tulisan atau karangan. Semua
karangan pasti diakhiri dengan paragraf
penutup untuk menjamin bahwa permasalahan yang dipampangkan pada awal paragraf karangan itu terjawab secara jelas, tegas, dan tuntas.
2. Pengembangan Paragraf
Paragraf harus diuraikandan dikembangkan oleh
para penulis atau pengarang
dengan variatif. Sebuah karangan ilmiyah
bisa mengambil salah satu model pengembangan atau bisa pula
mengkombinasikan beberapa model sekaligus.
a. Pengembangan Alamiah
Pengembangan paragraf yang berciri alamiah didasarkan pada fakta spasial dan kronologi.
Jadi, pengembanganitu harus
setia pada urutan tempat, yakni dari titik tertentu menuju titik yang tertentu pula dalam sebuah dimensi deskripsi.
b. Pengembangan Deduksi-Induksi
Pengembangan paragraf dengan model deduksi dimulai dari sesuatu gagasan yang sifatnya
umum dan diikuti dengan
perincian-perincian yang sifatnya khusus dan terperinci. Sebaliknya yang dimaksud dengan pengembangan paragraf model induksi
adalah pengembangan yang dimulai
dari hal-hal yang sifatnya khusus,
mendetail, terperinci, menuju ke hal-hal yang sifatnya umum.
c. Pengembangan Analogi
Pengembangan paragraf secara analogis lazimnya dimulai dari sesuatu yang sifatnya umum, sesuatu yang banyak dikenal oleh publik, sesuatu
yang banyak dipahami kebenarannya
oleh orang dengan sesuatu yang masih baru, sesuatu yang belum banyak dipahami publik. Dengan cara analogi yang demikian itu diharapkan
orang akan menjadi lebih mudah
dalam memahami dan menangkap maksud dari
sesuatu yang hendak disampaikan dalam paragraf.
d. Pengembang Klasifikasi
Paragraf yang dikembangkan dengan mengikuti prinsip klasifikasi juga akan dapat
memudahkan pembaca dalam memahami
isinya. Dengan cara klasifikasi itu, maka tipetipe yang sifatnya khusus atau spesifik akan dapat ditemukan.
e. Pengembangan
Komperatif dan Kontrastif
Sebuah paragraf dalam karangan ilmiah juga
dapat dikembangkan dengan cara
diperbandingkan dimensidimensi kesamaannya.
Kesamaan itu bisa cirinya, karakternya,
tujuannya, bentuknya, dan seterusnya.
f. Pengembangan
Sebab-Akibat
Sebuah paragraf dapat dikembangkan dengan
model sebabakibat atau sebaliknya akibat-sebab. Pengembangan paragraf dengan cara demikian ini juga lazim disebut
sebagai pengembangan yang sifatnya
rasional. Dikatakan sebagai
pengembangan yang sifatnya rasional karena lazimnya orang berpikir berawal dari sebab dan bermuara pada akibat. Atau sebaliknya dapat juga
pengembangn itu berangkat dari
akibat terlebih dahulu, kemudian beranjak masuk pada sebab.
g. Pengembangan
Klimaks-Antiklimaks
Paragraf dapat dikembangkan pula dari puncak
peristiwa yang sifatnya kecil dan
beranjak terus maju ke dalam puncak
peristiwa yang paling besar atau paling optimal, kemudian berhaenti di puncak yang paling optimal tersebut.
Akan tetapi, ada pula paragraf yang
pengembangannya masih diteruskan
ke dalam tahapan penyelesaian yang selanjutnya, yakni antiklimaks. Model pengembangan paragraf yang disebutkan terakhir ini tidak
sangat lazim ditemukan di dalam
karya ilmiah. Kebanyakan narasi, cerita atau dongeng pengantar tidur menerapkan model pengembangan paragraf yang demikian.
Makalah Paragraf Lengkap FootnoteCatatan Kaki |
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah:
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah:
- Pembuatan sebuah paragraf dalam suatu bacaan harus mengikuti unsur-unsur paragraf agar bacaan yang dihasilkan menjadi berisi dan bermutu yang tidak hanya sekedar tulisan belaka.
- Paragraf memiliki beragam jenis, oleh karena itu pembuatan paragraf tergantung pada penulis. Hal ini karena sesuai kebutuhan yang diperlukan penulis sehingga hasil bacaannya menjadi lebih berisi.
- Salah satu unsur dalam pembuatan paragraf yaitu berisi ide pokok, dimana ide pokok tersebut dapat dalam bentuk tersurat (tertulis jelas) maupun tersirat.
- Pada penulisan sebuah artikel ataupun karya ilmiah dapat dijumpai berbagai karakteristik paragraf, baik berupa paragraf narasi yang umum digunakan, deskripsi, persuasi dan lain-lainnya.
3.2. Saran
Makalah
ini masih dalam pengembangan, saya mengharapkan kritik dan saran guna supaya
makalah ini bisa menjadi acuan untuk wawasan khususnya wawasan dalam menulisan paragraph
DAFTAR
PUSTAKA
A Gani Ramlan
dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Bebahasa Indonesia, Jakarta: FITK PRESS 2011
Arikunto,
Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta:PT Bumi Aksara 2009)
Budinuryanto.
dkk,Pengajaran Keterampilan berbahasa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008
Cahyani Isa,
dkk, Kemampuan Berbahasa Inonesia di SD,(Bandung: UPI Press 2007),
Finoza Lamuddin,
Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta:Diksi Insan Mulya, 2003)
Gilang dkk, Tim
Bina Bahasa Bahasa Indonesia Kelas 3 SD Bogor: Yudhistira 2010
Hindun, Pembelajaran
Bahasa Indoesia berkarakter di SD Jakarta, Nufa Citra Mandiri 2012
Tim Penyusun
Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2008),
MAKALAH FOOTNOTE
[1] Budinuryanto dkk Pengajaran Keterampilan berbahasa (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2008), h.51
[2] Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta:Diksi Insan
Mulya, 2003),h.1-2
[3] Hindun, Pembelajaran Bahasa Indoesia berkarakter di SD(
Jakarta, Nufa Citra Mandiri 2012) h. 201
[4] Ramlan A Gani dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Bebahasa Indonesi,(Jakarta:
FITK PRESS 2011) h.87
[5] Alek dan Ahmad, Bahan Ajar Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK
PRESS) h. 130
[6] Gilang dkk, TimBina Bahasa Bahasa Indonesia Kelas 3 SD
(Bogor: Yudhistira 2010)h.11