Materi IPS - Keragaman budaya mengandung dua arti, yaitu keragaman artinya ketidaksamaaan, perbedaan dan budaya dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar. Dengan demikian, keanekaragaman budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana suatu masyarakat memiliki lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan, dan hasil karya. (Koentjaraningrat 1980).
Triandis, dikutip oleh Skeel, membedakan antara objek budaya dan subjek budaya. Objek budaya meliputi hal-hal yang dapat dilihat oleh mata, seperti makanan, upacara (peralatannya), sementara subjek budaya meliputi gagasan, tindakan, nilai-nilai sikap, kebiasaan, dan kepercayaan dimana semuanya hanya bisa diketahui keberadaannya dengan menggunakan rasa dan pikiran.
Dalam masyarakat yang memiliki keanekaragaman budaya timbul berbagai masalah dan isu di antaranya adalah pembauran, prasangka dan etnocentrism (melahirkan superioritas dan inferioritas).Dua hal yang terakhir sebenarnya lebih bersifat bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembauran (asimilasi).
Menurut Koentjaraningrat pembauran adalah proses sosial yang timbul apabila ada hal-hal berikut ini:
- Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda;
- Saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama;
- Kebudayaan- kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yan khas dan juga unsur-unsurnya berubah wujud menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
Biasanya golongan-golongan yang tersangkut dalam proses asimilasi adalah suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal ini, golongan minoritas itulah yang mengubah sifat yang khas dari unsur-unsur kebudayannya, dan menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan mayoritas sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilangan kepribadian budayanya dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.
Faktor-faktor yang menghambat proses pembauran,antara lain berikut ini:
- Kurang pengetahuan terhadap kebudayaan yang dihadapi;
- Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain atau inferioritas;
- Memandang terlalu tinggi terhadap kebudayaan sendiri dan memandang rendah terhadap kebudayaan lain atau superioritas.
Sebagai akibat dari berkembangnya hambatan-hambatan tersebut dalam proses pembauran maka sering timbul kecurigaan dan ketidakpercayaan diantara individu-individu pendukung kebudayaan tersebut. Akibat lainnya ialah sulit menanamkan sikap toleransi