Wasiat Kedua - Memperbanyak Doa Terhindar dari wabah

Informasi Islam - Berikut ini beberapa wasiat bermanfaat yang perlu untuk diingatkan kembali bersamaan dengan timbulnya rasa takut orang-orang pada akhir-akhir ini dari sebuah wabah yang dikenal dengan virus Corona. 10 Wasiat Agar Terhindar Dari Wabah. 10 Wasiat Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin al-Badr Agar terhindar dari Wabah.

10 Wasiat Agar Terhindar Dari Wabah

Kita memohon kepada Allah ‘azza wa jalla agar Dia mengangkat segala marabahaya dan wabah dari kita dan kaum muslimin seluruhnya dimanapun mereka berada. Semoga Allah menyingkap kesulitan dan kesempitan tersebut dari kita dan menjaga kita semua sebagaimana Dia menjaga hamba-hamba-Nya yang saleh. Sesungguhnya Dia Maha Pelindung lagi Maha berkuasa atasnya.

Wasiat Kedua:
MEMPERBANYAK DOA “Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh-Zhaalimiin”

Allah ‘azza wa jalla berfirman:

MEMPERBANYAK DOA “Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh-Zhaalimiin”

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (dalam perut ikan), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kesedihan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. al-Anbiya’: 87-88)

al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan di dalam tafsirnya pada firman Allah, “Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman”: “Yakni ketika mereka berada dalam kesulitan, dan berdoa kepada Kami seraya inabah kepada Kami. Khususnya bila mereka menyeru dengan doa tersebut di saat munculnya bala’.”

Selanjutnya beliau membawakan sebuah hadis dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
Permohonan Dzun-Nun tatkala berada di dalam perut ikan ialah “laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin” (Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.) Tidaklah seorang muslim berdoa dengan kalimat ini dalam suatu hajat melainkan Allah pasti akan mengijabahinya.” (HR. Imam Ahmad & Tirmidzi)

“Permohonan Dzun-Nun tatkala berada di dalam perut ikan ialah “laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin” (Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.) Tidaklah seorang muslim berdoa dengan kalimat ini dalam suatu hajat melainkan Allah pasti akan mengijabahinya.” (HR. Imam Ahmad & Tirmidzi)

al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata di kitab al-Fawa-id: “Tak ada cara lebih manjur untuk menolak berbagai kesulitan dunia melainkan dengan tauhid. Oleh karenanya doa pada saat kesusahan berisi tauhid. Permohonan Dzun-Nun -dimana tidaklah seorang dalam kesulitan berdoa dengannya melainkan Allah pasti akan memberikan kemudahan- tak lain adalah dengan tauhid. Yang menjerumuskan ke dalam kesulitan besar tak lain adalah kesyirikan. Sedangkan yang menyelamatkan darinya hanyalah tauhid. Jadi, tauhid tempat makhluk berlindung dan bernaung, benteng dan sumber pertolongan bagi mereka, dengan taufik Allah semata.