Artikel Pendidikan. Secara tidak sadar kita telah
mengetahui sedikit tentang sosiologi. kita telah menjadi anggota masyarakat bukan?
Dan kita sudah mempunyai pengalaman pengalaman dalam hubungan sosial atau hubungan
antar manusia. Sejak lahir di dunia saudara sudah berhubungan dengan orang tua,
dan dengan semakin meningkatnya usia bertambah pulalah pergaulan saudara dengan
manusia lain di dalam masyarakat. Saudara juga pasti menyadari bahwa kebudayaan
dan peradaban dewasa ini merupakan hasil perkembangan masa-masa yang silam. Di
dalam berbagai hal saudara mempunyai persamaan-persamaan dengan orang-orang
lain, sedangkan dalam hal-hal lain mereka mempunyai sifat-sifat yang khas
berlaku bagi dirinya sendiri sehingga berbeda dengan orang lain. Semuanya
merupakan pengetahuan yang bersifat sosiologis karena ikut sertanya saudara di
dalam hubungan-hubungan sosial dalam membentuk kebudayaan masyarakat. Kesadaran
akan adanya persamaan dan perbedaan dengan orang-orang lain memberikan gambaran
tentang objek yang saudara pelajari yaitu sosiologi (Soekanto, 2014).
Sosiologi berasal dari bahasa
Latin, Socius yang berarti kawan/teman dan Logos yang berarti kata atau
berbicara, jadi Ilmu Sosiologi adalah berbicara mengenai masyarakat. Parsudi
Suparlan mengatakan bahwa sosiologi merupakan “ilmu pengetahuan yang secara sistematik
mempelajari kelakuan sosial manusia, yaitu yang berkenaan dengan pola-pola dan proses-proses
interaksi di antara individu dan kelompok, bentuk-bentuk kelompok sosial, hubungan-hubungan
di antara berbagai kelompok sosial, dan pengaruh kelompok social terhadap
kelakuan individu”.
Pitirim Sorokin mengatakan bahwa
sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan
agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan
politik dan sebagainya); hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala
sosial dengan gejala-gejala nonsosial ( misalnya gejala geografis, biologis,
dan sebagainya); ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial (Dadang
Supardan, 2009: 69)
Sosiologi telah mencapai
perkembangan sedemikian rupa sehingga menurut Harsja Bachtiar dapat diuraikan
dalam berbagai bidang keahlian khusus (sub-disiplin), antara lain (Widjaja,
1986:58-60):
1. Sosiobiologi
2. Sosiologi kesehatan dan sakit (sosiologi kedokteran,
sosiologi klinik, sosiologi perawatan)
3. Demografl
4. Sosiologi keluarga dan
kekerabatan
5. Sosiologi anak
6. Sosiologi remaja
7. Sosiologi orang tua
8.
Sosiologi komuniti dan wilayah (sosiologi pedesaan, sosiologi perkotaan), dan
masih banyak sub-disiplin sosiologi lainnya.
Objek dari sosiologi adalah
masyarakat yang berhubungan dan juga proses yang dihasilkan dari hubungan
tersebut. Sedangkan tujuan dari ilmu sosiologi adalah untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Sosiologi kesehatan muncul awalnya karena bidang kedokteran
memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor sosial yang berhubungan dengan pola
penyebaran penyakit (epidemiologi) dalam kelompok-kelompok masyarakat tertentu
sehingga muncul disiplin keilmuan yang dinamakan sosiologi kedokteran. Seiring
perkembangan ilmu pengetahuan paradigma sehat mengubah pusat perhatian dari
penyakit menjadi kesehatan (yang awalnya pusat perhatian mengobati setelah
terjadinya penyakit akhirnya berkembang kepada lebih mencegah sebelum
terjadinya penyakit). Berdasarkan hal tersebut muncul disiplin keilmuan baru yaitu
sosiologi kesehatan.
Seperti halnya ilmu-ilmu yang lain,
sosiologi kesehatan juga memiliki konsep dasar yang bertujuan untuk memberikan
gambaran mengenai apa yang akan dipelajari. Fungsi konsep dasar itu sendiri,
diantaranya:
1. Sebagai alat kognitif agar
seseorang menjadi lebih tahu dan mengerti mengenai apa yang mereka pelajari
2. Sebagai alat evaluatif agar
seseorang dapat membedakan serta memisahkan mengenai pokok bahasan yang mereka pelajari
3. Sebagai alat pragmatik yang
memberikan pengetahuan tentang bagaimana penerapan ilmu tersebut dalam kehidupan
sehari-hari
4. Sebagai alat komunikatif agar
terjalin komunikasi yang baik antar yang belajar dengan yang mengajar.
Sosiologi kesehatan dikatakan
sebagai ilmu karena memang memiliki sifat-sifat keilmuan diantaranya:
1. Bersifat empiris artinya
sosiologi kesehatan mempelajari apa yang benar-benar terjadi di masyarakat dan apa yang
dipelajari dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bersifat teoretis artinya
sosiologi kesehatan menggunakan teori-teori dalam pembelajarannya dimana teori
tersebut dikemukakan oleh para ahli yang berdasarkan pada apa yang terjadi di
masyarakat.
3. Bersifat kumulatif artinya ilmu
sosiologi kesehatan yang sekarang dipelajari tidak lain adalah pengembangan dari ilmu
sosiologi kesehatan yang telah ada sebelumnya. Sehingga ilmu sosiologi kesehatan
bersifat dinamis dalam artian dapat berubah sesuai dengan kondisi sosial yang terjadi
saat ini
4. Tidak bersifat menilai artinya
ilmu sosiologi kesehatan tidak dapat membenarkan dan menyalahkan tindakan atau perilaku
individu/kelompok masyarakat karena tiap daerah memiliki norma tersendiri sehingga
apa yang dianggap salah di satu daerah bisa dianggap benar di daerah lain,
begitu juga sebaliknya.
Apakah
saudara sudah mengerti apa yang dimaksud dengan ilmu sosiologi dan sosiologi kesehatan? Jadi, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, hubungan
dan pengaruh timbal balik antara individu dengan kelompok (dari keluarga –
masyarakat ) struktur sosial dan proses sosial (perubahan sosial). Sedangkan sosiologi
kesehatan merupakan subdisiplin ilmu dari bidang sosiologi.
Prinsip dasar disiplin sosiologi
kesehatan adalah penerapan konsep dan metode disiplin sosiologi dalam mendeskripsikan,
menganalisis, dan memecahkan masalah kesehatan. Dengan kata lain sosiologi
kesehatan merupakan penerapan ilmu sosial dalam mengkaji masalah kesehatan.